1 : Graduate

322 54 12
                                    

Kaki ini menemukan kembali
dimana dirinya harus berhenti. Menempuh cita - citanya.

- Keenan Atmawijaya -

Waktu pengumuman kelulusan akan segera tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu pengumuman kelulusan akan segera tiba. Seorang remaja duduk di salah satu kursi di barisan paling belakang ruangan aula SMP Dharma Wijaya. Wajah muram itu menunduk dengan cemas. Keringat dingin menetes dari pelipisnya. Ia menunggu keputusan dari pihak sekolah mengenai kelulusan siswa angkatan tahun 2016 - 2017 itu.

Namanya Keenan Atmawijaya. Lebih jelasnya Keenan Sebastian Atmawijaya. Ia merupakan anak kelas IX.1. Remaja tampan dan pendiam itu menjadi sorotan para guru akhir - akhir ini. Ia ragu dengan pengumuman yang akan disampaikan oleh para guru mengenai kelulusan para siswa - siswi angkatan tahun 2016 - 2017.

Kelulusan memang momen paling menegangkan dalam hidup siapapun tanpa terkecuali Keenan juga merasakan hal yang sama. Jantung Keenan berdegub kencang sekalipun pengumuman belum saja terdengar dari kedua telinganya. Rasanya waktu terasa kian melambat saat ruang aula perlahan dipenuhi oleh seluruh siswa serta siswi SMP Dharma Wijaya.

Kursi plastik yang disediakan oleh panitia mendadak penuh seketika. Nampak raut wajah Keenan yang makin cemas. Sesaat kemudian bahunya ditepuk pelan oleh dua tangan yang berbarengan menepuk bahunya. Seketika itu juga Keenan spontan menoleh kearah penepuk bahunya. Kedua matanya menatap dua wajah tampan yang berdiri disamping kanan serta kirinya. Dua sahabatnya Theo dan Derly.

Keenan terdiam sejenak kemudian kepalanya menunduk. Ia kembali pada kepanikannya yang merajai seluruh kepalanya. Mengabaikan kehadiran dua sahabat karibnya. Theo yang merasa diacuhkan oleh Keenan menyeletuk pelan.

"Dikacangin nih kita Der?" celetuk Theo.

"Iya nih yo, nih anak panik ampe segitunya amat. Lu panik apa sakit ayan," timpal Derly.

Keenan menatap tajam ke arah dua orang itu seakan-akan memberikan isyarat untuk diam. Keenan berusaha menenangkan dirinya yang cemas dengan kelulusan ini.

"Ya sans lah, bakalan lulus mah, kita kan anak rajin." Theo menanggapi dengan santai sembari menggerakkan kakinya.

Derly membalas dengan ketus ucapan dari Theo. Keenan masih berusaha melawan rasa cemasnya dan mengabaikan keadaan sekitar. Dalam kepalanya hanya ada kata fokus yang berdengung setiap detiknya.

"Peribahasa kok gitu, ngaco lu Yo, semua ada aturannya coeg," imbuh Derly.

Keenan menatap tajam lagi ke arah Theo dan juga Derly. Sahabatnya itu sangat berisik apalagi mendebatkan hal yang sangat sepele dan hal itu membuat Keenan merasa frustasi akut saat menghadapi situasi seperti itu.

"Lu sih, gurunya jadi ngamuk tuh," tuduh Derly pada Theo.

"Idih kok gue sih, lu kan juga," tuduhnya balik pada Derly.

SALAH JURUSAN [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang