part7

407 26 2
                                    

Aku yang melihat minho tersedak langsung memberinya air minum yang kebetulan berada di meja ruang tamu

"Nunna bilang apa tadi? Nunna kira aku yeoja?! Huh, mana mungkin dan itu sangat mustahil. " ucap Minho

Aku yang mendengar jawabanya hanya memutar malas bola mataku. Dan kalau aku perhatikan lagi akhir akhir ini minho sangatlah menyebalkan entah apa penyebabnya.

"Kalau menurutmu itu mustahil ayo kita buktikan, Otte?." tanyaku seraya memperlihatkan bungkusan yang berisi tespeck yang ku beli dihadapanya. Dia pun mengambilnya dan mengeluarkan bungkusan itu dan menatapnya heran

"Apa ini? Uhh Nunna fikir aku Namja macam apa? Ck, aku tidak mau!! apa Nunna kira aku tidak normal hah!?"

"Bukan begitu Minho. Ayolah jangan marah dulu, aku hanya ingin memastikan bahwa dugaanku ini salah, hanya itu saja, dan biar aku tenang kau itu tidak kenapa-napa. "

"Aku juga perlu alasan, kenapa Nunna bisa berfikir seperti itu. Aku ini namja Nunna bukan yeoja, mana bisa aku hamil hiks hiks!"

Aku menghela nafas berat melihat Minho begitu emosional dan tambah lagi sekarang ia malah menangis

"Hei hei heii sudah jangan menangis... Dengarkan ya, aku akan menjelaskan kenapa aku berpikir kau seperti itu. Mulai dari kemarin aku sebenernya sempat melihatmu muntah di toilet lalu siang nya porsi makanmu seperti tak biasanya"

"Kemudian semalam tumben sekali kau menyuruhku menginap dirumahmu dengan alasan yang membuatku tak percaya. Lalu di tengah malam, kau membangunkanku untuk menemanimu ke mini market hanya untuk membeli ice cream. Dan sekarang, pagi ini kau kembali muntah, lalu aku bertanya padamu kan tadi dari kapan kau muntah-muntah, terutama saat kau mengatakan ketika mencium aroma semacam wewangian yang bikin kau mual."

Aku berhenti sejenak untuk mengatur nafasku, karna menjelaskan panjang lebar untuk membuatnya mengerti dugaanku ini. Aku melihat Minho hanya terdiam dengan mata yang masih berlinang air mata. Aku pun memegang wajahnya untuk menghadap ku, sembari mengusap air matanya.

Satu hal yang baru ku sadari ternyata wajah Minho sangat manis dan cantik, dengan bulu matanya yang panjang dan bibir ranumnya yang tipis, ah jangan lupakan hidungnya yang memerah akibat menangis. Ck, bisa-bisanya bocah bodoh itu melukainya

"Nah sekarang kau sudah mengerti kan, kenapa aku bisa berfikir seperti itu padamu? Dan aku mohon sekali padamu tolong, kali ini saja kau menuruti apa kataku atau begini saja sebagai balasanya aku akan menuruti apapun yang kau inginkan. Otte?"

"Jinjja? Apapun?"jawabnya dengan mata yang berbinar, terlihat menggemaskan dan menyebalkan secara bersamaan.

Aku hanya mengangguk sebagai jawaban dan seketika itu ia langsung mengambil tespack yang ia taruh dimeja

"Arraseo~~~ Awas saja kalau Nunna bohong."

Dengan begitu aku tersenyum lega melihatnya berjalan ke kamar mandi. Aku pun menunggunya di samping pintu bersender pada dinding. Tak lama Minho pun keluar, dia hanya berjalan melewatiku begitu saja seperti bayangan

"Yak! Minho-ah, mana alat itu?"teriakku padanya

"Ada di dalam"

Aish!! Anak itu benar2 menyebalkan, aku pun langsung masuk kedalam kamar mandi dan melihat hasilnya. Huuh akhirnya aku bernafas lega karna dugaanku itu salah, karna garisnya hanya satu, eh tunggu...

WHAT THE FOXY MAMA!!!! Aku yang melihat testpack itu terkejut setengah sadar dan langsung menghampirinya yang masih asik kembali memakan makananya

"Lihat Min, hasilnya"ucapku sembari menunjukkan tespeck itu

Aku bisa melihat minho yang terkejut dan langsung membuang tespack itu kesembarang arah lalu ia memegang tanganku kuat sekali hingga aku meringis pelan.

story of my life {Banginho}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang