08🔞

13.4K 142 2
                                    

Nay dan Kit sedang ada di kantin. Keduanya merasa lapar setelah mengerjakan ujian yang teramat susah. Kit sengaja memilih bangku paling ujung karena sedari mereka datang mereka disambut tatapan heran dari mahasiswa di sana. Nay sendiri merasa tidak nyaman namun tentara di perutnya tidak bisa diajak kompromi.

Yang dilihat para mahasiswa adalah lebamnya wajah Nay. Memar itu terlihat tidak pantas di wajahnya yang cantik. Bagaimana bisa seorang bintang kampus memiliki penampilan seperti ini? Sebenarnya apa yang terjadi pada Nay? Pikir mereka.

"Pelan-pelan" Kit menyeka mulut Nay, tidak dengan tisu tapi dengan tangannya langsung. Hal ini tentu menjadi perhatian orang di sekitarnya.

Nay tersenyum malu, ia merasa seperti anak kecil saat dengan Kit. Sakit di wajahnya tidak ia rasakan lagi karena Kit membuatnya lupa jika ia sedang terluka.

"Arghhh" Nay menjerit saat tangan besar mencengkeramnya dengan kasar dan tiba-tiba.

"Nay!" Kit bangkit dari bangkunya berusaha meraih tangan Nay.

"Jangan ikut campur urusanku" Max menyeret Nay beberapa langkah agar menjauh dari Kit.

"Lepas!" Nay memberontak namun tenaganya tidak sebanding dengan Max.

Sontak suasana kantin menjadi ramai. Mereka merapat untuk melihat apa yang terjadi. Bulan kampus bertengkar dengan Max dan Tul untuk merebutkan bintang kampus? Begitu? Mereka terus menebak apa sedang diributkan tiga pria ini.

"Aku sudah tidak punya urusan denganmu" seru Nay pada Max.

"Kau meninggalkan kami karena pria ini?" Tul menunjuk wajah Kit dengan telunjuknya.

"Sat!" Kit menepis tangan Tul kasar.

"Ohooo bukankah ini mau kalian? Bukankah seharusnya kalian senang jika aku menjauh dari kalian?" Nay berkata dengan lantang. Orang yang mendengarnya semakin penasaran.

"Nay sebenarnya apa yang terjadi?" Kit meminta penjelasan dari Nay.

"Kau ingin tahu? Orang yang kau panggil barusan adalah kekasihku" ucapan Max membuat Kit terkejut,ah tidak hanya Kit tapi para mahasiswa yang berkumpul juga terkejut.

"Kekasihmu?" Kit bertanya sekali lagi. Ia tidak percaya jika Max dan Nay berkencan karena baru dua hari yang lalu ia dan Nay memutuskan untuk menjalin hubungan.

"Dia juga kekasihku" Tul ikut bicara dan membuat Kit terkejut sekali lagi. Bisikan dari orang sekitar membuat Nay ingin menampar mulut keduanya.

"Kit aku bisa jelaskan ini" Nay melepas tangan Tul dan hendak berlari ke arah Kit namun Tul berhasil meraihnya lagi.

"Apa lagi yang ingin kau dengar?" Max mendekati Kit yang masih terdiam.

"Jangan dekati gadisku atau kubuat kau mengangkang di bawahku" Max berbisik pelan lalu menepuk pundak Kit sebelum ia membawa Nay pergi dari situ.

"Kit" Nay terus meronta namun Tul lebih besar. Ia ingin kembali pada Kit yang menatapnya iba. Oh Kit, aku sungguh minta maaf.

Seperginya Nay dan Max Tul, suasana kantin menjadi tenang kembali. Sekarang pandangan mereka menuju ke arah Kit yang memainkan sendok makannya. Mereka terus berbisik dan merasa kasihan pada Kit. Nay benar-benar gadis yang licik.

"Kit" Kit mengangkat wajahnya dan mendapati Nay berdiri di depannya. Suasana kantin menjadi ramai kembali karena drama bintang dan bulan kampus ini. Sebelumnya Nay mengiba pada Max dan Tul untuk berbicara sebentar pada Kit. Hanya sebentar setelah itu Nay harus kembali pada mereka.

"Nay kenapa kau di sini?" Kit terlonjak ketika Nay memeluknya. Nay sedikit terisak dan Kit menenangkannya dengan membelai rambutnya.

"Bawa aku pergi dari sini" bisiknya

The Real "3 Will Be Free" 🔞 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang