NK 2

6.1K 536 48
                                    

#NK2

Daffa

Setelah perjanjiannya dengan Daffa selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah perjanjiannya dengan Daffa selesai. Tita pun berpamitan dan segera melangkah keluar. Pria yang sejak tadi menatap dingin itu, tak berbicara lagi.

Perlahan Tita menuju pintu, ingin rasanya ia menoleh ke belakang. Melihat reaksi pria yang kelak akan menjadi suaminya itu. Sayangnya ia tak punya keberanian. Sudah cukup rasanya penolakan yang diterima tadi, dari calon ibu mertuanya.

Sampai di depan gerbang, Tita kembali memakai helm dan menaiki motornya. Melaju entah ke mana. Ia belum ingin pulang. Ia hanya butuh menenangkan diri sejenak. Bahkan kalau bisa ia ingin sekali curhat dengan seseorang tentang masalah yang baru saja dilaluinya.

Akhirnya ia menuju ke sebuah cafe. Tempat di mana sobat kecil sekaligus sepupunya itu bekerja di sana sebagai pelayan cafe.

Tita memarkir kendaraannya. Berjalan melewati kursi-kursi yang telah penuh oleh muda mudi. Maklum hari ini adalah hari sabtu, alias malam minggu. Wajar para muda-mudi banyak yang keluar sejak sore sekedar untuk jalan atau nongkrong di cafe.

Tita duduk di kursi tengah. Yang di depannya hanya ada satu buah kursi kosong. Seandainya ia punya kekasih, mungkin tempat itu menjadi tempat paling romantis. Karena berada tepat di tengah-tengah, sementara sekeliling kursi pengunjung lainnya.

"Mau pesan apa, Tuan Putri?" tanya seseorang mengejutkannya.

Tita menoleh dilihatnya seorang pria tampan, dengan rambut belah tengah menyapanya dengan senyuman.

"Ah elu, Tom. Ngagetin aja. Biasa Vanila Late pakai es, tapi Gak Pake Lama!" ujar Tita pada pria berseragam di sebelahnya.

"Baiklah, butuh teman? Kayanya muka loe suntuk gitu. Betewe makanannya sosis bakar atau donat ginuk-ginuk?"

"Duh, Tom. Gue lagi pengen cireng sambel rujak aja deh."

"Tapi loe udah makan belum? Ntar sakit perut berabe. Gue lagi yang dimarahin bokap loe."

"Hehehe. Lupa. Yodah deh. Kentang goreng boleh tuh."

"Sip! Pesanan siap dicatat. Wait a minute, okey?"

"Okey!"

Pria itu berjalan meninggalkan meja sepupunya. Tita merogoh tas miliknya mengambil ponsel. Lalu membuka dan membaca beberapa pesan yang masuk. Tak ada yang penting, hingga ponsel itu ia letakkan di atas meja.

Tak lama kemudian, suara gemuruh dari arah pintu masuk membuat Tita menoleh. Segerombol pria masuk sambil bercanda. Ada enam orang dan salah satu di antaranya ia kenal. Mereka memasuki ruangan VIP. Lalu duduk dan memanggil pelayan, memesan beberapa makanan dan minuman.

Ruangan VIP berdinding kaca itu seketika penuh. Pria yang dikenal Tita terlihat lebih diam dari pada temannya yang lain. Hanya duduk menyimak teman yang lain berbicara. Sesekali tersenyum kecil. Tanpa sadar Tita memperhatikan pria itu, dan sang pria menoleh ke arahnya.

Nikah Kontrak (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang