part 6☁️

40 3 0
                                    

Setelah insiden pembullyan tadi mika di antar oleh Erlang untuk pulang ke rumahnya.

Mika tak memberitahu orang rumah bahwa ia telah di buly bisa berabe nanti jika Oma nya juga akan tahu,setelah sampai mika langsung berlari menaiki tangga menuju kamar nya, membersihkan diri dan turun melihat Oma nya yang sedang duduk di sofa bercerita dengan bundanya.

"Mikayla antar Oma ke RS yah"pinta Oma meskipun mika dapat menyembunyikan soal pembullyan tadi ia masih ragu dengan rasa sakitnya tadi untuk di sembunyikan.

"Nayla ikut?"

"Iya dong wleeeek"

"Yah ni bocah mending Lo tinggal di rumah jagain ikan peliharaan Lo biar gak di goreng sama bunda"

"Kok kak mika jahad yah"

Mika maupun Omanya tertawa bersama,bundanya hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan mika dan Nayla.

Setelah tiba di rumah sakit mika maupun Nayla mendorong kursi roda sang oma.

mika memakai baju kaos putih di padukan celana jeans panjang dengan sepatu kets putihnya yang ia juga mengikat rambutnya yang pendek karena merasa gerah,begitupun Nayla gadis berumur 5 tahun itu memakai baju berwarna merah muda dengan rok mininya menutupi lutut,tak lupa dengan pita yang ada di kepalanya.

Setiba di taman mika meminta Nayla untuk menemani oma karena mika ingin menemui dokter yang memeriksa Omanya di beberapa tahun lalu sebelum Oma nya pindah ke luar negeri.

"Nay temenin Oma yah,tunggu kakak di kursi taman"

"Siap kak"

Mika berlalu meninggalkan Oma dan Nayla di kursi taman.

Nayla sedang duduk di kursi dengan di hadapannya ada Oma yang duduk di kursi roda,Nayla menceritakan segala hal yang ia lewati menceritakan kisah persahabatan nya dengan tetangga sebelah yang bernama Samuel.

Oma menanggapi Nayla dengan sedikit tersenyum kadang kali menimpali perkataan Nayla hingga sesuatu hal lucu yang Nayla ceritakan membuat Oma tertawa.

Di kejauhan tampak sosok lelaki di belakang menatap Nayla dan Oma.

Lelaki itu mengernyitkan dahi heran,ini tak asing baginya ia pernah bertemu gadis sama persis di beberapa tahun lalu,dengan gaya yang sama ia teringat dengan teman kecilnya kayla.

Dari kejauhan sana Erlang lagi melihat gadis pendek berjalan dengan dokter dengan setelan jas dokter Erlang tampak langsung mengenali.

"Wah nenek sudah sembuh yah"ucap dokter itu

"Iya Alhamdulillah"

Dokter dan Oma berlanjut bercerita tentang masa penyembuhan nnya di luar negeri,tak heran Oma dan dokter itu sangat akrab membuat orang pasti berfikiran bahwa dokter itu adalah anak Oma.

"Eh kakak ganteng"teriak Nayla melambaikan tangan kepada lelaki yang berada di belakang mika

Mika langsung menoleh mata bulatnya mendapati Erlang yang sedang berdiri tegak.

"Eh erlang,ini Oma anak saya satu satunya"dokter itu memperkenalkan anaknya kepada Oma dan mika dan Nayla

Mika melotot tak percaya jadi om Andre ini adalah ayah Erlang?

Ayah Erlang adalah dokter jantung di rumah sakit ini,ayah erlang lah yang memeriksa Oma mika saat di rawat di rumah sakit,meskipun sudah berkepala 4 tapi ayah erlang masih bisa di bisa katakan tampan di seumuran nya,tapi bagaimana dengan bundanya pasti bisa di tebak bagiamana wajahnya.

Erlangga terkesiap jadi yang di depannya ini ayahnya Erlang baru menyadari saat ayahnya berbicara.

Erlangga tersenyum canggung di hadapan Oma lalu melihat kearah Nayla dan mika di samping nya.

"Jadi Erlangga anaknya om Andre?"tanya mika

Erlangga langsung menghembuskan nafas berat mendengar suara itu,itu pasti mika tebaknya.

"Aduh calon mertuakuuuu"mika langsung menyalimi om Andre

Membuat Oma dan Nayla memutar bola matanya malas melihat kelakuan mika yang sok akrab.

"Kenalkan Oma ini Erlangga pratama anak saya"

"Wah ganteng yah benar kata Nayla"

"Bisa aja Oma"

"Kamu masih sekolah?"tanya Oma

"Iya Oma saya bersekolah di SMA SAVIER"ujarnya membuat Oma tersenyum

Mika di buat panik jangan sampai Oma memberitahu jika sekolah savier adalah miliknya otomatis Erlang akan tahu jika sekolah itu juga milik mika.

Mika sudah meng kode Oma agr jangan berbicara banyak soal sekolah tapi Oma menulikan telinga nya.

"Kelas berapa?"tanya Oma lagi

"Kelas 3 Oma saya juga ketua OSIS di sekolah"

"Wah kamu ketos OSIS?,apakah kamu mengenal Jordan savier?tanya Oma membuat mika semakin melototkan matanya.

"Iya kenal Oma pak Jordan adalah pemilik sekolah"

"Salam kenal Erlang saya Melinda savier ibu dari Jordan dan neneknya mika dan Nayla"penjelasan tersebut membuat mika down gagal deh rencananya.

Erlangga langsung menatap mika seakan meminta penjelasan,bagaimana bisa mika menyembunyikan identitas nya.

"Wah kebetulan yah"seru om Andre

Setelah lama peebi tersebut mika memisahkan diri lalu menarik tangan erlnag agar menjauh.

"Erlang pliss jangan bocorin identitas gue yah plus pliss"

Erlangga hanya menatap datar mika

"Kenapa Lo lakuin ini?"

"Gue cuman gak mau,gue cuman mau teman yang apa adanya gue cuman gak mau di pandang orang kaya,gue gak mau kejadian beberapa tahun lalu terjadi lagi"

"Gue dulu di manfaatin sama teman teman,dia memeras saya semenjak mereka tau jika saya adalah orang terpandang,jadi Erlang gue mohon yah"

"Iya"jawabnya membuat mika menganga lebar bayangkan saja mika sudah membuat tenggorokan nnya kering hanya untuk bercerita panjang kali lebar untuk Erlang dan Erlang hanya menjawab dengan kata iya?

"What the fuck" teriak mika melihat punggung Erlang yang kian perlahan menjauh.

"Erlang gue kutuk mulut Lo biar terbuka lebar biar gak irit bicara lagi"

Jedarrrrr jedurrrr jedarrrrr duarrrrr

Makan tuh Guntur kan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MikaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang