2.

2.8K 298 13
                                    

Kruuuuuukkkkkk

Sasuke menoleh ketika samar-samar mendengar suara perut yang kelaparan. Ia melirik gadis disampingnya dan gadis itu tengah memegangi perutnya.
Sasuke tampak berpikir 'tidak makan siang, lagi?"

Sasuke tak bermaksud mengabaikan gadis disampingnya, hanya saja ia tak mau mendengar cemoohan dari siswa-siswi lain tentang mereka, dan membuat gadis itu semakin dibully. Bukan karena ia malu, ia tahu rasanya menjadi korban ejekan juga bully-an dan ia tak mau gadis disampingnya akan terus mendapatkan itu. Meski sebagian hatinya ingin menolong gadis itu tapi, yang terjadi justru ia mengabaikan gadis itu.

Kryuuuuuuuk....

Gadis itu semakin menunduk menyembunyikan wajahnya.

Tak...

Sebuah roti isi kini berada didepan gadis itu. Sakura menoleh pada si pelaku yang menaruh sepotong roti isi yang masih terbungkus dimeja didepannya.

"Makan." Ucap Sasuke singkat tanpa menoleh. Sementara Sakura memandangi pemuda disampingnya penuh tanya.

"Terimakasih." Ujar Sakura pelan namun ia mengembalikan roti isi itu didepan Sasuke.

Sasuke menoleh "Makan." Mendorong kembali roti isi itu didepan Sakura dengan tatapan memerintah.

Sakura menciut melihat mata hitam itu menatapnya dengan tajam?
"A- aku tidak lapar. Terimakasih." Sakura berucap dengan menunduk.

Kryyyukkkk....

Perut Sakura kembali bersuara.

"Terserah." Setelah mengatakan itu Sasuke bangkit dan meninggalkan Sakura dalam kelas sendirian.

Sakura menatap kepergian teman sebangkunya dengan tatapan sulit diartikan, kemudian melihat roti isi yang saat ini berada dimeja didepannya.

.

.

.

Sasuke berjalan menaiki tangga menuju atap sekolah, dengan membawa satu bungkus roti isi yang sama seperti yang ia berikan pada gadis berambut pink.

Hening, hanya ada suara hembusan angin yang mengibarkan rambutnya yang mulai memanjang. Ia menggigit bungkus roti isi itu untuk membukanya dan mulai memakan makan siangnya. Ia selalu menikmati makan siangnya di atap sekolah guna menghindari tatapan menghina atau kejahilan siswa lain yang mungkin ia dapat jika makan dikantin.

Kini roti itu telah habis dan ia meminum air mineral yang ia bawa. Tiba-tiba pikirannya kembali pada teman sebangkunya. Ia tak pernah memikirkan gadis manapun sebelumnya dan kini ia memikirkan gadis itu. Sudah satu minggu ini gadis itu berada disekolah ini dan menjadi korban bullying, Sasuke berharap gadis itu pindah saja atau homeschooling agar tak menjadi bahan ejekan. Sebentar lagi bel berbunyi, Sasuke membereskan sisa makan siangnya, bungkus roti dan botol air meneral kemudian membuangnya ketempat sampah. Entah bagaimana ia sedikit berharap gadis itu juga telah memakan roti yang ia berikan.

Sasuke telah kembali kedalam kelas dan beberapa siswa sudah mulai memenuhi kelas. Ia duduk di bangkunya dan melirik gadis disebelahnya, ia sudah tak mendapati roti diatas meja.

"Terimakasih." Ucap Sakura dengan sangat pelan. Ia tak mau siswa lain memergokinya berbicara dengan Sasuke dan akan menjadi bahan ejekan seperti sebelumnya. Meski sangat pelan namun Sasuke dapat mendengar suara gadis itu.

"Hn." Jawab Sasuke singkat.

.

.

.

.

Kriiing.......

Bel tanda pulang sekolah berbunyi tanda pelajaran telah selesai.

UglyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang