Hey kalian, kita ketemu lagi 👋
Karna udah tembus, ini dia updateannya baru kuketik tadi siang 😉😉
.
.
.Dita terpaku di tempat. Menahan napas dengan darah yang berdesir tak nyaman. Tatapannya kosong, persis seperti patung hidup. Tapi sedetik kemudian ia mengerjapkan matanya beberapa kali, "L-lo beneran?"
Hati Dita mulai berbunga-bunga dan jantungnya berdebar tak karuan. Ia meneguk saliva ketika melihat Galen menginstruksikan dirinya agar mendekat.
Dita melangkah mendekat dan memberi jarak dua meter dari Galen. Pikirannya masih melayang-layang, dia? Jadi pacar resminya Galen?
Sifat bar-bar Dita langsung menghilang tersapu angin saat hanya berdua dengan Galen.
"Maju."
Tap!
Dita menambah satu langkah."Maju lagi, bodoh."
Tap! Tap!
Dita menambah dua langkah dan pikirannya yang kacau membuatnya tak menghiraukan Galen yang mengatainya bodoh.Jarak antara kedua insan itu kini sangatlah dekat. Dita sedikit menundukkan kepala dan memandang Galen. Ekspresi wajahnya seperti orang linglung.
"Membungkuk."
Ah?
Dita mulai tersadar dan beralih mengerjap bingung. "Buat apa?""Mau bisik sesuatu." Jawab Galen datar. Matanya sama sekali tak lepas dari manik Aquamarine milik Dita.
Bingung, Dita akhirnya menurut. Ia membungkukkan badannya dan sedikit memiringkan wajah. Kira-kira apa yang dibisikkan oleh Galen? Padahal di rooftop hanya ada mereka berdua. Hm, sepertinya sangat rahasia. Tidak mungkin kalau—
"Eh?"
Dita terkejut ketika sepasang tangan menariknya ke dalam sebuah pelukan hangat. Rambutnya juga terasa ada yang membelai lembut. Aroma maskulin langsung melingkupi Dita dan membuatnya tertegun di tempat. Galen memeluknya!
"My girl, Lilis."
Bariton suara Galen terdengar di telinga Dita yang sepersekian detik yang lalu merasa senang, berubah menjadi sedikit kesal. Ia melepas paksa dari pelukan Galen dan memasang wajah bete. "Nama gue Dita, bukan Lilis."
Dari sekian banyak orang yang memanggilnya Dita, mengapa Galen harus memanggilnya 'Lilis' sih?! Dia tidak suka sama panggilan katrok itu!
"Lilis is a beautiful name, stupid." Ujar Galen dingin. Hari ini sudah dua kali lelaki itu mengatai Dita 'bodoh'.
"Bagus darimananya coba?" Dita mendengus.
Galen tak membalas. Lelaki itu tersenyum miring sebelum akhirnya berbalik dan pergi meninggalkan Dita dengan acuh tak acuh.
"Ish, Galen kok malah ninggalin gue sih?!"
.
.
.Dita sama Galen pacaran?! OMG!!
Plis mereka nggak ada cocok-cocoknya!
Kok Galen mau sih sama si pantat panci?
Populasi cogan menurun, hiks..
Dita menggosok telinganya risih ketika bisikan gosip yang ia dengar di sepanjang jalan tadi selalu terngiang-ngiang. Andaikan tadi ia sedang tidak bersama Galen, sudah ia tampar mulut nyinyir mereka.
Sebenarnya Dita juga tidak kaget kalau dia jadian sama Galen, akan banyak cewek yang membencinya. Galen itu sangat terkenal di sekolah ini, jadi you know-lah.
"Bodo amat sama lambe nyinyir, yang penting gue officially girlfriend-nya Galen." Dita tersenyum ketika mengingat kembali kejadian di rooftop tadi.
Tapi sebenarnya Dita merasakan sebuah keganjalan. Cepat sekali Galen berubah dan mau menjadi pacarnya, padahal dulunya kan dia kayaknya risih banget sama dia. Terus Galen juga tidak bilang kalau lelaki itu menyukainya, yah walaupun ia sendiri masih bingung akan perasaannya sendiri.
Gara-gara kedatangan Galen, hidup Dita menjadi penuh akan kepusingan yang haqiqi!
"Ah."
Dita mengerang ketika kepalanya yang sedang bertumpu di meja, terkena pukulan botol air mineral. Nggak sakit sih sebenarnya, cuma kagetnya itu.Bola mata Dita bergulir ke atas dan melihat sosok Galen yang melempar botol air mineral dan nasi kotak. Benar-benar dilempar! Untung reflek Dita bagus dan nasinya tidak tumpah.
"Makan." Ucap Galen dengan wajah acuh tak acuh.
Sekarang memang jam istirahat, tapi Dita tidak pergi ke kantin karena terlalu malas jika harus mendengar nyinyiran cewek-cewek sok suci di luar sana.
"Buat gue?" tanya Dita sedikit kurang percaya. Galen membelikannya makanan guys.
"Bukan, buat orang bodoh." Jawab Galen cuek.
Dan sepertinya jikalau dekat-dekat dengan Galen, IQ Dita menjadi dibawah normal. Dia dengan polosnya menengok ke sekitar, "Ah, mana orang bodohnya? Lo nyuruh gue buat ngasih ini ke dia?"
Galen memasang wajah kurang nyaman. Ia mulai memundurkan kursi rodanya, "Bodohmu sangat natural."
"Ha?"
Dita loading di tempat. Masih memproses apa yang sebenarnya terjadi sampai Galen akhirnya pergi. Dan dia baru sadar,"Ini makanan buat gue, Galen beliin buat gue!" Dita menjerit sembari memeluk makanan tadi bak harta yang berharga.
"Galen tsundere!"Di dalam kelas yang kosong, Dita tertawa penuh kebahagiaan hingga membuat Galen yang masih bisa mendengar, mengulas senyum tipis.
.
.
.
TBC.Ini kalo sebenarnya nggak ada challenge kemaren, aku males update loh gaes wkwkwk
Emang gini aku kalo abis up satu chapter, pasti males ngetik 😁 beda kalo ada janji 😁 disela tugas, aku belain curi waktu hehe..
![](https://img.wattpad.com/cover/178370679-288-k962744.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Frozen's Love
Teen FictionAwalnya Dita cuma penasaran kepada Galen, cowok pindahan dari Manhattan yang sifatnya sedingin es. Yang nyaris sempurna jikalau saja cowok itu tidak bergantung pada kursi roda. Tapi demi ambisinya untuk mempunyai pacar yang keren dan ganteng, Dita...