Warning
Work 2 @origamiwarior7
Terinspirasi dari mimpi
Typo everywhere
Don't plagiatHappy ready
Ekhm!" Entah suara degem siapa itu.. Gw bersyukur bisa ngalihin pandangan gw dari Ahok. Bisa modar gw lama-lama liat dia senyum.
Tapi, pandangan gw malah ngeliat sesuatu yang bikin perasaan gw gak enak, mual, sesak dan badan gw menegang. Ahok ngeratin genggamannya dan langsung meluk gw gak kalah erat. Setelahnya pandangan gw menggelap akibat dekapan Ahok bersamaan suara benturan keras, tubuh kita serasa melayang berputar sebelum akhirnya saling membentur bersama putaran itu ntah apa yang terjadi... Semua begitu cepat terjadi.
Yang gw rasain sekarang adalah pelukkan hangat Ahok perlahan mengendur, kepala gw sakit, basah dan lengket, badan remuk, bau asap dan anyir pekat menerpa indra penciuman gw. Dan meski samar gw masih denger suara minta teriakan tolong saling menyahut.. dan..
"akhirnya penghuni baru.. Kekekeke"
.
.
.
.
Semua gelap. Tubuh ini terasa bergerak, kaki ini berjalan, tapi kaki tak menapak apapun... Melayang dan tangan ini tak bisa menggapai apapun selain udara yang tak bisa ditangkap. Tak tau harus kemana, tak tau apa gw berjalan lurus atau belok hanya berjalan dalam kegelapan kosong. Berbalik pun hanya gelap yang gw dapet.Tiba-tiba terdengar suara panggilan samar, tapi telinga ini tau kalau itu suara seseorang. Gw berhenti untuk fokus. Panggilan itu makin lama-makin jelas. Gw memandang sekeliling sambil fokus menajamkan pendengaran gw mencari asal dari suara itu, dalam kegelapan hanya pendengaran yang bisa gw andalkan.
"J.. "
"Ja.."
Dimana? Meski fokus telinga ini gak bisa nentuin dari mana arah suara itu. Utara kah? Barat? Timur? selatan? Atau barat daya?
"Jay.... "
Panggilan itu semakin lengkap dan terdengar jelas, terus menoleh ke sekeliling tetap tak temu jawaban.
Satu hal yang aneh baru gw sadari tubuh dan kaki ini gak sama sekali bergerak melayang menghampiri suara itu, tapi sebenarnya suara itu lah yang menghampiri gw. Gw penjamin mata menunggu suara itu semakin dekat dan jelas terdengar membuat gw makin gugup hingga gak sadar gigit bibir dalam gw keras dan terasa ada yang mengalir di dalam mulut tapi tak terasa hanya bau anyir yang tercium.
"Jaya.. " Panggil lagi suara itu sekarang bukan hanya bibir gw yang kegigit tapi gw juga ngerasa seseorang lagi tepukin pipi gw yang anehnya gak sakit sedikitpun.
Perlahan gw buka mata, ngegercap beberapa kali menyesuaikan sinar yang masuk ke mata. Semua makin jelas, sangat jelas malah. Pertama yang gw liat itu muka keling Kipli yang lagi di unyeng-unyeng Nida buat ngejauh dari gw dan terakhir yang bikin gw melotot adalah muka khawatir Ahok tepat diatas muka gw..
Gila ini ke deketan.. Duh.. Jantung jangan dangdutan donk. Ntar kalo Ahok denger bisa kalang kabut dia trus bawa gw ke poliklinik jantung (ಥ ͜ʖಥ)
"Jay,, lu gak apa-apakan? Duh ini bibir lu berdarah" Ucap khawatir Ahok nama tuh tangan ngusap bibir gw...
Aduh emak... Anakmu jantungan lama-lama ini. (ಥ ͜ʖಥ) kenapa pula gw jadi gugup gini natap mata dia? Gw ngalihin pandangan gw dari Ahok
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak
HorrorNiat mw jalan-jalan sebelum pulang malah kejebak d tempat yg ngeri. Kejebak ditempat yg g bisa kami sangka. Tempat yg g bolehin kami interaksi lebih dengan penghuninya. Gw g bisa jelasin lg gimana.... Ini adalah perjalanan yang menegangkan n mengu...