Pengagum Rahasia [6]

40 3 3
                                    

'setelah ini hidup lo akan berantakan'

°°°

"ayuk naik"

"ehm gak usah gu-e g-ue pulang ama Naomi sama Nana aja"

"udah deh. Lo berdua gak keberatan kan gue pulang ama Airin?" tanya Adinata kepada kedua kacung di belakang Airin yg sedari tadi mengikuti langkah sahabatnya tersebut.

Nana menyenggol lengan Naomi.
"eh iya kita gak keberatan kok" ucap Nana

"ih iya kita gak keberatan. Si Airinnya aja tuh yg beretnya 50kg kayak ibab aja dia" ucap Naomi mendapat pelototan tajam dari Airin dan cubitan dari Nana

Malu-maluin yawloh. Gini amat yah temen-temen gue-batin Airin

"aushh.. Sakit ogeb!" gerutu Naomi memegang bekas cubitan Nana dan menatapnya intens.

"kalau gitu gue antar pulang si Airinnya. Rin, yuk naik" ucap Adinata sembari menepuk tempat duduk dibelakang motornya untuk Airin.

"ehh iya, iya" naiklah Airin di motor sport Adinata kemudian Adinata menggas motornya meninggalkan parkiran sekolah.

Di tempat lain dua pasang mata sedang melihat apa yg terjadi.

"sekarang giliran kita"

****

Halte

"anjir! Mimpi apa yah si Airin sampe di antar ama Adinata jadi pengen digituin ama babang Alvaro huaaaa..... " teriak pelan Naomi sembati berjalan menuju halte

"yuk!"

"uhuk uhuk" Naomi yg tersedak air liurnya langsung mengabsen nama-nama binatang dalam hatinya untuk seseorang yg mengagetkannya tersebut.

"Naomi liat deh siapa yg di samping lo" ucap Nana mengguncang pelan lengan kanan Naomi yg disampingnya

"gak penting!"

"ish lihat dulu napa"

"apaan sih Na--... ?" ucapan Naomi terpotong setelah melihat apa yg di sampingnya. Alvaro dan Gavin yg duduk anteng di motor sport masing-masing berhenti di samping mereka berdua.

"Na, tabok gue dong"

Plakk...

"sakit kutu busuk" geram Naomi ditabok keras oleh Nana

"cih, lah kan lo yg minta ibab"

Alvaro dan Gavin yg melihat tingkah laku kedua cewe tersebut hanya terkekeh kecil.

"udah bertengkarnya?" tanya Alvaro

"........"

Kedua hanya diam dan tak menjawab pertanyaan dari Alvaro. Sebenarnya mereka bingung mau jawab apa.

"kalau udah yuk pulang bareng kita. Gue sama Nana dan Alvaro sama Naomi" ucap Gavin di angguki oleh Alvaro sedangkan Nana dan Naomi melongo dan tiba-tiba mematung.

"loh? Kok diem aja sih. Ayuk!" lanjut Gavin seraya menghidupkan mesin motornya.

"engh.. Gimana yah? Gue sih serah si Naomi kalau dia mau gue mau kalau nggak yah enggak" alibi Nana sambil menoleh ke Naomi.

| Pengagum Rahasia |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang