7 : Fake Friends

65 28 3
                                    

Tipikal manusia di dunia ini ada tiga. Pertama yang beneran baik sama lu, kedua yang jahat sama lu, yang ketiga yang pura - pura baik sama lu.

- Rachele Emanuella -

Rachele berjalan menyusuri koridor SMK Bayu Utama dengan penuh rasa kesal akan sikap orang yang menyebalkan dalam hidupnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rachele berjalan menyusuri koridor SMK Bayu Utama dengan penuh rasa kesal akan sikap orang yang menyebalkan dalam hidupnya. Siapa lagi kalau bukan Keenan yang berani mengacuhkannya.

Gadis itu berjalan dengan langkah penuh hentakan. Langkahnya tersebut terhenti ketika langkahnya di hentikan oleh seorang gadis.

Rachele menatap mata gadis itu dengan penuh rasa ketidaksukaan. Gadis itu menatap ke arah Rachele dengan tatapan sendu. Raut penyesalan tergambar di wajahnya.

Gadis itu adalah sahabat lama Rachel  ketika menginjak bangku SMP. Namanya Jocelyn Cecillia, gadis dengan kepopuleran karena pintar dan juga cantik.

Rachele mengakuinya karena Jocelyn sering sekali ditunjuk pihak sekolah sebagai model untuk perwakilan dalam mengikuti perlombaan yang diadakan dari berbagai tingkat mulai dari tingkat daerah bahkan sampai nasional.

Gadis itu berseru pelan pada Rachele yang di balas dengan memalingkan wajahnya untuk mengacuhkan gadis itu. Tahu kalau dia di acuhkan oleh Rachele, Jocelyn pun berseru perlahan pada Rachele.

Gadis itu tak bergeming mendengarkan seruan Jocelyn padanya. Jocelyn mulai kesal dan membentak Rachele. Sontak gadis itu menatapnya dengan tatapan tajam dan sinis.

"Chel, Lu tu kenapa sih, masih marah sama gue soal masalah itu. Gue udah bilang sama lu kan kalo gue gak ada apa - apa Nathan. Gue juga gak ada rasa kok sama dia, lagi pula juga kan itu udah lama banget" Ujar Jocelyn pada Rachele dengan nafas yang masih tersengal - sengal setelah membentak gadis berambut curly itu.

Suasana berubah menjadi hening. Rachele masih diam. Matanya hendak meneteskan bulir-bulir bening itu sekarang tapi, Rachele berusaha menahannya sekuat tenaga. Kecewa, sudah pasti. Perkara yang Jocelyn lakukan pada Rachele membuat gadis itu hilang kepercayaan pada siapapun dan bahkan membenci dirinya dilahirkan sebagai seorang perempuan.

Ia memilih menjadi tomboy agar tidak ditindas oleh kaum laki-laki dan sejak saat itulah Ia membulatkan tekadnya untuk mrmbuat setiap lelaki tunduk padanya.

Rachele menatap Jocelyn dengan tatapan dingin yang seketika membuat gadis di hadapannya itu merasa terinterupsi.

"Udah selesai lu bacot ke gue?" suara Rachele menggema di koridor sekolah yang sepi. Jocelyn menatap nanar ke arah Rachele yang terlihat sangat emosi.

"Emang lu pikir gue bodoh dengan percaya semua omongan lu ke gue waktu itu. Sorry, gue bukan tipikal fake friend kayak lu. Gue gak pernah nusuk temen dari belakang tapi nyatanya, gue yang ditusuk dari belakang. Emang kejam ya dunia, gue nyesel udah kenal sama lu selama ini."Rachele kecewa dengan sikap Jocelyn. Kedua matanya mulai berkaca - kaca.

"Gue gak pernah nikung lu dari belakang sumpah!" Jocelyn berkilah dari tuduhan Rachele.

"Gue gak gampang percaya sama trik busuk lu. Gue tahu semua," ucap Rachele masih dengan tatapan penuh rasa kecewa ke arah Jocelyn. "lu diem - diem ngedate sama Nathan sampe lu sering ajak dia video call an gue juga tahu. Lu yang terlalu bodoh apa gue yang kelewat pinter."

Jocelyn mulai cemas karena Rachele mengetahuinya sekalipun Nathan dan dia sudah berusaha menyangkal itu semua.

"Asal lu tahu aja, gue udah pasang pelacak di ponselnya Nathan. Jadi, usaha lu menyangkal nggak ada gunanya," sambung Rachele sembari melipat kedua tangannya di dada dan mencoba membuat dirinya kembali stabil pada posisinya untuk menyudutkan Jocelyn.

Pertahanan dan kedoknya yang sudah diketahui oleh Rachele, ia menyerah "Oke gue ngaku, gue emang suka sama Nathan. Puas lu dengerin ini semua dari mulut gue!" seru Jocelyn yang tak kuasa menahan emosi saat Rachele berhasil menyudutkan dirinya.

Air mata Rachele pecah seketika. Kecewa dengan tindakan Jocelyn yang berbohong dengannya. Selama ini ia salah menafsirkan kalau Jocelyn adalah sosok sahabat yang baik dan bisa menjadi sahabat sejati yang akan selalu ada untuknya namun, persepsi itu salah besar.

Percaya pada orang yang sudah mengenalmu dari lama sangatlah riskan. Mereka bisa saja jadi musuh terkuat karena mengetahui segala kelemahan, atau menjadi mesin penguatmu yang paling kuat karena bisa menerima kekuranganmu dari segala sisi.

"Gue udah terlanjur kecewa sama lu, tega banget lu. Selama ini gue salah percaya sama lu. Gue nyesel nggak pernah dengerin kata Michelle soal lu. Gue nyesel aja sekarang. Baru kali ini gue disakitin sama orang yang paling berharga dalam hidup gue. Gue benci sama lu!" balas Rachele sembari berlalu pergi.

"Gue belum selesai bicara ama lu Chele. Dengerin gue!" seru Jocelyn pada Rachele.

"Shut up your mouth, Bitch.  I hate you!" balas Rachele dengan emosi.

Gadis itu berlari menjauh dari sana. Hatinya hancur mengingat kejadian itu. Jocelyn dan juga Nathan sudah berhasil membuat seorang Rachele yang terlihat tangguh seketika rapuh layaknya kaca. Rachele tak bisa mengingat apapun selain kecewa.

*  *  *

Keenan duduk bersantai di kursi ruang kelas sembari menunggu pemateri masuk ruangan tersebut. Ini hari pertamanya dimana akan diawali dengan pengisian materi dari salah satu guru di SMK Bayu Utama. Ia memilih duduk paling belakang agar bisa tidur di dalam kelas. Ia benci SMK. Ia benci semua yang menyangkut pautkan dengan semua yang berbau SMK. Entah kebencian dirinya pada SMK itu bermula dari ayahnya.

Ia memasang earphone di kedua telinganya. Lantunan lagu milik Kodaline berjudul All I Want memenuhi kepalanya. Keenan bersenandung pelan dan larut dalam dunia sendiri. Derly dan Theo yang duduk di samping pemuda itu hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah Keenan. Meskipun pada dasarnya mereka pun ingin melakukan hal yang sama cuma, posisi tempat duduk mereka adalah tempat yang rawan tersorot pemateri.

Keenan tenggelam dalam dunianya sendiri. Tak perduli dengan siapapun sekarang termasuk pada gadis menyebalkan yang mengganggunya tadi, Rachele Emanuella. Keenan berharap kepalanya ini hanya akan terisi lantunan lagu saja. Percuma saja memikirkan sosok menyebalkan dan kepo itu sekarang. Namun, dalam lubuk hatinya masih merasakan sesuatu yang kuat mengenainya. Akan tetapi, Keenan langsung berusaha menghapusnya dan melupakannya. Tapi nyatanya, kini hal itu seakan terlambat untuk Keenan lakukan.

Rachele sudah berhasil mencuri hatinya.

To Be Continued To Part 8
.
.
.
.
.
Hola gaes, gimana part 7- nya. Menarik nggak nih kisah dari Keenan dkk. Kalau kepo sama lanjutannya jangan lupa vote and comment ya. Bantu aku buat terus up cerita ini sampe akhir ok. See you 😉

SALAH JURUSAN [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang