" Tidak perlu mengasihaniku.." Sehun menjambak rambut Chanyeol dengan tangannya yang bebas, hingga Chanyeol kembali mendongakkan wajahnya ke arah Sehun. " Kau harus mengasihani dirimu sendiri mulai sekarang.. Karena aku tidak akan tinggal diam lagi mulai sekarang.. Kau milikku, hanya milikku.. Dan mengurungmu adalah jalan satu-satunya yang harus kulakukan agar kau tidak menyentuh, bicara atau menjalin hubungan dengan orang lain." Kemudian Sehun dengan gerakan cepat kembali mengeluarkan pistol biusnya dan langsung menembak dada kanan Chanyeol, bahkan Chanyeol pun tidak mampu menghindar.. " Selamat tidur, Mine."*** Animals ***
Chanyeol merasakan matanya begitu berat untuk dibuka. Setelah beberapa saat mencoba, akhirnya Chanyeol berhasil membuka matanya dan langsung mengedarkan pandangannya.
Chanyeol tidak mengenali ruangan tersebut. Kemudian Chanyeol mengernyit saat merasakan kepalanya masih pening dan terasa melayang, efek obat bius yang masih tersisa di tubuhnya.
Akhirnya Chanyeol memutuskan untuk kembali memejamkan matanya, mencoba menenangkan pengar di kepalanya. Setelah merasa lebih baik, Chanyeol kembali membuka matanya dan mencoba untuk bangun dari posisinya. Dan dia baru sadar ternyata tangannya sedang diborgol. Chanyeol mendesis kesal.
Setelah mencoba sekuat tenaga, akhirnya Chanyeol berhasil bangun dari tempatnya berbaring.. Chanyeol kembali mengedarkan pandangannya. Dia sedang berada di atas ranjang di sebuah kamar tidur yang cukup luas.
" Dimana ini?" Gumam Chanyeol pada dirinya sendiri. Lalu dia teringat dengan Suzy. Chanyeol menarik napas panjang. " Apakah Suzy baik-baik saja? Apakah Sehun akan menyakitinya?"
Chanyeol kemudian memaksakan dirinya untuk segera beranjak menuju pintu yang dia rasa adalah pintu keluar dari kamar tersebut. Tapi sebelum Chanyeol sampai di pintu, tiba-tiba pintu itu terbuka.
Chanyeol terdiam saat melihat siapa yang memasuki kamar tersebut. Sehun masuk dengan wajah datarnya. Melihat Chanyeol dari ujung kaki sampai ujung kepala, lalu menghela napas.
" Kau sudah bangun?"
Chanyeol hanya diam. Kemudian dia teringat dengan Suzy.
" Dimana Suzy? Apakah dia baik-baik saja?" Tanya Chanyeol to the point, sesaat setelah dia sadar bahwa Sehun kini telah berada di depannya.
Ekspresi wajah Sehun seketika berubah menjadi begitu dingin. Sehun menatap tajam Chanyeol sambil mengeraskan rahangnya, kemudian dia bicara dengan nada rendahnya, menahan emosi.
" Kau baru saja melihat wajahku.. Dan hal yang pertama kali kau tanyakan adalah wanita jalang itu?" Sehun mendengus sambil tersenyum miris.
Chanyeol terdiam. Menatap sendu Sehun. Sehun makin mengeraskan rahangnya. Tidak suka ditatap seperti itu oleh pujaannya.
" Dia ada di ruang bawah tanah. Kekasihmu itu baik-baik saja.." Sehun akhirnya menjawab sambil mengepalkan tangannya. " Brengsek!" Umpat Sehun keras, lalu dia kembali keluar dari kamar tersebut, pergi meninggalkan Chanyeol.
Chanyeol terkejut mendengar umpatan Sehun dan dengan sikap dingin Sehun barusan. Kemudian dia kembali berjalan menuju pintu kamar tersebut. Berharap pintu itu tidak terkunci. Dan Chanyeol lega pintu ruangan itu benar-benar tidak terkunci.. Dengan tangan terborgol, Chanyeol berjalan keluar kamar mencari keberadaan Sehun. Masih banyak yang ingin dia tanyakan dan bicarakan.
Chanyeol berkeliling, menyusuri tempat tinggal yang cukup besar itu. Chanyeol yakin ini bukan apartemen Sehun. Berarti Sehun membawanya ke tempat yang dia tidak ketahui. Chanyeol kembali menyusuri kediaman tersebut, mencari sosok Sehun. Dia harus membujuk Sehun untuk melepaskan Suzy.