9 : Leave

66 25 2
                                    

Pergi dan tinggalkan aku disini sendiri. Karena aku tak ingin kamu mengenaliku lebih jauh lagi.

- Keenan Atmawijaya -

Keenan masih fokus pada setiap ucapan yang terlontar dari Pak Dery

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keenan masih fokus pada setiap ucapan yang terlontar dari Pak Dery. Guru tersebut begitu kharismatik dan juga diplomatis baginya.

Keenan tak pernah merasakan ucapan yang begitu membuatnya termotivasi. Pak Dery benar - benar sudah membuka matanya yang semula tertutup kekesalan oleh ayahnya. Lagi pula, UPW tidak seburuk apa yang ia duga selama ini. Belajar bahasa asing itu menyenangkan. Untung saja Keenan mampu beradaptasi dengan segala situasi serta kondisi yang ada.

Keenan sudah memiliki tujuan serta targetnya. Dimulai dari ucapan Pak Dery membuatnya makin semangat untuk memperbaiki segalanya sekarang, meskipun dalam lubuk hatinya yang paling dalam, Keenan masih ragu untuk memilih jalan yang ayahnya sudah buat demi kepentingannya sendiri.

"Dasar lelaki egois" gerutunya di dalam hati.

Pak Dery masih mengisi jam pelajarannya hingga bel istirahat kedua berbunyi. Lelaki paruh baya itu mengakhiri jam pelajarannya dan mempersilahkan seluruh murid kelas X UPW.1 untuk istirahat. Semua siswa berteriak girang kecuali Keenan yang masih diam mematung di bangku tempat duduknya.

Cowok itu mengambil benda pipih dari dalam saku celana abu - abunya dan mulai memainkan layar benda pipih tersebut. Cowok itu mengambil earphone dari saku baju putihnya dan lantas menancapkannya ke lubang earphone yang ada di ponselnya.

Cowok itu memutar sebuah lagu milik penyanyi kondang Ed Sheeran feat Justin Bieber yang berjudul I Don't Care. Cowok itu bersenandung pelan agar tak ada yang mendengar suaranya.

Sedang asyik dengan ponsel miliknya, Rachele duduk di hadapannya. Cowok itu masih tak menggubris cewek yang ada di hadapannya sekarang. Ia masih asyik memejamkan matanya sembari duduk bersandar di kursi.

Merasa di cuekkan oleh cowok dihadapannya, Rachele menarik kabel earphone itu sampai benda itu lepas dari telingan Keenan. Cowok itu langsung menatap wajah cewek di hadapannya itu dengan tatapan kesal. Rachele pede menatap Keenan yang geram dengan tingkahnya. Cowok itu berdecak sebal kemudian memasang earphone lagi ke kedua telinganya.

Rachele berniat untuk melakukan hal yang sama agar Keenan mau memperhatikan dirinya. Saat tangannya hendak menyentuh kabel earphone dengan sigap Keenan memegang tangan Rachele. Gadis itu sontak terkejut dan menatap Keenan. Cowok itu menatap dingin wajah Rachele. Cowok itu berkata perlahan seperti berbisik.

"Lu lebih baik jauh dari gue, kalo lu gak mau kena masalah" Ancam Keenan pada Rachele dengan penuh penekanan.

"Kalo gue gak mau emang bisa apa ?" Rachele menantang Keenan.

"Sekali lagi, gue mau lu jauh dari gue Sekarang juga" Keenan berseru lantang kehadapan Rachele.

Rachele tidak bergeming. Ia menatap wajah Keenan yang sudah dipenuhi amarah.

"Pergi lu dari hadapan gue sekarang!" Keenan membentak Rachele agar pergi meninggalkannya.

Gadis itu diam saja tak bergeming tekadnya sudah bulat. Keenan langsung bangkit dari kursinya, Rachele menatap wajah cowok itu sembari bertanya.

"Mau kemana lu ?" Tanya Rachele pada Keenan yang hendak pergi dari kelasnya.

"Bukan urusan lu, hidup gue urusan gue" Balas Keenan sembari berjalan meninggalkan Rachele yang masih bergeming disana.

Antara kesal dan juga penasaran, Rachele berjalan mengikuti Keenan yang keluar dari kelasnya. Belum sempat ia hendak menyusul langkah cowok itu, tubuhnya terhuyung dan akhirnya jatuh tersungkur di atas lantai koridor sekolah. Seketika semuanya gelap dan tak ada lagi yang tersisa.

Keenan berjalan mendekati tubuh Rachele yang sudah tak berdaya dan menggendong tubuhnya menuju UKS.
Dalam hatinya ia merasakan gejolak yang tak biasa. Cowok itu bergumam pelan dalam hatinya.

"Jangan bilang kalo gue lagi jatuh cinta sama cewek yang keras kepala kayak dia. Jangan sampai itu terjadi" gumamnya dalam hati sembari menggotong tubuh Rachele dan akhirnya mereka berdua sampai di depan ruang UKS Keenan masuk ke dalam ruangan tersebut, meletakkan tubuh gadis itu diatas ranjang dan menyuruh petugas UKS untuk merawat Rachele kemudian ia berjalan pergi meninggalkan Rachele yang terkulai lemas diatas ranjang.

"Gue nolongin lu bukan berarti gue sayang sama lu tapi, gue peduli sebagai sesama makhluk sosial. Bagi gue nggak ada namanya cinta, semuanya sama. Intinya semua itu hanya perasaan yang berlebihan"

To Be Continued To Part 10
.
.
.
.
.
Hola gaes, gimana part 9- nya. Menarik nggak nih kisah dari Keenan dkk. Kalau kepo sama lanjutannya jangan lupa vote and comment ya. Bantu aku buat terus up cerita ini sampe akhir ok. See you 😉

SALAH JURUSAN [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang