Satu | First met

111 7 0
                                    

.
.
.
.

Kamu tau gak? Semyuman mu itu semanis madu dan sehangat mentari yang buat aku enggan untuk berpaling barang sedetik pun.
-Tp-

.
.
.
.
.
.
.

Alarm nerdering dengan kencang, mengusik seorang yang tengah tertidur lelap. Perlahan kedua mata itu mengerjap dan lengannya meraih sumber dari suara bising yang ia dengar. Segera jari itu menekan "dismiss" agar suara itu segera berhenti.

Mely melihat jam yang tertera di ponsel yang sedang digenggam nya. Kedua matanya seketika terbelalak.

Jam sembilan pagi.

Segera ia bangkit dari tidurnya dan menyanbar handuk yang tergantung di tempatnya biasa menjemur lekas untuk mandi. Seingatnya semalam ia mengatur alarm untuk jam enam pagi, tapi kenapa malah bunyi pukul sembilan.

Ia manda asal dan segera bersiap. Pasalnya, hari ini adalah jadwal fansign boy group ternama dari Korea Selatan. Acara dimulai pukul sebelas, harus nya ia sudah berangkat pukul delapan pagi tadi, pasti akan ramai sekali. Setelah dirasa cukup ia mengambil kunci motornya dan segera berangkat.

Fansign diadakan di mall kota kasablanka dan jarak dari kost tempat Mely tinggal ke tempat itu lumayan jauh. Sekitar satu setengah jam jika berkendara dengan motor.

Mely mencebik sebal, jalanan tidak bersahabat dengannya. Ia terjebak di kemacetan yang katanya disebabkan oleh perbaikan jalan di depan sana. Belum lagi banyak pengendara lain yang sembrono, selap-selip sana sini. Bikin dia tambah kesal saja.

Akhirnya setelah cukup lama bermacetan ia sampai di basement mall. Gila! Ini memang gila. Belum habis kesalnya dengan kemacetan tadi, sekarang ia sulit mendapatkan tempat. Parkiran penuh, sangat penuh. Untungnya dewi keberuntungan masih berbaik hati kepadanya, ada tempat kosong di ujung sana. Segera ia menempati tempat tersebut dan segera menuju tempat fansign.

Ia berlari karena sudah tidak sabar melihat sang pujaan hati secara langsung sampai tidak perduli dengan sekitarnya hingga....

Bruukk

Ia menabrak seseorang hingga membuatnya terjengkang kebelakang. Orang yang ditabraknya tidak terjatuh, hanyab barang bawaanya saja yang berhamburan di lantai.

Mely meringis kesakitan, tapi tak ia hiraukan. Ia segera bangkit dan memberesi barang-barang orang yang ia tabrak karena merasa bersalah.

"Im sorry." Ucap lelaki yang Mely tabrak.

Mely tersentak mendengar suara itu. Suara yang sangat ia hapal, bahkan tanpa melihat wajahnya Mely tau suara siapa itu. Ia memberanikan diri mendongak, melihat lelaki dihadapannya.

Astaga!

Mely sontak mencubit pipinya. Gila! Sakit coy. Ini bukan mimpi. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali. Asli, ini nyata.

"Kim Jong In-ssi?"

Suara itu menyadarkan lamunan nya. Seseorang pakaian serva hitam menghampiri mereka. Terlihat lelaki itu berbicara cukup serius dengan calon masa depan nya, eh. Setelah dirasa selesai, Jongin kembali menghampiri Mely dan meminta maaf kembali.

"Im really sorry." Ucapnya kembali sembari membungkukan sedikit badannya. Ia tersenyum simpul sebelum akhirnya benar-benar pergi dari hadapan Mely.

Mely masih diam ditempat. Masih tidak percaya. Namun tak lama kemudian ia jingkrak-jingkrak kesenangan.

"Gila gua ketemu calon jodoh woyyy!! Hahaah." Tawanya lepas.

"Gila kali ya." Celetuk security yang lewat memandang Mely aneh.

"Yeuu mas nya sirik aja. Gatau orang lagi seneng apa ya." Balas Mely sinis.

Mely segera melanjutkan tujuannya ke tempat fansign diadakan. Ia sangat berantusias.

Mely berdesakan, banyak sekali yang datang hari ini. Tempat duduk para artis masih kosong. Jelas saja, acara baru akan dimulai 5 menit lagi. Sungguh Mely sudah sangat tidak sabar.

Sakunya bergetar. Ia mengambil ponselnya yang menjadi sumber getaran. Tetera nama temannya di layar segera ia mengusap icon hijau pada layar dan mendekatkan ponselnya ke telinga sebelah kanan nya.

"Mely!! Dimana lo???" Mely menjauhkan ponselnya. Ini suara toak kali ya, pikirnya.

"Apa?" Jawab Mely sekenanya.

"Ini mantan lo depan rumah gue keukeuh mau minta nomor lo. Risih gue. Lagian lo segala ganti nomor." Cerocos Cila.

"Jangan dikasih, udah usir aja dan kunci rumah lo rapet-rapet."

Terdengar Cila menghela nafas di seberang sana. "Udah gue usir, malah dari tadi ketuk-ketuk pintu mulu." Lanjut Cila sebal.

"Gila emang tuh orang-" belum sempat melanjutkan ucapannya, tempat acara riuh seketika. Mely menggantungkan ucapannya dan langsung melihat kedepan. Satu per satu para member memasuki tempat acara.

Ya lord! Dari jauh aja bening-bening banget.

"Udah dulu Cil, gue lagi sibuk." Mely memutuskan panggilan sepihak. Menaruh ponsel kedalam sling bag nya dan ikut bergabung dalam keriuhan.

"Jongin!!"
"Oppa, oppa."
"Saranghae!!!!"
"Jodoh ku!!!!"
"Chanyeol!!! Aku pada mu."

Suho sebagai leader memimpin para member untuk memberi salam. Menyapa para fans yang disambut dengan antusiasme mereka. Setelah itu mulai sebuah interview sebentar dan dilanjut dengan para fans yang mulai membuat form bergilir untuk meminta tanda tangan dan menyapa langsung idolanya.

Tak butuh waktu lama Mely sudah berada di depan idol yang pertama. Kim jong dae atau Chen. Chen sangat ramah menyapa para fans, senyum sangat manis, asli deh. Setelah itu ia beralih ke Sehun. Sehun ternyata sangat sangat tampan jika dilihat secara langsung. Kini giliran D.O yang ada dihadapan Mely. Sungguh sangat manis senyum nya itu loh, suaranya ketika berbicara serasa mengalihkan dunia. Hampir semua member telah Mely lewati dan yang terakhir adalah Kim Jong In. Astaga! Kenapa tiba-tiba dadanya begitu bergemuruh. Ia sangat senang. Jongin menyapa nya dengan sebuah senyuman. Lumer!

"Senang bertemu kembali."

Mely terpana. Ia tidak tahu kalau idola nya ini mahir berbahasa indonesia, walau masih agak terbata.

Mely tersenyum penuh bahagia, satu tetes air mata mengalir dari matanya.

"Uljimaaa, kenapa kamu bersedih?" Ucap Jongin menenangkan.

"Aku hanya sangat bahagia." Mely mengusap air matanya. Mengambil album yang telag ditandatangani dan bersiap pergi karena ada yang menunggu giliran disamping nya.

"Terimakasih." Ucapnya sebelum pergi. Jongin tersenyum. Mely melumer, senyuman itu sangat manis.

Kenapa senyum kamu manis banget sih? aku takut kena diabetes karena keseringan melihatnya.

Setelah menepi dari keramaian, ia menatap albumnya yang telah penuh tanda tangan para member. Mengusap nya perlahan dan memeluk benda itu erat. Tapi ia sadari, sepasang mata memandangi nya dari kejauhan. Senyuman penuh arti terlukis di hibir seksinya. Jongin terus mengunci pandangan nya kedapa gadis yang tadi tak sengaha menabraknya. Manis, kata yang langsung tetlintas dalam benaknya.

Melihat rekan satu membernya melihat kearah lain, Baekhyun menepuk pundak Jongin. Tarapannya mengisyaratkan pertanyaan 'wae geurae?'

"amugeosdo aniya." Jawab Jongin dengan menggerakan bibirnya tanpa suara.

Baekhyun tersenyum dan kembali menyapa para fans di depannya.
Jongin berharap dalam hati agar ia dipertemukan kembali dengan gadis itu.

.
.
Tbc💕
.
.
Vote dan komen zheyenk.
Thankyou for reading .
Much luv
Beloved author hihi

KIM JONG IN THE MIRACLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang