Pagi yang penuh penasaran bagi ku, ingin cepat menemui dia yang kemarin menatapku sekejap dan hampir membuatku jatuh cinta. Rasa ini berbeda, aku belum pernah merasakan rasa ini sebelumnya, apakah aku benar benar jatuh cinta? Hanya di tatap sekejap aku jatuh cinta? Ah dasar lemah.
Seperti biasa, pagi ini aku dan sahabatku menunggu angkot untuk mengantarkan kami ke sekolah. "Ih, mana sih angkot? Dari tadi gak ada yang lewat" kesal Naura
"Dih, baru juga kita nunggu ra, biasanya juga kamu nyantai. Ada apa nih pengen buru-buru gini?." tanya Mina penasaran.
"Aku ingin cepat menemui dia" jawab Naura refleks.
"Dia siapa ra?"
"Eh, maksudnya ingin cepat ketemu teman teman baru aja hehe, ehh tuh ada angkot." pertama kali aku berbohong pada Mina.
"Ohh kirain siapa hahaha."
Di perjalanan aku diam, benar benar tak mengatakan atau ngobrol dengan Mina.
Aku baru kali ini tidak jujur dengan Mina. Aneh rasanya kalau tidak bicara jujur dengan sahabat. Ingin rasanya aku menceritakan semuanya, tapi aku malu, karena Mina tidak pernah bicara tentang sosok laki laki ataupun tentang cinta.
Sampailah kita di sekolah, di perjalanan dari gerbang menuju ruangan kelas mataku terus mencari dia. Tapi, aku belum juga melihatnya.
Sampailah aku di kelas, aku keluar dari kelas, karena belum mulai acaranya. Dari koridor lantai dua ini aku hanya bisa melihat parkiran dan halaman sekolah yang ada di bawah.
Brmm brrmm (suara motor keren, yang di kendarai seorang laki-laki yang membonceng wanita). Terlihat jelas oleh ku, motor itu dari gerbang menuju tempat parkir. Saat lelaki itu selesai parkir motornya, dia membuka helm nya. Ternyata, dia laki laki yang dari tadi aku cari. Aku sangat kaget, sangat sangat tak percaya, melihatnya berboncengan dengan wanita.
Baru pertama kali aku merasakan ini, dan jangan ada yang kedua kalinya. Sakit memang, benar benar sakit. Disitu juga, aku tak tau kenapa bisa menetes kan air mata, hanya karena dia, dia yang tidak tau bahwa aku sudah mencintainya.
"Hey ra!" suara Mina dari belakang memanggilku.
"Ya? Apa Min?" aku menjawab panggilannya tanpa menoleh ke belakang dengan segera menghapuskan air mata karena tak mau ketahuan menangis, karena Mina pasti tanya aku kenapa.
"Ayo masuk! Sebentar lagi mau mulai lagi acara MPLS nya." ajak mina sambil menarik tangan Naura yang masih menghadap ke arah parkiran.
Saat dia menarik tanganku, air mata belum terhapus semua, karena air mata ini masih terus mengalir.
"Ra? Kamu kenapa?" ekspresi Mina kaget melihatku.
"Eh, eh, ini tadi tuh kelilipan gila perih banget." kedua kalinya Naura berbohong pada Mina.
"Ra, kamu bohong? Ada apa sebenarnya?" tanya Mina kepadaku dengan ekspresi sedih, dan penasaran, karena belum pernah melihatku seperti ini.
Assalamualaikum...
Kakak OSIS datang ke ruangan, menghentikan percakapan Mina dan Naura yang serius.Hari ini, aku benar benar merasa hancur. Aku mengikuti kegiatan dengan sangat tidak fokus. Karena terpikirkan siapa yang tadi di bonceng olehnya. Apakah dia benar pacarnya atau bukan.
Tapi, aku berusaha melihatkan kepada Mina bahwa aku tidak apa apa. Aku khawatir mina cerita kepada ibu ku nanti.
.
.
.
.
.Jangan jadi pembaca gelap loh..
Follow yaa :)
Untuk kritik dan saran silahkan komentar:) gomawo<3
Bintang nya juga jangan lupa di klik ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERGI UNTUK KEMBALI
Teen Fiction"Entah, aku hanya sedikit percaya dia akan melamarku nanti. Tapi, yang membuatku yakin adalah hatiku. Ya, hati ini bilang aku sangat mencintainya. Memang, aku tak tau jodoh ku dia atau bukan. Namun, lagi lagi aku mengaharapkan dia jodoh ku. Dasar ak...