scene three

593 33 2
                                    

Matt menyesali banyak hal dan ia seharusnya menolak ide gila kedua orang tua mereka jika tahu kalau harry bereaksi seperti ini menolak dirinya dan membuat semuanya semakin sulit dan putus asa ketika melihat keadaan harry itu bukan yang ia inginkan ia hanya ingin orang yang dicintainya bahagia tidak apa meskipun ia harus mundur dan menyerah dalam perjuangannya
" Harry, bangunlah " bisik matt lembut dan pelan tampak harry masih betah memejamkan matanya dan itu membuktikan bahkan suaranya saja tidak sanggup memberi kekuatan untuk harry dan membuk matanya meskipun hanya sekedar untuk memandang matt
" Kau sangat membenciku bukan ? " Matt setengah mati menahan air matanya sambil menatap harry
" Kau mau aku menyerah dan pergi dari kehidupanmu ? " Tidak ada reaksi hanya suara mesin yang masih terdengar
" Bukan ini yang aku inginkan dan orang tuaamu inginkan atas perjodohan kita " matt menghembuskan nafasnya dan tertunduk tangan nya masih setia menggenggam tangan harry
" Baiklah saat kau membuka matamu aku berjanji semua akan kembali normal dan kau tidak akan melihatku lagi " matt melepaskan genggaman tangannya hatinya sangat berat tapi ini demi harry dan kesembuhannya ia melangkah keluar kembali kerumah mengemasi barang barang nya dan tidak meninggalkan jejak ia pernah berada dirumah itu dan mengingatkan kepada semua pelayan bahwa jangan pernah mengungkit keberadaan dirinya lusa ia akan kembali ke italy .

Hal pertama yang harry lihat saat membuka matanya adalah tembok putih tidak ada siapa siapa sunyi hnaya dirinua dan suara mesin terdengar langkah kaki perlahan masuk ia menengok kearah pintu tampak sosok yang paruh baya berjas putih bersama seoran...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hal pertama yang harry lihat saat membuka matanya adalah tembok putih tidak ada siapa siapa sunyi hnaya dirinua dan suara mesin terdengar langkah kaki perlahan masuk ia menengok kearah pintu tampak sosok yang paruh baya berjas putih bersama seorang perawat melangkah masuk memeriksa dirinya dokter itu tersenyum ramah dan lembut
" Bagaimana, ada yang sakit atau pusing " harry tersenyum lemah dan wajahny masih pucat
" Hanya pusing dan lemah sekali dok " jawabnya parau
" Saya akan meresepkan beberapa vitamin untuk anda "
" Dok berapa lama saya tidak sadarkan diri, dan apa yang terjadi ? "
" Anda empat hari tidak sadarkan diri, mulai sekarang anda tidak boleh tertekan dan stress itu akan mempengaruhi kesehatan tubuh anda " dokter melangkah keluar seperti ada yang kurang saat ia hanya sendiri seperti sekarang ini bukan kedua orang tuanya tap seseorang yang mulai sedikit membuka hatinya walau egonya masih menekan perasaanya.

Harry sudah pulang kerumah ia diharuskan kembali istirahat beberapa hari namun tidak ada yang ia lakukan seperti sekarang ia hnanya duduk di ayunan yang berbentuk seperti cangkang telur.

Harry sudah pulang kerumah ia diharuskan kembali istirahat beberapa hari namun tidak ada yang ia lakukan seperti sekarang ia hnanya duduk di ayunan yang berbentuk seperti cangkang telur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi ajah *

Ia hanya melamum memandang keluar menatap birunya laut yang mana teras belakang rumahnya menghadap ke laut dan sangat tenang tidak ada yang menggoda atau mengganggunya ia memeluk erat boneka teddy miliknya ia merasa sangat kesepian tidak seorang pun yang menemaninya walaupun ia dikelilingi oleh pelayan tapi sepertinya mereka merahasiakan sesuatu dan menghindari dirinya
" Ini susunya tuan harry " suara keibuan menyadarkan harry dari lamunannya dan ia mencekal tangan bik jen saat hendak melangkah pergi
" Apa yang kalian rahasiakan dariku, dan kemana perginya tiang listrik itu " terlihat kalau Harry masih lemah terdengah dari suaranya
" Um anu tuan ...... " Bik jen gelagapan
" Apa " harry membetulkan posisi duduknya memandang tajam bibi jen
"Anu eh tuan matt sudah um "
" Sudah apa sih ? " Harry penasaran kenapa dengan bibi jen nya
" Tuan matt sudah kembali ke italy " jen merutuki mulutnya melanggar janjinya kepada matt
" APA ? " Harry terkejut terus bagaimana dengan proyek kerja sama mereka siapa yang akan menggantikan matt ?.

Harry seharusnya masih istirahat namun ia jenuh ditambah ia memikirkan proyek kerja samanya jika matt pergi ditengah kerja sama mereka ia masuk keruang kerjanya dan tampak seorang wanita diatas tiga puluhan sudah menantinya dari tadi saat tahu harry akan kembali kerja, harry duduk dan mempersilahkan wanita itu duduk
" Kenalkan saya diana " mereka berjabat tangan
" Saya harry, anda siapa ya ? "
" Saya yang diutus untuk menggantikan tuan matt melanjutkan kerja sama dalam proyek yang segera akan di bangun " harry mengangguk pelan ia sedikit kecewa entah kenapa
" Baiklah apa ada alasan khusus sehingga anda diutus kemari selain karena alasan proyek kerja sama ? "
" Begini tuan matt manajer kami akan  menggantikan ayah beliau sebagai presdir di perusahaan pusat italy " harry kembali mengangguk perlan.

Ia merindukan banyak hal meskipun kehadiran mat hanya sesaat namun membekas didalam hatinya ia bingung kenapa ini bisa terjadi apa ia sudah mulai menyukai matt ia menyentuh pelan bibirnya ia senyum senyum sendiri mengingat semua perlakuan matt dan sering ia serasa mendengar suara matt dan betapa manlynya matt saat menggunakan setelan jas serta kaca mata hitam, harry menjitak kepalanya peklan entah apa yang dipikirkannya saat ini ia bersemu merah dan malu sendiri tapi ia sangat rindu kepada matt ia merasa sepi bahkan saat ia tidak sadar Ia masih mendengar suara matt meskipun terdengar pelan dan sedih.

Ia merindukan banyak hal meskipun kehadiran mat hanya sesaat namun membekas didalam hatinya ia bingung kenapa ini bisa terjadi apa ia sudah mulai menyukai matt ia menyentuh pelan bibirnya ia senyum senyum sendiri mengingat semua perlakuan matt dan...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matt memandang keluar saat ini sedang musim gugur matanya terlihat sendu dan sedih ia merindukan sosok imut dan manis harry ingin rasanya ia terbang  dan memeluk harry erat tidak akan melepaskannya lagi tapi sikap harry kepadanya ia harus menekan perasaannya dalam dalam melupakan semuanya meski berat ia berharap dapat bertahan tapi mampukah ia bertahan sedangkan wajah harry terus hadir didalam mimpinya ?

Ia tersenyum geli setiap mengingat harry memandangnya marah dan tidak jarang memanyunkan bibir merahnya membuat hati matt gemas dan memakan harry saat itu juga membuatnya semakin mencintai harry " Apa kabarn mu ? " Harry berbicara sendiri memandan...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia tersenyum geli setiap mengingat harry memandangnya marah dan tidak jarang memanyunkan bibir merahnya membuat hati matt gemas dan memakan harry saat itu juga membuatnya semakin mencintai harry
" Apa kabarn mu ? " Harry berbicara sendiri memandang keluar diruangan kantornya yang dikelilingi kaca menunjukkan indahnya italy saat senja
" Aku rindu, tidak kau ingat dan merindukan diriku imut " semakin lirih dan menyedihkan
" Hei imut, jangan sakit lagi " ia mengeluarkan nafasnya perlahan
" Tidak kah kau merasakan apa yang kurasakan meski hanya satu persen di hatimu " matt tersenyum ia berbicara sendiri sambil membayangkan harry didepannya saat ini mencebikkan bibirnya, matt menitikkan air matanya hati nya sangat sakit dan terluka ia tidak pernah seperti ini sebelumnya terluka karena cinta dan ditolak mentah mentah tanpa ampun.

tbc

JANGAN PANGGIL AKU IMUT (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang