Chapter 2

40 14 3
                                    

"Aa.. Aku Sayuki," ujarnya spontan.

"Mari kita berjabat tangan," ujar Bella sambil mengulurkan tangan.

Sayuki menerima tangan Bella dengan ragu-ragu. Dia memerhatikan Bella dari kepala sampai ujung kaki. Bella memiliki tubuh yang langsing, dan kulit yang putih bersih. Rambut pirangnya dikepang dua dengan pita hitam. Bella tersenyum manis.

Tapi tiba-tiba bulu kuduknya berdiri diterpa angin.

"Kamu ngapain kesini?" tanya Sayuki.

"Seperti yang kamu katakan tadi," jawab Bella dengan senyum.

"Kenapa kamu tidak ke ruang tamu?"

"Aku tidak suka itu," ucap Bella.

"Ngomong-ngomong itu baju yang sangat kedodoran. Beli di mana? Anak laki-laki seperti kamu itu harusnya pakai jubah!"

"Masa sih? Ini baju baru loh," kata Sayuki dengan bingung.

"Aaaah! Sudahlah. Payah berdebat dengan anak tidak mengerti mode sepertimu, Sa-you-kee?" ia mengeja nama Sayuki dengan aksen orang barat.

"Kamu orang Eropa ya?" tebak Sayuki. "Mm-hm," Bella menganggukkan kepalanya. "Pintar."

"Seharusnya kamu tidur, karena anak anak yang biasa kujumpai sudah disuruh tidur jam segini," kata Bella. "Sudah dulu, aku keluar," kata bella sambil berjalan santai mendekati pintu seolah dia adalah si pemilik rumah.

"Tunggu," cegah Sayuki. "Kau tak takut mamaku tahu?"

"Tak mungkin, asal kau jangan memberitahunya, oke?" kata Bella. "Lagipula aku tidak terlihat."

Setelah itu, dia pun menghilang tanpa jejak dan Sayuki pergi tidur.

Broken PianoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang