Chapter 1

50 12 0
                                    

Sinar matahari menerpa kamar Sayuki yang hangat. Dia membuka matanya dengan pelan. "Wah, sudah pagi," katanya ketika mematikan alarm yang berbunyi dengan kencang.

Dia segera menuruni kasur biru langitnya dan meraih handuk kesayangannya. Setelah mandi, ia mengenakan seragam sekolahnya dan pergi ke ruang makan.

"Hallo Sayuki, bagaimana tidurmu? Mari makan!" kata Kak Karin, kakaknya. "Aku tidur dengan baik Kak," kata Sayuki sambil duduk di kursi dan melahap setangkup roti dengan mentega.

"Makan yang cepat ya, biar tersedak," pesan Kak Karin setengah bercanda. "Iiih, Kakak mengingatkanku kepada temanku Bella, deh," kata Sayuki.

"Siapa Bella?" tanya Kak Karin sambil makan.

"Itu, temanku di basement," kata Sayuki.

"Hah?!" giliran Kak Karin yang tersedak. "Ngapain kamu ke sana? Mama dan Papa kan sudah melarang kita ke sana! Di sana banyak debu! Belum dibersihkan!"

"Ah, Kakak mah sama aaja dengan Bella, mengkritik aku terus," Sayuki mencerocos dengan kesal, "Jangan kasih tahu siapa-siapa ya."

"Sebelum itu," Kak Karin memicingkan mata kepada Sayuki. "Bagaimana caramu bertemu Bella?"

***

Sebulan yang lalu...

Sayuki memasuki basement dengan pelan-pelan. Kata teman sekolahnya, di basement banyak hantunya, dia tidak percaya jadi dia ingin membuktikannya sendiri.

Lampu basement sangat gelap. Tadi ia mendengarkan suara teriakan. Itu siapa?

"AAAAAAAAHHH!"

Suara jeritan itu terdengar lagi. Kali ini, ia yakin bahwa itu bukan Kak Karin. Suaranya seperti anak kecil. Sangat sangat melwngking. Dengan hati-hati, dia membuka pintu dan apa yang dia lihat membuatnya heran.

Ada sebuah piano kecil terlihat di sana, dan tepat di depannya ada seorang anak perempuan kecil dengan gaun yang sangat kotor dan lusuh duduk membelakangi Sayuki.

"Siapa kamu? Kenapa kamu ada di rumahku?!" Sayuki mencoba bersikap galak, namun suaranya tidak keluar. Nadanya malah seperti tikus yang sedang mencicit.

Anak perempuan itu menoleh ke arah Sayuki. Dia tidak mengatakan apa-apa namun dia malah memainkan piano.

Tunggu sebentar, dia kenal lagu ini. Ini adalah lagu lama kesukaan Almarhumah Neneknya yang meninggal 2 tahun yang lalu. Yaitu Moonlight Sonata. Mungkinkah gadis itu salah satu kenalan neneknya di Hokkaido?

Tapi kenapa dia bisa menyusup ke rumah?

"Kamu mau bertamu ya?" tanya Sayuki, yang masih 7 tahun polos.

"Hallo," tiba-tiba gadis itu menghentikan permainannya.

"Ah, iya?" Sayuki merasa kaget karena anak itu tiba-tiba buka suara.

"Kenalkan, namaku Bella."

***

story by daffodils4life

Broken PianoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang