SCENE FOUR

514 33 4
                                    

Harry tertunduk dalam dihadapan orang tuanya yang memandangnya tajam mereka baru tahu kalau matt sudah kembali ke italy dan Harry sering membentaknya bahkan mengusirnua ia kehabisan kata kata bagaimanapun mereka orang tuanya dan adalah kesalahan besar jika i membantah dan membangkang kata kata orang tuanya yang sedari tadi mengomel seperti kereta api tanpa henti bibi jen memandang dari kejauhan ingin rasanya ia menarik harry menjauh dari mereka, kedua orang tuanya meninggalkan nya kembali ke italy dalam kesunyian ia menangis tubuhnya bergetar ia tidak bergeming masih berdiri ditempat yang sama ia merindukan sosok yang mengganggunya dan ia merasakan pelukan hangat ia mengangkat wajahnya terlihat wajah Matt sesaat namun itu hanya halusinasinya ternyata bibi jen yang memeluknya dan membawanya kedalam kamar.

Hari memandang kearah kamera tepat saat temannya hendak mengambil fotonya untuk diunggah di Instagram
" Ah ku mohon hentikan, aku bukan artis joe " joe nyengir kuda
" Kau yang paling manis diantara  kami " bibir nya mengerucut dan wajahnya memerah, semua tertawa melihatnya
" Hentikan " ia bangkit dan pindah menuju sudut lain.

Matt tertawa melihat Instagram milik joe yang baru saja di follow nya karena ada beberapa foto harry disana menjelaskan mereka berada diruang latihan, ya harry dan beberapa temannya kadang menghabiskan dengan latihan menari bersama teman temannya dan matt baru tahu itu.
" Hey harry ada pengagum rahasiamu di Instagram ku, ia menyukai semua foto dan video mu " harry menoleh
" Siapa ? "
" Cie ada yang penasaran nih ye ?! " Bibirnya mengerucut
" Aku hanya bertanya, ya sudah aku juga tidak ingin tahu siapa orangnya nggak penting " harry meraih tasnya dan hendak melangkah namun terhenti
" Namanya Matt dan hei foto profilnya kalian berdua " Harry berbalik dan merampas handphone milik joe ya itu foto matt dan dirinya dan ia tidak tahu kapan foto itu diambil.

Harry mendengus kesal siapa sih uang ngambil foto mereka plus ekstra temennya Matt yang entah siapa ikut ikutan nongol sukur kepotong eh kok ia merasa bersukur ia menggetok kepalanya sendiri mau nggak mau ia harus minta pertanggung jawaban tapi gi...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harry mendengus kesal siapa sih uang ngambil foto mereka plus ekstra temennya Matt yang entah siapa ikut ikutan nongol sukur kepotong eh kok ia merasa bersukur ia menggetok kepalanya sendiri mau nggak mau ia harus minta pertanggung jawaban tapi gimana kalo Matt masih marah ama dia dan nggak mau bicara ama dia tapi Harry nekat ia kemasi pakaiannya kedua orang tuanya bingung tuh anak mau kemana saat melihat Harry menenteng backpacknya dan koper sedang memegang passport dan visa
" Emang kamu mau kemana ? " Harry melongok harus bilang apa ?
" Anu em mau liburan sama temen temen "
" Kok mendadak, biasanya kalau mau liburan kamu ngomong dulu sama mama papa atau bibi "
" Nanti aku telpon alasannya kalo udah sampai tujuan, janji karena pesawat ku terbang tiga jam lagi danitu aja untung dapai tiket karena mau natal "
" Hati hati dan jangan lupa telpon dokter kamu juga " mereka memeluk Harry dan Harry senang kedua orang tuanya berubah banyak.

Harry mendengus kesal siapa sih uang ngambil foto mereka plus ekstra temennya Matt yang entah siapa ikut ikutan nongol sukur kepotong eh kok ia merasa bersukur ia menggetok kepalanya sendiri mau nggak mau ia harus minta pertanggung jawaban tapi gi...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Banyak yang ia pikirkan saat ini meskipun sudah memiliki alamat rumah dan kantor Matt tapi ia yakin i menuju kearah neraka saat ini, ia menghembuskan nafasnya kasar sambil memandang keluar ia tidak bisa memejamkan mata dan perjalanan tinggal beberapa jam sebelum mendarat.

" APA ?? " Matt berteriak mendengar perkataan camernya melalui handphone
" Emang kemana om, ia ada bilang sesuatu ? " Tidak ada sahutan
" Om, om masih disana kan ? " Mereka lupa menanyakan dan berapa lama perginya aduh
" Maaf om, nggak tahu tapi katanya kalo udah sampai ia cerita semua " Matt mengurut kepalanya
" Om, tolong beritahu saya kemana ia pergi setelah ia menelpon om "
" Ya nak, jaga diri kamu baik baik "
" Ya om salam ama tante dan bibik " panggilan terputus dan ia panik diruangan kantornya mondar mandir kayak setrikaan.

Ia baru saja turun dari taksi dan berada digedung super mewah dan besar namun masih ada nuansa klasik khas bangunan italy celingak celinguk sambil berjalan menuju kearah front office yang tersenyum lebar menatap kearahnya ( tenang gue nggak akan gunakan bahasa inggris maupun italy untuk memudahkan, padahal alasn writernya aja yang nggak bisa bahasa italy 🤭 )
" Maaf selamat siang, anda ingin bertemu siapa ? "
" Apa Tuan Matt ada ? " Ia tersenyum manis membuat penjaga front office mencak mencak dalam hati melihat keimutannya
" Anda siapa ya, karena saat ini Tuan Matt sedang keluar menjamu tamu untuk makan siang " Harry mengangguk paham tapi kemana ia akan menunggu ia pasti tidak diijinkan menunggu diruang Matt dan pasti sangat aneh tiba tiba nongol dihadapan orang tua Matt, jadi ia memutuskan menunggu di bangku bangku nggak jauh dari pintu masuk ia merapatkan jaketnya saat ini sedang musim dingin dan jujur Matt tidak suka karena kondisi tubuhnya.

Ia baru saja turun dari taksi dan berada digedung super mewah dan besar namun masih ada nuansa klasik khas bangunan italy celingak celinguk sambil berjalan menuju kearah front office yang tersenyum lebar menatap kearahnya ( tenang gue nggak akan g...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Derap langkah memasuki gedung tidak menyadarkan Harry dari lamunan, Matt bersama beberapa asisten kepercayaanya dibelakang  melangkah masuk penuh percaya diri namun ada sesuatu membuat nya teralihkan aroma yang ia kenal sehingga ia memalingkan wajahnya tampak Harry duduk sambil memandang keluar menunggunya ditemani backpack dan koper ukuran sedang.

" Jika kemari untuk melamun sebaiknya kamu pulang aja " saat ini Matt berperan sebagai orang yang sedang marah dengan Harry, Harry tersadar dan segera berdiri jarak mereka sangat dekat saat ini
" Hapus foto itu aku muak melihatnya " Matt bingung
" Foto apa ? "
" Foto profil ig kamu "
" Kalau aku nggak mau kenapa ? "
" Pokoknya hapus " Harry mengambil semua tasnya dan berlalu hampir berlari, ia sudah ingin menangis dan tidak mungkin ia menangis dihadapan Matt sekarang ia hanya ingin waktu sendiri entah mengapa sikap Matt menusuk hatinya.

Tbc

JANGAN PANGGIL AKU IMUT (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang