Seven

1.5K 51 2
                                    

"Eh eh ara, itu ari kan?" Kata sonia yang sambil yang sambil nunjuk nunjuk ke arah ari dan pacarnya. Ara pun hanya menoleh ke arah yang di tunjuk sonia.

"Tapi kok dia sama cewe sih?" Tanya sonia polos.

"Emang lu gatau ya? Dia kan udah jadian sama hana anak ips 2" jawab ara kesal.

"Ohh, jadi ini sebabnya lu galau dari tadi, yaudah lah ra, lagian cowo masih banyak, bukan cuma ari doang, masih banyak kali yang lebih dari ari." Jawab sonia yang menghibur ara. Tetap saja walaupun ada cowo yang lebih dari ari tapi ari adalah cinta pertama ara.

Mereka pun keluar dari toko tersebut dan ari melihat mereka dan langsung menyapa mereka.

"Loh ara sonia ngapain kalian?" Sapa ari.

"Ya suka suka kita lah. Emang ini mall punya bapak lo apa?" Jawab sonia ga santai.

"Santai dong son, gue kan nanya....." omongan ari terputus oleh suara panggilan cewe. "Riiiiii bagusan yang mana nih" kata hana yang nanya baju yang ingin dia beli. Dan hana menengok ke sonia dan ara di saat itu.

"Eh lo ara ya?" Kata hana dan setelah itu hana mengajak berkenlan dengan mereka berdua. Akhirnya ari memutuskan untuk makan bareng, namun ara dan sonia menolak karna sudah makan tadi. Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk pulang duluan saja ke rumah.

'Sesampainya di rumah'

Ara masih saja kepikiran ari dan hana. Memang hana orang yang cocok untuk ari, terlebih hana cantik dan mempunyai sifat kekanak kanakan. Yaaaa.... sangat cocok.

Ara yang sedang berfikir tentang ari ia memutuskan untuk berhenti memikirkan ari dan try to move on. Dia segera menuju kamar mandi untuk menyiapkan air hangat di bathtub agar pikirannya lebih relax.

Selesai mandi ara mengecek handphone nya. Ternyata tidak ada apa apa atau siapa pun yang menelfon atau sms. Ara memutuskan untuk bermain handphonenya saja. Tiba tiba di saat sedang asik bermain, tiba tiba ari menelfonnya. Ara panik dan terkejut di waktu yang bersamaan, ia mencoba relax dan akhirnya memutuskan untuk menutup telfonnya.

Ari masih saja menelfon ara sampai 10 kali sampai ara lelah dan akhirnya memutuskan untuk mengangkat telfonnya.

"Hallo ara.."

"Apaan sih ri?"

"Gue denger di rumah lo ada studio musik ya?"

"Iya kenapa emang?"

"Gue boleh gak latihan di sana?"

"Gak boleh"

"Kenapa emang?"

"Gak boleh lah pokoknya udah ya gue mau tidur nih"

"Lo kenapa sih ra?"

"Kenapa apanya?"

"Sikap lo berubah gitu ra"

"Perasaan lo doang kali, udah lah ya gue mau tidur bye"

Ara langsung mematikan telfonnya dan rasanya ingin menangis, ia tak tau apa yang membuatnya menangis, padahal ia sebenarnya tidak merasa terlalu sakit tapi entah mengapa ia menangis dan akhirnya ia tertidur.

Di tidurnya ara bermimpi tentang ari sampai akhirnya ia terbangun karna mendengar perdebatan antara ibu dan ayahnya. Ya seperti biasa kejadian ini terulang lagi menurut ara mereka hanya bisa akur sesaat saja tidak bisa lebih dari 1 bulan mungkin.

Ara merasa serba salah dengan kehidupannya, apa yang menyebabkan ayah dan ibunya selalu bertengkar dan apa yang menyebabkan ia menjadi seperti ini, ara merasa lelah dengan semuanya sampai pada di saat ia menangis di kamar tiba tiba ada yang mengetuk jendelanya.

----
Haiii makasih udah baca cerita ini apalagi di vote dan kalian bisa comment atau chat aku buat kritikan makasih ya udah baca, aku baru belajar bikin cerita hehehe❤️ sorry kalo banyak salah kata atau salah tanda tanda pokoknya makasih yang udah baca sama udah vote makasih banget❤❤

Humoris BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang