Ungkapan Hati

7 1 0
                                    

Di Rumah..............

     Ohh... Tuhanku!  ALLAH SWT yang telah menciptakan manusia dan segala isinya. Kau telah menciptakan Seorang manusia yang sangat sempurna. Hanya dialah ciptaanmu yang sanggup membuat hati ini merasa aneh. Perasaan apa yang kau titipkan padaku ini? Mengapa hati ini berdesir dan berdegup kencang? Hati ini bergetar dan bergenderang akan pesona yang dipancarkannya.

Mengapa aku merasa seperti ini ? Akankah Aku telah terpesona akan keelokan dirinya yang membuat langkah ini terhenti? Mungkinkah aku hanya mengaguminya ?

Mengapa ada rasa aneh yang menyelimuti hati ini? Aku tak pernah merasa seperti ini. Seperti terpaan lembut yang mengalir di sisi hati. Apakah ini yang namanya rasa suka itu? Apakah benar rasa suka itu seperti ini?

Aku ingin bertanya pada seseorang namun aku malu mengakuinya. Aku ingin semua orang tahu jika aku merasakannya. Aku ingin bertanya pada dunia namun kutahu aku takkan pernah menggapainya. Aku hanya ingin semua tahu jikaku............

Kepada siapa?

Engkau yang tak kukenal?

Engkau iringan sendu dari hembusan angin. Sudikah engkau membelai wajahnya untukku?

Ya Allah! Berikanlah jawaban atas pertanyaan hati yang gundah gulana ini! Hati ini tak pernah merasa seperti ini sebelumnya karena diri ini tak pernah sekalipun Pacaran bahkan merasakan rasa suka pada lawan jenis......






-----------
Keesokan harinya di Sekolah.......

“Eh guys kalian tahu nggak,........." Seru Vira heboh sembari menghambur keheningan di dalam Kelas.

"Nggak tahu dan nggak mau tahu." Sela Mika dengan wajah datar menahan kantuk. Vira menampiknya dengan menutup mulut Mika.

"Jangan di potong Bekicot oseng!."

"Mmmphhh."

"Kir! Tik! Aku udah tahu siapa Cowok itu."

"Siapa?." Jawab Tika sekenanya sembari menutup Buku Matematika yang sedari tadi dia pelajari.

Vira mengerti jika Tika tidak tahu persoalan Cowok misterius yang tempo hari Mereka lihat di Lapangan. Vira menjelaskan perihal kejadian kemarin secara singkat kepada Tika. Sementara, Mika yang mendengarnya mendengus jengah. Namun Vira dengan semangat mengabaikan Mika dan tetap melanjutkan ceritanya.

“Cowok cungkring itu lagi”.

“Sayang yah kamu nggak ngeliat Cowok itu Tik. Udah putih, tinggi, caem lagi. Sungguh tipe Cowok yang ideal bangetkan?. Ahhh. Senengnya bila dia jadi Cowok aku.” Khayalan Vira yang lebay membuat Mika bergidik jijik.

"Mimpi aje Lo."

"Sirik Lo."

"Apanya yang perfect, cungkring gitu. Yang ada kalo kalian Pacaran disangka Emak ama Anaknya. Wkwkwkwkw." (Nyadar diri dong).

"Asemik! Itu Kak Yaksa nugelo!."

"Alah. Alesan aja. Emang Kak Yaksa mau ama Elo?."

"Gue bukannya omongin Kak Yaksa! Tapi........"

"Cungkring.... Cungkring.... Vira suka sama Cungkring."

Ejekan Mika membuat Vira marah dan hendak meraih poninya namun ditahan oleh Mika. Aku melihatnya tertawa tertahan.

"Daripada kalian ribut urusin Cowok nggak jelas mendingan kalian belajar." (Cowok itu nggak penting). Tika kembali membuka bukunya dan tidak membutuhkan waktu yang lama dia telah larut dalam rumus Matematika.

Ketika CINTA harus MEMILIHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang