Sesampainya di sekolah, Sayuki dan Mikio langsung bebaris di depan kelas mereka. Setelah itu, mereka memasukki kelas dan memulai proses belajar mengajar.***
"Baiklah anak-anak, pelajaran hari ini sampai di sini saja."
"Yayy!!" Anak-anak bersorak.
"Oh! Ibu lupa memberi tau kalian. Pr untuk besok adalah membuat sebuah tulisan tentang teman kalian yang berada di luar sekolah.
"Yaahh..."
"Jangan mengeluh, anak-anak. Sampai jumpa besok."
"Terima kasih, bu."
Murid-murid langsung berlari keluar kelas seperti ayam yang lepas dari kandangnya.
Sayuki menghampiri Mikio dan berkata, "Mikio, kamu tidak punya kawan selain aku, kan? Mau kukenalkan dengan Bella?"
"Tsk! Jangan mengejekku." Mikio menjadi kesal akibat ucapan kawannya itu yang lebih terdengar seperti mengejeknya.
"Aku tidak mengejekmu. Ayooo... Bella pasti sudah berada di rumahku..." Sayuki menarik-narik tangan Mikio, namun Mikio tetap tidak bergerak.
"Mikioo... ayo sayang, kita pulang." Ibu Mikio tiba-tiba muncul entah dari mana.
"Ibu Mikio... boleh gak hari ini Mikio kerjaan pr di rumahku?"
"Apa?!"
"Oh, boleh, tentu saja. Kalau begitu Mikio pulang dengan Sayuki ya... Mikio, mama pulang dulu, nanti mama jemput di rumah Mikio. Bye..." kata ibu Mikio selagi beranjak pergi.
"Apa?! Ibu, tunggu!" Mikio berusaha unutk mengejar ibunya, namun Sayuki menahannya.
"Sudahlah, Mikio. Ayo, mamaku pasti sudah menunggu di depan."
Akhirnya Mikio menyerah dan ikut pergi ke rumah Sayuki. Lagipula, dia juga agak penasaran dengan si Bella itu.
Sesampainya di rumah Sayuki, Mikio langsung di suguhkan dengan berbagai macam biskuit yang baru keluar dari panggangan berserta dengan segelas susu hangat.
Setelah selesai mengisi perut mereka Mikii bertanya, "hei, jadi di kapan kau akan menunjukkan di Bella itu?"
"Uh, nanti sebentar lagi ibu akan pergi ke supermarket. Pada saat itu baru kita ke basement," kata Sayuki dengan berbisik, tak ingin ibunya mengetahui rencana yang ia buat.
"Oke..." bisik Mikio balik.
"Apa itu bisik-bisik?" Tanya Karin sambil menyilangkan tangan
"E-eh, kak Karin? Ngapain di sini?" Sayuki menjawab pertanyaan kakaknya dengan pertanyaan lainnya
"Memang kenapa, tidak boleh? Inikan rumahku juga," jawab Karin.
"Bukannya tidak boleh, tapi biasanya kakak kan gak pernah keluar kamar," Ucap Sayuki dengan nada setengah menyindir,
"Hmph! Tidak juga ya... dan ngomong-ngomong kau ingin mengajak Mikio ke basement untuk bertemu dengan Bella kan?"
"Kok tau sihhh..."
"Kalian itu mau bisik-bisik, tapi gak begitu kenyataannya."
"Hahaha, kakak bisa saja. Oh, ya ibu sudah pergi tu... kami main dulu yaaa...." Sayuki menarik tangan Mikio untuk pergi dari ruangan itu.
"Eh, tunggu dulu," Karin menghalangi pintu keluar dengan tubuhnya dan merentangkan tangannya.
"K-kami tidak akan ke basem..." Sayuki ingin berbohong, tapi kakaknya memotongnya.
"Eitss... bukan itu. Kakak gak pernah ngelarang kamu pergi ke situ kok. Tapi dengan satu syarat."
"Apa itu?"
"Aku ikut ke sana juga, oke?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Piano
HorrorSayuki adalah anak yang suka bermain piano. Suatu hari dia bertemu dengan Bella. Siapa itu Bella dan apa tujuannya datang? Story by @Daffodils4Life