(12) A Good Morning... Perhaps?

1.2K 62 31
                                    

(A Little Bit) Mature Content


Aku perlahan membuka mata, saat merasakan sinar matahari menyinari wajahku.



Tunggu.

Matahari?

Siapa yang membuka gorden kamarku?



Ah.

Mungkin Jungsoo.

Sambil menggeliat pelan, tangan kiriku berusaha mencari sosok yang tadi malam menemani tidurku.

Yah, bukan hanya menemani tidur sih.

Saat tidak merasakan sosoknya di sana, perlahan aku bangun dan-

"Aw!" Ugh, pantatku nyeri. Lama tidak melakukannya benar-benar berefek pada tubuh ternyata.

"Jungsoo?" Tidak ada jawaban dari sang pemilik nama. Aku kembali memanggilnya dengan suara yang lebih kencang–sekencang yang aku bisa, karena tenggorokanku kering dan perih juga. Namun tetap tidak ada jawaban.


Atau mungkin dia meninggalkanku?


Pikiran-pikiran negatif mulai menghantuiku. Bagaimana kalau dia mencampakkanku? Hanya menginginkan tubuhku saja? Atau yang lebih parah dia hanya terlibat taruhan dengan Kangin yang kembali melibatkanku?

Menahan nyeri di bagian selatan tubuhku, aku perlahan keluar dari kamar. Mataku tetap mencoba mencari kehadiran sang pemilik lesung pipi itu.

Berbelok ke arah dapur, akhirnya aku menemukan sosoknya yang sedang memasak sesuatu dengan hanya memakai celana dalam.

Tolong digaris bawahi, hanya celana dalam.

Astaga, kalau dengan boxer sih mending.

Tapi tak urung, aku bahagia ternyata dia tidak meninggalkanku dan juga sedikit.... terangsang.

Sial.

Jadi kepikiran kejantanannya yang berurat itu bisa aku emut, hisap, dan digigit kecil sambil memainkan dua bola kembarnya.


Ugh.

Adikku mulai bangun.


Perlahan, aku mendekatinya dan melingkarkan tanganku di pinggangnya.

"Aku kira kamu ninggalin aku."

Tangan Jungsoo mengelus punggung tanganku. Tangannya yang besar terasa begitu hangat saat melingkupi tanganku.

"Aku tidak akan meninggalkanmu, baby."

Aku mengeratkan pelukanku pada pinggangnya. Membuat kejantananku menempel di pantatnya.

Tunggu.

Aku baru sadar kalau-

"Kamu telanjang, Chul?" Jungsoo memutar badannya menghadapku tanpa membuatku melepaskan pelukan di pinggangnya sambil tersenyum mesum, setelah mematikan kompor. Dan aku merasakan pipiku panas.

Bagian lain dari tubuhku juga terasa panas.

Tidak ingin bertatapan dengannya, aku memilih untuk mengalihkan pandanganku ke lantai. Pura-pura innocent, padahal penisku pun sudah sedikit tegang.

Moira (Μοιρα) [Teukchul Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang