Pengagum Rahasia [2]

48 3 0
                                    


Kring.. Kring

Bel berbunyi menandakan istirahat pertama.

"baik bel sudah bunyi, jangan lupa kerjakan tugas yang ibu beri oke." bu Kasma yang sambil berjalan meninggalkan kelas

"iya bu" jawab serempak para siswa di kelas xmia6 kelas Naomi, Airin dan Nana.

"Nana..." panggil Airin

"ha? Apaan"

"lu pake nanya lagi si Naomi, gimana nasib Naomi?"

"perhatian amat si lu sama si kebo, biarin sja biar kapok tu kebo kerjanya molor mulu" sahut Nana sambil terkekeh kecil

"iya juga sih, kalau gitu kita ke kantin yuk perut gue udah marah-marah nih" ajak Airin

"oke"

Sesampainya Nana dan Airin dikoridor sekolah mereka melihat Naomi yang berlari kecil menuju mereka dengan senyum bahagia.

"eh itu si Naomi kok keliatan bahagia yah?" tanya Airin heran

"iya kesambet kali"

Sesampainya Naomi di hadapan kedua sahabatnya ia langsung memeluk kedua sahabatnya itu dan dengan terpaksa tanpa tau sebab Nana dan Airin ikut berpelukan layaknya teletubis.

Selesai berpelukan ala teletubis Nana dan Airin menatap aneh ke Naomi.

"lu kenapa kesambet jin? Huh?" tanya Nana yang masih melihat aneh ke Naomi karna senyam senyum tanpa mengatakan apa pun

Flashback

Naomi terkejut dengan orang yang menghadapnya kini yaitu Alvaro, Alvaro Argi Naruna cogan yang dikenal agak badboy, dingin, pintar, holkay dan bisa dikatakan first love setiap orang termasuk Naomi sendiri.

Tubuh Naomi seakan menjadi batu tak bisa bergerak ketika Alvaro berjalan mendekatinya yup sangat dekat sampai membuat wajah Naomi panas dan merah seperti tomat, bagaimana tidak guys orang yang jadi fisrt love kalian ada dihadapan kalian yang bisa dikatakan susah buat ngeliat doi sampe-sampe harus jadi pengaggum rahasia ataupun penguntit mesum dan sekarang doi lagi di depan lu, berakhir jadi batu yang dikutuk deh lu.

Melihat ekspresi Naomi, Alvaro terkekeh kecil tak lama dan kembali ke wajah datarnya ia mendekatkan wajahnya ke samping telinga kanan Naomi dan membisikkan sesuatu.

"kalau kejadian ini sampai bocor hidup lu nggak akan tenang"

"i-ya.. I-ya" jawab Naomi yang tergagab karena kaget dengan tingkah Alvaro ia tak sangka bisa sedekat ini sama doinya.

"good girl" sahut Alvaro dan langsung meninggalkan Naomi yang masih membatu karena sikapnya.

Lain halnya dengan Alvaro yang terlihat tenang Naomi seakan mau terbang mendapati sikap Alvaro padanya padahal bisa dikatakan tidak ada yang romantis malah keliatan menakkutkan bagi orang lain.

"yah ampun mimpi apa gue semalam anjir... Alvaro, Alvaro bicara ama gue yang kayak upil ini nikmat tuhan mana lagi yang kau dustakan" ucap Naomi yang masih terkejut dan masih tak percaya.

Naomi langsung bergegas keluar toilet dan tak melanjutkan kegiatannya yang tertunda tadi kemudian berlari kebahagiaan menemui kedua sahabatnya dan menceritakan kejadian langkah yang ia dapati.

Flashback off

"gila.. Betulan Naomi?" tanya Nana yang masih tak percaya dengan ucapan sahabatnya itu.

"yah betulanlah upik abu, masa gue boong" gerutu Naomi

"hebat lu Naomi tapi gak ada yang liatkan kejadian tadi takutnya perkataan si Alvaro emang benar" ucap Airin yang sedikit khawatir karna ucapan Alvaro

"gak ada kok, sans ae" balas Naomi santuy

"kalau gitu kita kekantin aja yuk udah lapar nih, sekalian liat para doi kita si Alvaro, Gavin sama Adinata" ajak Nana

"ayuk" jawaban serempak dari Naomi dan Airin

Sesampainya di kantin mereka mencari tempat duduk yg agak strategis buat liat doi dan langsung memesan makanan yang akan di santap, yah kalian pasti taulah maksud dari tempat strategis hehehh..

Tak lama kemudian trio cogan paling fenomenal Alvaro, Gavin, dan Adinata
Tiba di kantin dan langsung menuju tempat kebesarannya, tak dari satupun yang berani untuk duduk di tempat tersebut, yah iyalah!

Mereka pun memesan makanannya.

Saat Alvaro akan menyendokkan sesuap bakso kemulutnya ia melihat sekilas wajah Naomi dan kedua sahabatnya yang sedang makan dengan lahapnya tanpa menjaga image padahal kebanyakan cewek akan makan dengan se Ayu mungkin dengan porsi yg bisa dibilang dikit. Tampak senyum simpul kecil di raut wajah Alvaro ketika mengingat kembali raut wajah merah tomat Naomi, kedua sahabatnya memperhatikan dengan tatapan tanya dan mengikuti arah penglihatan si Alvaro, mereka terkejut dengan apa yang di liat Alvaro dan sedetik kemudian mereka tertawa Alvaro yang terganggu dengan gelak tawa sahabatnya langsung menatap tajam ke arah dua sahabatnya itu.

"woy! Pada gila lu ketawa ketiwi padahal nggak ada yang lucu" gerutu Alvaro kepada kedua sahabatnya itu

"hahah... Oke, oke gue atur napas dulu.. Hahahah... Hehh gue gak salah liatkan lu lagi merhatiin 3 cewek yang gosipnya penguntit mesum kita bertiga" jawab Gavin yang masih tersisah tawanya

"kok gue gak pernah dengar tuh gosip, denger dari cabe kiloan mana lu?" tanya Alvaro dengan wajah kepo yang kelebihan polos

"lo belum pernah dengar tuh gosip? Astaga kemana aja lu bambank?" tanya ulang Adinata

"yaelah jawab aja napa sapirudin, malah balik nanya lu serius gue inih"

"wow! Gue gak pernah liat Alvaro jadi sekepo ini loh apalagi tentang masalah ginian lagi" goda Gavin sambil berlirik-lirikan dengan Adinata

"jangan-jangan" ucap Gavin dan Adinata saling bertatapan dan melirik Alvaro yang jadi salah tingkah dan langsung menyuap baksonya dan tak memperdulikan kedua sahabatnya yang dari tadi menggodanya.

"ehemmm... Ada yang lagi fall in love ini sama penguntit mesumnya hahahahhaha...." ucap Adinata sembari tertawa terbahak-bahak yang diikuti sama Gavin, siswa yang di kantin pun tak mau melewati penampakan langkah melihat trio cogan yang sedang tertawa lepas karena biasanya mereka pasti terlihat dingin dan cenderung tak mengumbar senyumnya kepada siapa pun.

Ditempat lain si trio penguntit mesum sedang melihat sekelilingnya mereka bingung apa yang di liat sama seisih kantin sampai-sampai memberhentikan kegiatannya.

"wihh.. Nana, Naomi liat deh trio cogan fenomenal lagi tertawa lepas tuh jarang-jarang loh kita liat pemandangan langkah gini" ucap Airin yang bersemangat

"tapi kok si Alvaro mukanya agak merah merona kayaknya sih dia lagi malu, kenapa yah?" tanya Naomi yang di angguki Nana dan Airin

"mungkin itu gara-gara si Gavin sayang akoh sama si Adinata ketawa lepas karna ngerjain si Alvaro, yaudalah nikmati aja pemandangan langkah ini kapan lagi coba?" ucap Nana sambil terkekeh melirik Naomi

"ck! Berani amat lu bilang gitu, si trio cogan fenomenal tau keberadaan kita aja nggak, lah lu ngaku-ngaku sembarangan aja" sindir Airin yang mendapat tatapan tajam dari Nana

"sorry yah gue udah pernah berbicara ama si Alvaro jadi setidaknya dia udah pernah ngelirik gue" ucap Naomi dengan nada menyombongkan diri

"cwihh.. Sekali aja itu pun si Varo yang bicara bukan berarti itu percakapan yah dan juga itu spontan sombong amat lu" sindir Nana iri

"hadeuhh udah deh bikin malu aja kalian, kita bertiga gak usah ngeharep terlalu banyak kita yang bagaikan upil kering bisa masuk di sekolah para cogan bersyukur ajalah" Ucapan Airin mendapat anggukan dari kedua sahabatnya

______________________________________

Sorry kalau ada typo :)

| Pengagum Rahasia |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang