Two

4.4K 456 63
                                    

"Bagaimana?" tanya Ino saat Naruto mendudukan dirinya di pinggir ranjang.

"Dia hanya mengajakku mengobrol beberapa hal, dan katanya nanti sekretarisnya akan mengirim semua jawaban yang telah kau siapkan via email."

"Oke, jadi apa dia tampan?" tanya Ino sambil terkekeh pelan.

"Sangat tampan!" Naruto mengangguk setuju.

"Ya, dia CEO paling tampan." Ino mendesah panjang, memejamkan kedua matanya karena masih merasa lelah.

Naruto tersenyum melihatnya, "Tidurlah, kau butuh istirahat." Naruto membenarkan selimut Ino.

Ino mengangguk dan mulai memejamkan kedua matanya untuk tidur.

Naruto tersenyum ia beranjak menuju ranjangnya yang berada di sebelah ranjang Ino. Ia membaringkan diri setelah mengambil novel yang belum selesai ia baca.

Namun, Naruto kembali teringat dengan tawaran Sasuke untuk menjadi sekretarisnya. Gaji di perusahaan itu sangat besar, dan tawaran Sasuke sangat sayang jika dia tolak apalagi besok dia akan mengikuti sidang skripsi.

"Sepertinya aku akan ambil tawaran itu." Naruto tersenyum tipis, ia pun membuka novelnya dan mulai membaca.

Sementara itu di ruangan kerjanya, Sasuke duduk termenung memikirkan apakah benar gadis tadi adalah Naruto? Tapi jelas-jelas gadis itu memperkenalkan namanya Naruto Namikaze sama dengan nama gadis yang ia cintai, tapi kenapa Narutonya bisa gendut seperti itu? Bukankah dulu dia sangat sexy dan cantik seperti bidadari yang baru saja turun dari surga.

Sasuke mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang, "Kakashi, tolong kau cari tahu semua data tentang gadis bernama Namikaze Naruto mahasiswi tingkat akhir Universitas Ekonomi Konoha."

"...."

Tok! Tok! Tok!

"Masuk!"

Sasuke menutup panggilannya.

"Maaf Uchiha-sama, saya mengantarkan beberapa berkas yang anda minta."

"Letakan disini." Sasuke menunjukan mejanya dan sang sekretaris itu dengan cepat bergerak mengikuti apa yang Sasuke minta kemudian keluar.

🍁

🍁

🍁

Pagi-pagi Naruto sudah bangun, ia mulai bersiap dengan membuat sarapan dan meletakan semangkuk bubur, segelas air putih dan segelas susu hangat di meja nakas yang ada di sebelah ranjang Ino serta obat yang harus gadis itu minum, kemudian barulah ia sarapan, mandi dan bersiap untuk ke kampus.

"Naruto ...."

Naruto menoleh dan melihat Ino baru saja bangun dengan mata sayu memandang kearahnya.

"Ada apa Ino? Oh ya sarapan dan obat yang harus kau makan sudah aku siapkan, aku harus pergi sekarang." Naruto berkata tanpa menoleh, ia sibuk membereskan beberapa berkas yang harus dia bawa.

Penampilannya sudah sangat rapi seperti para sekretaris bos besar diluar sana. Naruto sangat cantik tapi gendut.

"Semoga kau sukses."

"Terima kasih Ino, aku berangkat."

Ino menagangguk, ia memperhatikan Naruto yang terlihat santai keluar dari apartemen mereka. Semoga saja Naruto lulus dengan nilai memuaskan.

Naruto melirik pergelangan tangannya, masih ada waktu hampir dua jam lagi sebelum sidangnya dimulai, ia akui sangat gugup saat ini tapi dia harus percaya diri agar dapat menjawab semua pertanyaan dosen nanti dengan baik.

My Sexy SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang