Naruto memesan semangkuk nasi dan sup sayur beserta daging ikan yang di panggang sama seperti Sasuke. Mikoto juga membawakan beberapa potongan buah dan makanan penutup padahal tidak mereka pesan.
"Kalian harus makan makanan yang sehat." katanya sambil tersenyum, "Ibu masih harus bekerja, kalian makanlah." setelah itu Mikoto pergi menyiapkan menu lainnya di bantu beberapa pelayan lainnya.
"Saya tidak menyangka bahwa restoran sederhana ini milik ibu anda, pak. Saya sangat sering makan disini bersama sahabat saya."
"Aku senang jika kamu suka makan disini dannakrab dengan ibuku." kata Sasuke.
Naruto hanya mengangguk dan mulai makan dengan tenang. Selain itu, ia juga tidak tahu harus berbicara apa dengan Sasuke.
Orang-orang mulai berdatangan dan memperhatikan dirinya yang makan bersama Sasuke. Memangnya kenapa? Ada yang salah? Naruto mulai memperhatikan penampilannya sendiri. Cukup rapi dan bersih.
"Apa mereka kencan? Tidak cocok sekali." bisik orang yang duduk di belakang Naruto.
Naruto berhenti mengunyah dan mendengus pelan, sekarang dia tahu mengapa semua orang menatapnya aneh. Sudahlah! Naruto tidak peduli dan terus makan.
"Jangan bayar." ujar Sasuke saat Naruto telah selesai makan dan mengeluarkan dompet.
"Kenapa Pak?" tanya Naruto bingung.
"Tidak usah bayar." ujar Sasuke.
"Tapi Pak saya--"
"Diam." Sasuke berkata cepat dan seorang pelayan mendekat untuk mengambil semua piring dan mangkuk kotor, "Mulai hari ini kita teman, tak masalahkan?" tanya Sasuke.
Naruto terdiam sesaat lalu mengangguk pelan perlahan membuat Sasuke tersenyum tipis karena senang.
"Maka bersikaplah biasa saja ketika kita di luar jam kantor."
"Akan saya usahakan."
Sasuke mengangguk kecil. Tak lama Mikoto datang dan ikut duduk bersama mereka sambil membawa jus jeruk dingin untuk mereka, "Minumlah, hari ini sangat panas." katanya dengan senyum manis.
"Terima kasih bibi."
"Terima kasih bu."
Keduanya bersamaan mengambil gelas dan minum jus jeruk buatan Mikoto.
"Ibu harap kalian bisa bekerja sama dengan baik. Sasuke jangan terlalu memberatkan pekerjaan Naruto dan Naruto berusahalah bekerja dengan baik, bantu Sasuke dalam menjalankan perusahaannya." nasehat Mikoto di angguki keduanya.
.
.
Mereka kembali ke gedung perusahaan setelah jam makan siang berakhir. Naruto kembali sibuk bekerja begitu juga dengan Sasuke.
Naruto duduk sejenak setelah selesai menyerahkan laporan kepada Sasuke. Satu harian ini ia terus mendengar bisikan banyak karyawan mengenai postur tubuhnya yang gemuk, memang ada yang salah? Sasuke saja tidak mempermasalahkan bentuk tubuhnya.
Naruto menggelengkan kepalanya dan kembali fokus. Dua jam lagi akan ada rapat seluruh staf sehingga ia harus menyiapkan semuanya dengan baik di bantu Shizuka.
"Naruto semua dokumen ini nanti harus di bawa, kamu temani Uchiha-sama rapat sedangkan saya harus stay disini karena masih banyak yang harus saya urus biar nanti ketika saya keluar tidak membuatmu repot." kata Shizuka seraya menyerahkan beberapa map kepada Naruto dengan senyum tipis yang tulus.
"Baik terima kasih Shizuka-san." Naruro menerimanya dengan senang hati. Ia sangat senang karena Shizuka dengan begitu baik mau mengajarinya sehingga Naruto mulai mengerti banyak hal.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sexy Secretary
FanfictionDulu, dia adalah gadis cantik yang sexy, semua orang memuji kecantikannya. Silih berganti pria datang menyatakan cinta tapi semua mendapatkan tolakan manis membuat mereka berulang kali kembali untuk menyatakan cinta kepadanya, tapi sekarang? Jangan...