S A L K I R [I.D.R]✔

Salkir #4

"Apes banget idup gw hari ini sumpah di"

"Lagian siape suru lu nantangin cewe, lu taukan cewe gimana, gak mau ngalah"

"Tadinya gw kira dia hode cuk eh ga taunya cewek beneran" Ujar Iqbaal sambil meminum teh buatan Aldi.

"Lu sih pake ngira dia hode" Ujar Aldi.

"Kalo aja dia ga ngegas, mungkin gw suka sama dia cuy" Ujar Iqbaal yg membuat Aldi tersedak minumannya.

"Pfttt, Lu suka sama dia? Napa lu ga minta nomornya cuy?"

"Nomor apaan bego, kan dia salah kirim ke gw, jadi otomatis gw punya nomor dia, dia juga punya nomir gw"

"Emang takdir yg disengajakan ini, bro" Aldi menepuk pundak Iqbaal.

"Gw yakin masih perawan dianya cuy"

---

"Tapi (nam) kasep dia loh, yakin maneh teu like?" Ujar Caitlin membuat mata (Namakamu) terbelalak.

"Najissss amit amitt jabang bayiiii"

"Tapi (nam), aing kek familiar sama mukanya deh" (Namakamu) membelalak kaget.

"Pacar lo?"

"Bukan (nam), waktu nemenin ema aing jualan keliling, dia pernah beli jajanan ema aing dan dia anak kuliahan loh (nam), punya mobil juga, aing yakin dia bukan sembarangan orang"

"Serius? Anak kuliahan mana dia?"

"Cieee nanyaim cieee" Seketika (Namakamu) menimpuk kepala sahabatnya itu dengan bantal yang ada didekatnya.

Keesokam harinya.

"Najis giliran aja ditungguin angkot kaga ada yang kewat, tapi giliran kaga ditungguin aja, bejibun kek mau perang" Ujar (Namakamu) yg kini sudah rapi ingin berangkat ke sekolahannya. Seragam putih abu-abu sudah melekat dibadannya.

Tiba tiba dari berlawanan arah, ada mobil yang melaju kencang melindas air becek menyebabkan air kotor itu muncrat ke baju (Namakamu) yang sudah rapi. Lalu motor itu berhenti disamping (Namakamu). Kaca mobil spun terbuka membuat pria itu menoleh kearaj (namakamu)

"TOLOL---- EH BANGKE LO LAGI LO LAGI" Teriak (Namakamu) ingin mengejar mobil itu. Sang empunya tertawa girang lalu melaju cepar meninggalkan gadis yang malang itu. (Namakamu) menyipitkan matanya ketika mobil berwarna abu gelap itu masuk ke perkarangan kampus yang ada didepan gang sekolahnya.

"Oh anak situ dia, bisa dong gw gangguin tiap hari" (Namakamu) menaikkan alisnya sebelah lalu tersenyum miring