PEMBERANGKATAN

46 14 0
                                    

Aku telah salah berkunjung ke tempat yang seharusnya belum ku kunjungi..

•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•

Waktu menunjukkan pukul 07.15 aku sudah tiba disekolah sekitar 15 menit yang lalu,dan ternyata Ferro & Jerry juga sudah sampai duluan sebelum aku sampai di sekolah..

Terlihat, mereka berdiri mematung sambil mengumbar senyum pada semua orang dan melupakan barang bawaan yang menggantung di punggung mereka..
Tanpa disuruh pun, kakiku langsung otomatis melangkah mendekat pada kedua sahabat terbaikku itu hanya dengan melihat batang hidung mereka saja.

"Hai....!!" Sapa ku dengan penuh keceriaan.

"Hai Kan..."

Hening sejenak. Aku tak mengeluarkan suara sedikitpun selama beberapa detik, begitu juga dengan mereka. Aku menaikan kedua alisku setelah melihat apa yang berada di belakang mereka.

"Gue heran deh sama kalian. Dibelakang kalian itu barang bawaan Lo pada? Gede bener, udah kayak kura-kura ninja, tau gak?" seru ku sambil menunjuk yang dituju dengan dagu.

Mendengar celotehanku, senyum yang mekar diwajah mereka seketika lenyap.

"Kamu adalah orang ke-tiga yang bilang begitu padaku setelah ibu dan ayah ku" kata Jerry yang memelorotkan bahunya. Bukan karena berat akan barangnya, tapi karena saking bosen nya mendengar orang orang mengatakan hal itu kepadanya.

"Ini belum seberapa kan.., masih ada barang lainnya yang sudah menunggu di bagasi mobil" tambah ferro.

"E... Buset..., Lo mau pindahan apa mau kemping, Fer?" Kataku yang memelototinya karena tersentak kaget dengan ucapannya Ferro.

"Eh... Lo gak nyadar diri apa? Tas Lo aja lebih besar dari badan Lo! Ditambah totebag yang nyanting di tangan Lo"

"Hehehe..... Jangan langsung marah kayak gitu dong, ini didalamnya ada persediaan makanan buat kita selama kemping"

Mendengar kata makanan, Ferro dan Jerry kembali mengumbar senyum mereka karena mungkin selama kemping mereka akan hemat uang jajan.

"Bener nih?" Tanya kepastian Jerry.
Aku pun tak mau menjawabnya. Dengan segera, ku langkahkan kaki ku menuju kendaraan yang akan membawa kami ke tempat yang akan menjadi tempat tidur kami selama 2 malam berturut-turut.

"Tapi kalian harus bayar jika ingin makan!" Kata ku yang sedikit berteriak tanpa menoleh ke arah lawan bicara.

"Yah... Kok gitu sih kan?!?"

"Arkan....!!!"

•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•

Sejuk....
Itulah hal yang pertama aku rasakan setelah kaki ku menginjakan ke tempat ini. Aku menutup mata, merasakan angin pagi memeluk tubuh mungilku.

Sesekali aku menghirup udara yang terbilang masih jernih ini. Jauh lebih jernih dari pada udara di Jakarta sana. Huftt..... Aku kira tak ada lagi tempat dengan udara sebersih ini.

"AAAA...... FERRO.........!!!!!!" Satu teriakan muncul yang merusak lamunanku. Bukan hanya merusak lamunanku, tapi juga hampir merusak gendang telingaku.

"Tanggung jawab Lo...!!" Teriakan itu berdasar dari mulut jerry.

"Apaan sih....??" Tanya Ferro dengan wajah yang layu karena baru bangun tidur.

Aku cuman menghela nafas panjang, bersiap-siap untuk mengahadapi perang dunia ke-tiga.

"Eh, Lo harus tanggung jawab, tau gak!"

"Heh..., Gue gak pernah buntingin Lo, ngapain gue harus tanggung jawab? Jangan harap Lo bakal jadi istri gue" cetus Ferro.

"Harwwhh.... Drama apalagi ini ya tuhan...!!" Gumamku dalam hati.

"Idihh.... NAJIS gue nikah sama Lo!" Kata Jerry yang menaikan sebelah bibirnya.

"Ya terus kenapa Lo minta gue tanggung jawab? Lo hamil, gitu?!?" Tebak Ferro yang sudah malas berdebat dengan Jerry.

"

SEMBARANGAN lo kalo ngomong !! Maksud gue tanggung jawab Lo sama baju gue!" Kata Jerry yang sedikit meninggikan nada bicaranya.

"Hah...?!?"

"Gak liat nih baju gue basah gara-gara air hina dari mulut Lo!!" Bentak Jerry.

"Lo Napa, Jerry??" Tanya Ferro yang watados.

Jerry memutar bola matanya. Sungguh sangat malas sekali Jerry berhadapan dengan unggas yang satu ini.

"Ferro... Yang katanya ganteng namun otak nya kek unggas berkaki dua, lo gak nyadar... Selama perjalanan Lo itu numpang tidur di bahu yang yang harumnya udah kaya Stella mobil. Tapi...."

Jerry memotong pembicaraannya.
"Tapi apa???" Kata Ferro yang penasaran.

"TAPI SEKARANG BAHU GUE SUDAH TERCEMAR SAMA AIR HINA DARI MULUT LO.....!!" Bentak jerry yang sudah berkacak pinggang dengan mata melotot bak macan yang ingin menerkam mangsanya.

"Heh... Kok jadi gue??" Tanya Ferro yang masih dengan muka watados nya.

"Lo jangan pura-pura lupa! Lo gak nyadar, selama perjalanan di dalam bus, dengan tidak elit nya kamu maen tidur sembarangan di bahu orang dengan menyumbangkan sedikit air hina dari mulut Lo yang jorok itu..." Ungkap Jerry dengan penuh kekesalannya.

"Hehehe..... Ya,anggap aja parfum alami dari seorang Ferro" kata Ferro dengan wajah cengengesannya.

"Ya tuhan... Kuatkan hamba menghadapi kedua unggas yang ada di hadapan hamba. Semoga hamba tidak terpancing dalam permasalahan mereka. AMIN......" Celetus Arkan dengan kedua tangannya ditengadahkan ke atas mengharapkan do'anya dikabulkan.

"IHH NAJIS TAU GAK, PARFUM LO BAU NYA KEK COMBERAN MANG BUDI YANG JARANG DIBERSIHIN TAU GAK!!!"

"ENAK AJA, GUE GAK SEBAU ITU JUGA KALI!! GUE ITU SUDAH HARUM SEMERBAK BAGAIKAN WIPOL DITAMBAH SUNLIGHT DENGAN EKSTRA LEMON, MAMAH TAU SENDIRI!!"

"CURHAT DONG, MAH...!!" balas ku yang sudah tak tahan untuk terus diam membisu mendengarkan dua unggas yang sedang adu mulut ini.

"IYAA DONGG" jawab mereka serentak yang membuatku terlonjak kaget..

******
Nantikan kelanjutannya yahh😁
See you🍂

24 Oktober 2019

PULIH { COMPLETED }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang