1.

5K 355 11
                                    

"Jelek."

"Dasar jelek."

"Pergi kau, wajah jelekmu mengganggu penglihatanku."

Ini sudah biasa, sudah biasa bagi seorang gadis bernama Haruno Sakura. Sudah satu minggu ia berada disekolah ini dan perlakuan yang ia dapat masih tetap sama dari tempatnya bersekolah sebelumnya.

Benci? Tidak, karena apa yang diucapkan siswa lain memang benar. Dia, adalah Haruno Sakura si gadis jelek. Ia selalu menunduk menyembunyikan wajahnya yang jelek dimata orang-orang. Wajah sebelah kanannya terdapat bekas luka bakar hingga leher, membuatnya mendapat cemoohan dari siswa lain.

Prang!

Nampan yang ia bawa jatuh kelantai membuat makan siangnya berceceran.

"Dimata matamu hah!" Bukannya meminta maaf, seorang siswa yang menabraknya justru membentak marah.

"Ma- ma'af." Gumam Sakura dengan suara kecil.

"Dasar jelek." Dan siswa itu mengabaikan Sakura yang kini membereskan makan siangnya dan membuang makanan yang sudah jatuh kelantai ketempat sampah.

Sakura kembali ke kelas meski ia belum makan siang. Dengan gontai ia menuju tempat duduknya mengabaikan seseorang yang saat ini duduk disebelahnya.

"Wah....pasangan jelek kita sedang bermesraan rupanya. Hahahaha." Beberapa orang siswa masuk dan membuat kegaduhan.

Cekrik...cekrik....

Salah seorang siswa mengambil foto Sakura dan teman sebangkunya. Sakura hanya bisa menunduk dan menutup wajahnya dengan tangan.

"Hei...hei...ada apa? Tunjukkan wajahmu agar kalian bisa ikut lomba pasangan paling serasi disekolah ini bulan depan. Hahahaha." Pria berambut kuning tak henti-hentinya tertawa.

"Yang satu cacat dan yang satu buruk rupa. Kalian benar-benar serasi. Hahahahaha" Kini giliran pria berambut merah yang bersuara.

"Ayolah Sasuke, tunjukkan senyumanmu, sekarang ada gadis yang sudi menjadi kekasihmu. Hahaha Tapi sayang, wanita itu jelek. Hahahahha" Pria berambut coklat itu merangkul pria yang dipanggilnya Sasuke, namun pria itu hanya diam tanpa ekspresi.

"Dasar kalian, aku tak habis pikir bagaimana sekolah ini bisa menerima siswa seperti kalian." Pria yang merangkul teman sebangku Sakura mendecih dan bangkit meninggalkan Sakura dan teman sebangkunya bernama Sasuke dan diikuti oleh tiga orang dibelakangnya.

"Maaf." Ucap Sakura dengan suara kecil namun Sasuke hanya diam.

Sasuke, Uchiha Sasuke adalah salah seorang siswa disekolah ini dengan kekurangan fisik. Pria itu hanya memeiliki sebelah tangan kanan, sementara tangan kirinya hanya sampai batas lengan. Sementara mata kirinya tertutupi oleh rambut pemuda itu yang mulai memanjang. Menurut kabar yang Sakura dengar, sebelah mata kiri Sasuke tak dapat melihat.

Sudah satu minggu ini keduanya duduk sebagai teman sebangku. Namun selama itu pula Sakura tak pernah mendengar suara Sasuke walau hanya satu kata. Mereka tak pernah berbicara.

.

.

.

.

Gadis bodoh? Atau gadis hebat? Hanya itu yang ada dipikiran Uchiha Sasuke sejak satu minggu yang lalu. Ia tak pernah menemukan seorang gadis yang tetap tampil bahkan bersekolah dengan wajah rusak. Bukankah gadis itu bisa mengikuti home schooling agar tidak menjadi bahan bullying? Tapi gadis itu justru memilih sekolah dengan resiko menjadi bahan ejekan dan tertawan semua siswa.

Ketika setiap gadis berlomba menjadi yang paling cantik, menggunakan skin care dan perawatan mahal bahkan tak segan melakukan bedah plastik, gadis yang duduk disebelahnya ini justru tetap tampil dengan wajah buruknya.

Bukan masalah dengan wajah rusak gadis itu, hanya saja Sasuke tak habis pikir bagaimana ada gadis yang bisa setangguh gadis berambut pink sebahu ini. Gadis itu tak menangis meski saat pertama kali menginjakkan kaki disekolahan ini ia sudah mendapat cemoohan dari siswa lain. Meski tampak mengalah, namun gadis ini seakan tak peduli pada setiap hinaan yang ia terima.

Gadis ini mengingatkan Sasuke pada dirinya sendiri saat pertama kali masuk sekolah ini satu tahun yang lalu. Ia juga menjadi korban bullying dengan suara ejekan yang tak berhenti selama beberapa bulan lamanya. Namun ia menghiraukan itu. Tujuannya menyelesaikan pendidikan, masuk ke universitas dan bekerja.

"Hei buntung, apa kau juga buta? Kemana tanganmu? Apa kau mencuri hingga polisi memotong tanganmu? Apa mata kirimu mengalami kelainan?" Adalah cemoohan yang Sasuke dapat saat baru menginjakkan kaki disekolah ini. Meski sekarang tak separah dulu tapi tetap saja ia mengingat bagaimana setiap siswa menatapnya menghina. Ia tak masalah dengan hal itu. Selama ia tak mengganggu orang lain, ia akan menjadi Sasuke seperti ini. Sasuke yang pendiam dan dingin. Sasuke yang tak peduli pada ucapan orang lain. Sasuke yang menutup sebelah matanya dan mengabaikan fakta bahwa tangan kirinya hanya sampai batas lengan. Itu tak masalah untuknya, mata kanannya masih berfungsi sangat baik, begitu juga tangan kanan juga kakinya yang masih bisa berfungsi, setidaknya ia tak merepotkan orang lain.

.

.

.

Tidak ada manusia yang sempurna baik fisik atau dalam segala hal. Jadi tak ada alasan bagi setiap orang menilai seseorang karena tampilan fisik semata. Jika dimatamu dia jelek, setidaknya yang kamu anggap jelek itu adalah cipta'an yang menciptakanmu. Jadi beranikah kamu tetap menilai seseorang tanpa bercermin atas diri sendiri?



.

.

.

.

.

.

Tbc?

UglyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang