5

24 1 0
                                    

happy reading!

**

"Mum!" teriak Vio ketika aku masuk ke dalam rumah dan aku langsung menggendongnya. Baru meninggalkannya beberapa jam saja aku sudah sangat merindukan gadis kecilku ini. Aku jadi tidak ingin Violeta cepat tumbuh besar, pasti rasanya akan berbeda.

"halo, sayang! Mum sangat merindukanmu."

"Mum darimana? Mum meninggalkan Vio dan dad."

"Mum tadi menjemput uncle Niall, sayang. Kau dan daddy belum bangun jadi Mum pergi tanpa pamit. Maafkan mum ya, cantik."

Vio mengangguk dan tersenyum lebar. Menampilkan dua buah dimples dikedua pipinya. "lalu kemana uncle Niall?"

"uncle Niall masih di jalan. Uncle Niall menggunakan taksi karena koper mereka banyak sekali!"

Vio mengangguk sebagai jawaban.

"dimana daddy sayang?" tanyaku.

"di kamar. Sepertinya daddy sedang sedih." Jawab Vio.

Oh celaka! Apakah Harry marah aku pergi dengan Zayn?

Dan sialnya lagi aku baru ingat aku meninggalkan ponselku.

"Vio, kau bermain dengan uncle Zayn dulu ya?" ucapku lalu memberikan Vio kepada Zayn yang baru saja masuk ke dalam rumah. Tanpa sepatah katapun pada Zayn aku langsung pergi ke kamar untuk menemui Harry.

Ceklek...

"Harry?" panggilku. Aku masuk perlahan lalu menutup pintunya. Harry sedang memainkan ponselnya tanpa menjawab panggilanku.

"sayang?" panggilku lagi. Tapi Harry tetap menghiraukanku.

Dia marah.

Aku mendekatinya, merangkak keatas kasur dan mengatur posisi disebelahnya. Aku melihat kearah ponselnya, ternyata ia sedang membuka beberapa email dari kantornya. Aku mencoba menyenderkan kepalaku pelan-pelan kedadanya dan menaruh tanganku diatas perutnya. Terdengar suara nafas panjang dan gusar lalu ia menaruh ponselnya dimeja.

"aku cemburu, kau tahu." Ucapnya.

Aku tersenyum kecil mendengarnya. Suamiku ini memang sangat lucu! Bahkan sampai detik ini aku masih tidak percaya bahwa aku memanggilnya dengan sebutan suami.

"kau tidak pamit atau izin denganku dan sialnya lagi kau meninggalkan ponselmu. Apa kau sengaja melakukan itu?"

Aku bangun dari posisiku. Terkejut mendengar ucapan Harry seperti itu. Apa ia baru saja menuduhku?

"kau sedang tidur dengan Vio lalu aku turun kedapur karena aku haus. Melihat Zayn yang ingin menjemput Niall, aku ingin ikut. Dan Zayn juga sendirian. Aku tidak melakukan apa-apa Harry.."

"dan tentang ponsel, Zayn langsung menarik tanganku tanpa membiarkan aku merapihkan diri, bahkan membawa tas saja aku tidak." Jelasku. Harry masih tidak mau melihatku.

"tetap saja kau pergi berduaan dengan mantan kekasihmu."

Ya Tuhan, pria gila tampan ini mencoba memainkan emosiku.

"hanya menjemput Niall. Aku hanya menemani Zayn agar ia tidak kesepian di jalan."

Harry mengalihkan pandangannya kearahku, raut wajahnya menandakan bahwa ia terkejut dengan apa yang baru saja kukatakan. "mengapa? Mengapa kau begitu peduli padanya? Kau bahkan tidak mau menemaniku disaat aku pergi menjemput Anne. Lalu mengapa kau begitu khawatir jika Zayn pergi seorang diri?"

"apa yang kau bicarakan Harry?!" ucapku dengan nada tinggi.

Harry tersenyum sinis. "aku berusaha untuk percaya dan menganggap semua ini hal yang sepele. Tapi melihat perlakuanmu kepadaku dan Zayn yang berbeda, aku jadi meragukan apakah kau benar-benar mencintaiku? Atau kau masih menyimpan rasa pada pria itu?!"

Weird Life Makes Me Change 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang