Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
sekarang kamu sedang duduk di kursi meja belajar ditemani taeil—pacarmu—yang sekarang sedang membujukmu belajar "ayo dek belajar, katanya mau masuk teknik kimia bareng kakak?"
"ih daritadi juga aku udah baca-baca kak" katamu sambil meregangkan badanmu
"ayo semangat dek! kakak ambilin minum mau?"
"gausah kak"
setelah itu, kamu lanjut meringkas beberapa topik di buku kimiamu sementara taeil sedang bermain game di gawainya
"kak" panggilmu
"hm?" dia langsung meletakkan gawainya dan meletakkan atensi penuh padamu
"aku nyerah"
"hah? nyerah apa?" ia mengernyit heran
kamu menghela nafasmu pelan "aku gak pinter kayak kakak, aku gak bisa kak, mau nangis aja capek"
dia langsung mengelus lenganmu pelan "dek, jangan nyerah gitu dong. kamu pinter, pinter banger malah. kalau jenuh udahan dulu sayang. sini nonton tv dulu sama kakak, kamu kan tau kemampuan kamu di mana, kamu juga harus tau batas kamu di mana. ok dek?"
kamu ngangguk pelan dan akhirnya melanjutkan belajarmu sampai tidak terasa jam dinding kamarmu sudah menunjukkan waktu pukul 8 malam "dek, kakak pulang dulu ya. kamu juga udahan aja belajarnya. sabtu besok kita jalan ya, nanti kakak ijinin bunda"
—iya begitu rasanya jadi pacar moon taeil, dianya gak bakal capek capek nyemangatin kamu. dia tau persis apa yang sebenarnya kamu butuhkan. dan dia bakal selalu kasi apresiasi sama pencapaian yang udah kamu lakukan.
