CLARA

54 18 1
                                    

Aku bingung,semua indraku menjadi sensitif..

Aku tidak bisa mengkontrolnya..

Melakukan hal yang tidak biasa dilakukan..

Menyukai hal yang tidak biasa disukai..

Menerima apa yang tidak biasa diterima..

•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•

Masih teringat kejadian kemarin. Kejadian yang tidak bisa kuhilangkan dari benakku.

Aku belum menceritakan kejadian kemarin kepada Ferro & Jerry, karena aku masih takut saat kejadian kemarin. Aku masih belum bisa menerima semua ini,masih sulit untukku beradaptasi.

Ketika di sekolah kebetulan pelajaran hari ini Agama Islam. Hmmm , mungkin aku bisa menanyakan kepada guru agama.

Baru saja kemarin,sekarang penglihatanku semakin memburuk bagiku. Semua kulihat seperti sama,antara temanku dan mereka yang tidak terlihat oleh temanku. Hampir tidak ada bedanya.

Dipojokkan kelas,dipintu,di pohon beringin pinggir lapangan,di jendela dan di sekitar banyak temanku.. Mereka melakukan kesibukan mereka masing-masing. Hanya satu yang mengalihkan perhatianku dari mereka.

Ya ketika Jerry & Ferro datang menghampiriku. Tersenyum dari kejauhan berlari ketempatku sekarang,aku sedang duduk di teras kelasku.

"Hai brother"
Aku menyapanya ketika mereka datang dan duduk disebelah kanan dan kiriku.

"Hallo" jawab mereka serentak

Tak lama kemudian bel masuk pun berbunyi dan tak sempat aku menanyakan kemarin mereka kemana di saat aku merasa sendirian.

******

Ketika pulang sekolah aku pulang bersama dengan Ferro kebetulan rumah kami sangat dekat .

Ditengah perjalanan kami mampir ke sebuah toko buku untuk mencari buku tentang INDIGO .. Dan Ferro tiba-tiba dia menceritakan kenapa dia kemarin tidak ada disaat aku sedang merasa kesepian dan ternyata kakeknya yang di kampung telah pergi meninggalkan dia untuk selamanya.

Lalu ketika kami sedang asik mengobrol tiba-tiba ada anak kecil berbaju merah jambu dengan rambut di kuncir dua membuatnya tampak imut sekali sedang menangis tidak jauh dari tempat duduk kami.

"Hai adek kenapa kamu menangis?" Tanyaku

Dia hanya diam saja sambil menunduk dan memegang lututnya layaknya seperti anak kecil pada umumnya ketika sedang menangis.

Awalnya aku kira itu adalah anak yang tak sengaja terpisah dari ibunya di sekitaran toko buku tersebut.

"Apa yang kamu inginkan?" Tanyaku lagi

Lalu dia menjawab "Aku ingin pulang,aku takut disini semuanya jahat"

"Pulang? Memangnya kemana orang tuamu?" Tanyaku

Dia menoleh saat aku bertanya kepadanya,Rasanya seperti damai melihatnya tersenyum ringan.

Dia menunjukkan keberadaan orangtuanya yang sedang duduk di depan teras toko buku.

"Hmmm, apakah kau mau bertanya kepadaku?"

Aku bertanya kepadanya karena aku kehabisan kata. Hmmm , aku juga bingung sebenarnya.Kenapa kamu bisa terpisahkan dengan orang tuamu? Apakah dunia mu sama seperti dunia manusia? Apakah di duniamu terdapat toko buku seperti di dunia manusia?. Huuhhh tapi itu pertanyaan konyol jika aku tanyakan padanya.

PULIH { COMPLETED }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang