When I was Your Man

2.8K 229 53
                                    


Plakk!!

Chanyeol tersentak kaget saat tiba-tiba seseorang melemparkan sebuah amplop berukuran A4 ke meja di depannya. Chanyeol langsung mengangkat kepalanya dari meja untuk mencari tahu siapa manusia kurang ajar yang telah mengagetkan nya.

" Berhenti menyakiti dirimu sendiri. Bagaimana pun aku ini appa mu.. Aku hanya ingin yang terbaik untukmu.." Ternyata orang kurang ajar itu adalah Tuan Park. Chanyeol sudah malas berdebat lagi dengan appa nya. Jadi dengan malas Chanyeol kembali merebahkan kepalanya di meja.

" Tapi ternyata apa yang menurutku adalah terbaik untukmu, belum tentu begitu bagimu.." Tuan Park tiba-tiba mengusap kepala Chanyeol, hal tersebut membuat Chanyeol terkejut dan membolakan matanya. Dia kembali mengangkat kepalanya dari meja dan mendongak menatap Tuan Park yang kini sedang menatap sendu ke arah Chanyeol.

" Maaf karena selama ini terlalu memaksakan kehendakku padamu, hingga membuatmu merasa tertekan seperti ini." Tuan Park lagi-lagi mengusap kepala Chanyeol. " Kini appa memberimu kebebasan. Kejarlah dia dan dapatkan kembali cintanya.. Dan berjanjilah pada appa, kau harus hidup bahagia setelah itu.."

Chanyeol tidak bersuara. Dia masih belum bisa percaya dengan apa yang sedang didengarnya barusan.

" Park Chanyeol! Jangan hanya diam.." Tuan Park kini kembali serius. " Pria yang kau cintai sedang berada di Kanada saat ini.. Susul dia dan bawalah dia kembali bersamamu.. Jika kau berhasil, appa akan merestui kalian berdua." Tuan Park lalu kembali menyodorkan amplop berukuran A4 tadi dan kembali bicara. " Appa sudah menyiapkan semua yang kau butuhkan di dalam amplop itu.. Pergilah, nak!"

Lagi, yang bisa Chanyeol lakukan hanya menangis.. Entah kenapa, semenjak ditinggalkan Sehun, dia jadi sangat cengeng dan sensitif.

" Appa, apakah kau serius?" Tanya Chanyeol di sela isakkannya. Tuan Park pun terlihat seperti ingin menangis, tapi berusaha ditahannya.

" Tentu saja, nak. Susulan belahan jiwa mu itu, setelah itu hiduplah dengan bahagia bersamanya."

Bukannya tertawa, Chanyeol malah menangis.. Dia menangis haru, akhirnya appa nya mau mengerti keinginannya.

" Terima kasih, appa.. Terima kasih.." Chanyeol langsung memeluk appanya, Tuan Park pun menitikkan air matanya, tapi langsung dihapusnya. Dia tidak mau terlihat lemah di depan putra semata wayangnya.

" Tidak perlu berterima kasih, Chan. Seharusnya justru appa meminta maaf padamu.. Maaf karena terlambat menyadarinya dan terlalu egois selama ini.."

Chanyeol mengangguk. Memaafkan appa nya. Setelah itu Chanyeol melepaskan pelukannya, lalu mengambil amplop tersebut.

" Aku akan segera berangkat, appa."

Tuan Park mengangguk. " Hm. Berjuanglah untuk mendapatkannya kembali. Bilang appa juga meminta maaf padanya.."

Kali ini Chanyeol yang mengangguk.

***

Berbagai perasaan sedang bercampur aduk di dalam tubuh Chanyeol saat ini. Gugup, cemas, takut, senang, sedih.. Semua menyatu.. Dia gugup saat mengingat akan bertemu kembali dengan Sehun. Apa yang harus dia katakan pada mantan kekasihnya itu saat mereka bertemu nanti. Dia juga cemas dan takut kalau Sehun tidak mau menerimanya lagi.. Mengingat apa yang telah Chanyeol lakukan pada Sehun selama ini.. Chanyeol takut Sehun tidak mau menerima kata maafnya.

Dengan perasaan cemasnya, Chanyeol kembali membuka amplop yang diberikan appa nya tadi pagi. Berisi alamat apartemen dan tempat kerja Sehun. Juga beberapa foto saat Sehun sedang bekerja.

Chanyeol mengusap wajah Sehun di foto itu dan Chanyeol tersenyum.

Astaga! Sehunnya terlihat tambah manis dan memukau.. Tidak ada tanda-tanda keterpurukan dari penampilannya. Chanyeol bersyukur, tapi juga merasa sedikit cemas.

-ChanHun Love Story-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang