25

9 1 0
                                    

"Ara kamu gapapa?" Tanya divani yaitu ibu ara.

"Gapapa kok mi, tadi kepanasan aja di sekolah makanya pusing terus begitu deh." Jawab ara.

"Makasih ya brandon udah bantuin ara, kalo ga ada kamu mami gatau deh ara gimana.." jawab divani.

"Gapapa mi santai aja, yang nolong juga temen temen ara. Oh iya papi ada di rumah sekarang?" Tanya brandon.

"Belum sih, tapi sebenertar lagi papi pulang. Ayo ara ke kamar istirahat dulu." Jawab divani.

"Oke deh mi." Jawab brandon.

Ara dan divani pun pergi kekamar dan brandon menunggu ayahnya di sofa.

Setelah menunggu beberapa saat, pintu terbuka dan menampakan sosok yang sedang di tunggu brandon dari tadi.

"Brandon, ara baik baik saja?" Tanyanya.

"Ara baik baik saja." Jawab brandon.

"Syukurlah." Jawabnya.

"Oh iya, yah sepertinya aku menemukan ari." Ucap brandon.

Deg, dugaan jackson benar. Cepat atau lambat pasti brandon tau sosok ari.

"Sudah ayah duga, kamu akan bertemu dengannya. Brandon, sebenarnya ayah sudah tahu ini tapi ari sepertinya sangat membenci ayah dan juga kamu." Jawab jackson.

"Sepertinya dia terlalu banyak di hasut oleh ibu kan?" Jawab brandon.

"Sepertinya, ayah minta tolong ke kamu untuk menyadarkannya. Buat ia ke rumah ini. Bukan kah ara akan senang jika punya dua kakak?" Jawab jackson.

"Mungkin aku bisa membuatnya kembali ke ayah.. atau aku tidak tau, ari anak yang sangat keras kepala." Jawab brandon.

Mereka berdua akhirnya tertawa. Sementara ara dan ibunya.

"Mah, brandon itu sebenernya anak ayah beneran?" Tanya ara.

"Ara sayang, kamu kenapa? Kenapa tiba tiba bicara begitu?" Tanya divani sedikit panik.

"Gapapa ma, nanya aja. Tapi ya ma kak brandon waktu itu kemana kok hilang lama? Terus pas dateng lewat jendela itu loh inget ga ma? Kenapa dia manggilnya om dan tante kalo dia beneran anak ayah?" Tanya ara.

"Ara, kamu kan baru sadar. Sebaiknya kamu tidur istirahat ya. Nanti mama masakin makanan kesukaan kamu. Nanti kita makan malem bareng papi udah pulang loh." Jawab divani.

"Oke deh ma." Jawab ara.

"Selamat istirahat sayang." Ucap divani dan mematikan lampu dan menutup pintu kamar ara.

Divani langsung turun dan melihat keakraban ayah dan anaknya yang sudah lama tidak terlihat.

"Honey, gimana ara?" Tanya jackson setelah melihat divani.

"Ara sedang istirahat dia tidur, oh iya brandon apa kamu bilang sesuatu ke ara? Ara tadi nanya sesuatu ke aku." Jawab divani.

"Hah? Nanya apa ma?" Tanya brandon.

"Sepertinya ia tahu kalau kamu adalah anak kandung dari papa." Jawab divani.

"Yah gimana ini? Sepertinya ari yang kasih tau." Jawab brandon.

Jackson pun hanya terdiam dan berfikir. Sementara divani bingung siapa ari?

"Ari siapa?" Tanay divani.

"Sayang, kamu ingat kan? Saat itu istri pertamaku hamil dan kamu juga tanpa di sengaja hamil, tadinya kita mau menggugurkannya tetapi di saat tahu bahwa itu adalah perempuan aku tidak jadi mau menggugurkannya. Karena aku sangat ingin anak perempuan. Anak ku dari istri pertama itu aku nama kan ari dan anak kita ara. Tetapi kau tahu kan bahwa aku dari awal tidak ingin menikah denganya, tetapi dengan dirimu. Aku tau aku salah, tapi ini semacam jebakan. Orang tua ku pun memaksa ku untuk menikahinya padahal umur dia jauh lebih tua dari aku. Tapi aku tidak tahan lagi dengan dirinya. Aku tahu ia selalu selingkuh dari ku dan dia benar benar bukan istri dan ibu yang baik bagi ku dan anak ku makanya aku putuskan untuk bercerai dan menikahimu karena kita punya ara. Sebenarnya aku ingin membawa ari bersama ku tapi pengadilan lah yang memutuskan ari tetap bersamanya sampai di mana dia pindah dan aku tidak tahu keberadaan ari lagi." Jelas jackson panjang lebar.

"Kenapa kau tidak menolak saja menikahinya dari awal." Tanya divani.

"Karena ia mengancam akan menyebar berita tentang kehamilannya. Ya dia hamil brandon saat itu. Kau tahu kan orang tua ku bagaimana? Bahkan ia mengancam akan menelantarkan brandon atau membunuhnya." Jelas jackson lalu memeluk istrinya divani.

"Aku tidak menyangka ibu seperti itu hanya untuk mendapatkan harta ayah dan bersenang senang setiap malam." Jawab brandon.

"Iya, dia lah yang menghabiskan harta ku saat itu. Setelah orang tua ku telah tiada dan aku sedang sangat kesusahan cara mengelola perusahaan mereka, dia selalu meminta uang sampai akhirnya perusahaan orang tua ku harus bangkrut. Tapi di saat itu aku bertemu dengan mu lagi. Kau membantu-ku untuk bangkit kembali sementara ia hanya mempersalah kan uang yang semakin lama semakin habis ia hampir meninggalkan ku, dan kau berada di sisi ku sampai akhirnya aku bisa membangun perusahaan ku sendiri. Ia sudah membuat surat cerai di kala itu tapi aku menolaknya karena ia sedang hamil ari bahkan bisa bisa nya ia membawa lelaki asing ke rumah ku di saat seperti itu. Maka setelah ari lahir dan kau menyembunyikan kehamilannmu tapi aku mengetahuinya aku langsung menceraikannya aku sudah tidak tahan." Jelas jackson.

"Terimakasih divani kau setia menunggu ku walaupun awalnya kita tidak di satukan tetapi sekarang kita bersatu sekarang." Jawab jackson dan memeluk istrinya.

Brandon yang melihat itu hanya tertawa tidak percaya bahwa ayahnya segombal ini terhadap istrinya.

"Brandon, kamu sudah menganggap aku sebagai ibumu kan? Dan ara pun sudah tahu kalau kau anak ayah, jangan kaku lagi untuk memanggil ku mami atau mama ya brandon." Pinta divani kepada brandon.

"Tentu saja ma." Jawab brandon.

"Aku akan ke kamar ara ya, melihat keadaannya." Ucap brandon.

"Baiklah, aku akan membantu bibi memasak, kita makan malam bersama malam ini." Jawab divani.

Brandon pergi ke kamar ara untuk mengecek keadaan ara. Ara tidak tidur mungkin ara tidak bisa tidur karena memikirkan perkataan ari.

Tok.. tokk... suara pintu ara terketuk, karena brandon mengetuknya untuk mengecek apakah ara sudah tidur apa belum.

Ara yang mendengar ketukan itu pun sedikit panik dan langsung saja berpura-pura tertidur.

Brandon masuk dan mendapati ara sudah tertidur. Brandon pun mendekati ara dan mengelus rambut ara yang lembut.

"Ara... i feel sorry for you, to find out about it this way... but i promise i will make everything better soon." Ucap brandon.

Ara yang mendengar itu pun merasa tidak enak dengan semua orang di rumah. Mungkin ini kali pertamanya ada conflict serius di kehidupannya.

Brandon pun pergi dari kamar ara dan mengecek hpnya. Brandon terlihat mencari sesuatu di ponselnya. Setelah itu ia menelfon seseorang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Humoris BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang