5.Love plan

13 5 1
                                    

Lelaki yg tubuh atletis dan mempunya paras yang sempurna berbibir yang merah dan rahang yang kokoh mengerjapkan mata nya menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam matanya dan berusaha menyesuaikan diri dengan ruangan yang berbau alkohol dan khas bau obat-obatan tersebut.

Meregangkan otot-otot badan nya yang terasa sangat pegal dan kepala nya sangat pening hebat yang membuat hanya bisa berbaring diatas ranjang rumah sakit.

Dia menyapu ruangan yang terlihat tidak asing bagi nya yaitu kamar rawat. Saat kepalanya berusaha melihat kearah kanan dia melihat sahabatnya yang masih setia memejamkan mata nya.

"Satya" panggil nya dengan lirih tanpa suara karena tenaganya yang bisa dibilang terkuras habis karena keributan semalam.

Saat ia berusaha untuk bangun ia mendengar suara decitan pintu yang membuat fokusnya jatuh pada pintu yang berada di depan nya.

"Dika kamu udah bangun, syukurlah tadi bunda khawatir kamu kenapa-kenapa, bunda takut banget dika, kamu tuh ngapain sih pake acara tojos-tojosan segala kamu gak mikirin gimana bunda sama ayah khawatir sama kamu, bodoamat kamu harus dihukum uang jajan dipotong 50%!!" Omel Lena yang berdiri disamping ranjang rumah sakit yang ditempati Dika.

Jika Lena sudah marah seperti ini tidak ada yang berani membantah, sẹkalipun Dirga-suaminya sendiri. Tetapi Lena marah ada alasan tersendiri karena ia khawatir dengan anak sulung nya ini.

"Bun Dika baru bangun lho, baru aja ini bangun malah dimarahin nasib cogan gini amat dah" Ucap dika dramatis sambil menggelengkan kepalanya

"Bunda tuh khawatir sama kamu tau" sambil menoyor kepala anak sulungnya tersebut

"Ah sakit bunda kepala dika pusing jadi tambah pusing" Dika memegang kepalanya berniat mengerjai bunda dan ayah nya

"Eh Dika kamu kenapa?! Ada yang sakit?! Bentar-bentar Bunda panggilin dokter!!" Lena panik dan langsung keluar mencari dokter

Sedangkan Dirga berdiri dengan tenang, karena ia tau bahwa Dika hanya pura-pura.

"Biasanya yang suka ngerjain orang tua nya kena karma instan kalo gak disuntik mati klo gak ya paling dibunuh" Ucap Dirga-ayah Dika dengan nada cuek dan tangan yang bersilang didada

"Masyaallah yah jahat bener sama anak sendiri, kan sekali-kali ngerjain bunda gak apa-apa kali" Balas Dika

"Sekali-kali ndas mu, kamu dah ngerjain ayah sama bunda dan lebih dari sepuluh kali bahkan gak bisa dihitung"

"Ya itu mah khilaf yah. Hhe" Dika nyengir melihat ayah nya yang cuek tapi perhatian. Ea dah kayak doi ya Dirga

Dika melihat sekeliling nya dan dia melihat Satya yang masih dalam kondisi yang dama seperti tadi dan dia jadi penasaran kenapa dia bisa dirumah sakit ini.

"Yah" Dika menggerakkan tangan Dirga yang duduk disebelah nya fan sibuk berkutat dengan HP nya.

"Hm" Jawab nya cuek

"Kok Dika bisa disini? Terus itu siSatya kok gak ada yang jenguk? Terus kok ayah bisa tau Dika disini? Ter-ushmpt" ucapan Dika terhenti karena Dirga memasukan pisang yang sudah dipotong-potong kedalam mulut Dika.

"Klo nanya tuh satu-satu jangan berderet kayak KRL mau jawab nya juga susah bambang" Ujar Dirga

"Iya dah bopak, sekarang jawab yah jiwa-jiwa kepo Dika keluar nih" Dika langsung menyambar minum yang ada dinakas karena tenggorokan nya yang terasa ada yang mengganjal.

"Kamu tadi ditolongin sama si Syifa anak temen ayah" Ucapannya terputus lalu ia melihat kearah Satya "Klo Satya tadi dari pihak rumah sakit udah ngehubungin keluarga nya tapi yang datang malah asisten keluarga nya dan sekarang lagi nungguin diluar" Ujar Dirga yang masih fokus pada HP nya

"Oh gitu yah, Eh-Bunda ngapain bawa pasukan kaya mau perang dunia ke-5 aja" Dika sedikit terkejut, karena ulah nya Lena membawa pasukan yaitu beberapa dokter jaga dan beberapa pesawat.

"Kan tadi kamu yang bilang klo kepala kamu kamu sakit ya udah bunda panggil semua dokter sama perawatan disini, tapi kok Oh kamu bohongin Bunda ya?! Ah tau ah sebel" Setelah berbicara panjang Lena keluar dari ruangan tersebut dengan menghentakkan kaki nya kesal dan menangis.

Dirga langsung keluar mengejar istrinya. Dia pusing dengan keluarga nya yang setiap hari ada saja masalah untung aja Dila gak ikut klo ikut mungkin Dirga udah lompat dari atap rumah sakit.

°°°°°

Vya masuk kedalam kelasnya dan perhatiannya tertuju kepada sahabatnya yang sedang tertidur pulas dimejanya. Ada sedikit ide jahil yang ada diotak kecil nya sekarang.

Dia pun mendekati mejanya lalu menaruh tasnya dan bersiap untuk melakukan aksinya.

"KECOA FA KECOA!!" Teriak Vya tepat ditelinga Syifa yang langsung membuat Syifa kaget dan langsung terjatuh dari kursinya.

"Ah sakit pantat gw ah sialan" Syifa bangkit dan langsung membetulkan posisinya.

"WKWKWKWK!! NGAKAK GW FA SUMPAH" Ketawa menggelar Vya yang membuat pusat perhatian jatuh pada nya

"Rese lu anjir datang-datang sakit nih pantat gw ah kesel gw" Syifa ingin sekali membunuh sahabatnya sekarang juga tapi kasian gitu gak tega.

"Sorry-sorry dah, Lagian tumben bat lu pagi-pagi tidur biasanya juga sarapan sama si Beno" Vya menduduki kursi nya dan melipat tangan nya dan menatap Syifa serius.

"Gw tuh semalam abis nolongin si Dika sama Satya anak kelas 12 Ips 2" Ujar Syifa.

"Kok bisa!! Emang siSatya kenapa?!" Vya terkejut dan jujur dia khawatir dengan kondisi Satya.

"Dia digebukin sama orang sampe pingsan, Eh tapi kok lu khawatir banget sama si Satya?" Tanya Syifa penasaran dengan sahabatnya ini.

"Gak tau kayak nya gw suka sama dia, tapi kg tau dah gw kan labil" ujar Vya bingung dengan perasaannya.

"Yeu dasar bocah labil gini nih pantes jomblo" Syifa mendorong pelan bahu kanan Vya mengunakan telunjuk nya

"Bodoamat gw ini yang jomblo bukan lu" Vyq menjulurkan lidahnya kearah Syifa

Saat mereka adu bacot Qila pun datang dengan tampang datar dan santai serta tenang. Berbeda dengan sahabatnya yang lain yang bisa dibilang gila.

"Apaan sih kalian ribut-ribut masih pagi juga mengganggu ketenangan aja" Ucap Qila yang sedang menaruh tasnya dimejanya.

"Qila nanti pulang sekolah anterin gw ke rumahsakit yuk gw mau jenguk seseorang" Vya berusaha membujuk Qila agar sahabatnya itu mau menemani nya karena Syifa tidak bisa menemani nya karena ia akan jalan bersama Beno.

"Hm"

"Beneran?!" Tanya Vya bersemangat

"Iya"

"Yeay!!" Qila dan Syifa hanya melihat Vya yang sedang berjoget gajelas

Gila gila gila si Vya

Tbc
Follow Instagram @kheyla15

Hai readers gimana up nya?
Semoga gak mengecewakan dan suka ya
Sorry baru up gw lagi gak mood ngetik nanti diusahakan lebih sering up
Thx ye
Jan lupa votmment ny ya!!

HI MBLO....Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang