6.Meet with his girlfriend

10 1 0
                                    

Vya menenteng beberapa kantong plastik yang berisi macam-macam makanan yang menurut nya cocok diberikan kepada orang sakit.

Dia berjalan dilorong rumah sakit diikuti Qila dibelakangnya. Ia berfokus pada satu wanita  yang sedang berada ditaman duduk dikursi roda dan seorang laki-laki disamping nya.

Ia memberhentikan langkah nya dan berfokus pada satu pasangan yang sedang berada di taman. Dimana terlihat seorang wanita yang berpakaian baju rumah sakit, wajahnya terlihat pucat dan tubuh nya tidak berdaya.

Vya mulai mengingat masa-masa dulu, ketika masih ada seseorang yang perhatian kepadanya, ada ketika ia membutuhkan pertolongan, ada juga ketika ia membutuhkan kasih sayang. Tetapi seseorang itu telah pergi.

Masih dengan fikiran nya sendiri, Qila menatap temannya heran. Mengapa ia tiba-tiba berhenti dan bengong kek orang bego, fikirnya. Tanpa diduga-duga Qila melayangkan tangan nya untuk memukul bokong Vya,

Bhukk...

"Anjing."umpatan itu ada setelah korban jatuh dan kepalanya menyentuh lantai.

"Makanya kalo jalan tuh fokus jangan bengong kek orang bego."ujar Qila yang menyalurkan tangan nya untuk membantu Vya yang masih kesal dengan ulah temannya.

"Ngapain sih lu mukul pantat gw Qila sakit nih badan gw." Vya membersihkan pakaian nya yang kotor akibat jatuh tadi.

"Lu yang ngapain malah bengong kek orang bego?" 

Vya terdiam, dia tidak mungkin memberi tahu apa yang sedang ia pikirkan tadi. Lalu ia teringat alasan awal ia berada disini.

"Udahlah yuk keburu jam besuk nya habis." Vya menarik tangan Qila untuk berjalan mengikuti nya, sedangkan Qila masih berfikir tentang temannya yang menutupi sesuatu dari dirinya.

***

"Yang kamu mau buah gak biar aku kupasin?." Tanya seseorang yang sedang sibuk dengan buah-buahan yang ada diatas meja.

"Mau apel dong yang, tapi kupasin aku gak mau kulitnya," ujarnya sambil tersenyum melihat wanita yang sedang sibuk dengan pisau dan buah

Disaat disini tenang berbeda dengan yang disebelah mereka sedang ribut hal-hal yang seharusnya tidak diributkan.

Prank..

Byurr..

"Bangsat!! Hp gw anjing!" Darrel menatap hp nya dengan penuh amarah dan menatap dalang dari kekacauan.

Sedangkan sang dalang dari kekacauan tersebut hanya menampilkan deretan gigi yang rapih.

Dika menatap Darrel jengah, lalu kemudian mengambil handphone nya yang terjatuh di samping ranjangnya lalu memusatkan penglihatannya kembali ke arah Darrel.

"Lo liat apa si babi sampe nyenggol gw?," Dika hanya bisa menghela nafasnya melihat temannya yang butuh giveawey otak.

Darrel menunjuk kearah jendela "Liat sama lu siapa yang jalan kearah sini."

Dika mengikuti arah tangan Darrel, dirinya terkejut. Mengapa cewek rese tersebut bisa ada dirumah sakit ini terlebih dia berjalan kearah ruangan rawatnya.

"Anjir rel itu siluman ngapain ada di—"

Tok tok tok

Celine langsung saja membuka pintu ruangan tersebut lalu menampilkan  senyuman manisnya dan menyuruh masuk orang yang mengetuk pintu.

"Sini.., anjir ngapain lu kesini tante-tante?" Semua mata pun tertuju pada Vya dan Qila.

"Gue mau jenguk si Satya, kenapa ada masalah hidup lu?" ucap Vya sambil berkacak pinggang, lalu berjalan mendekat kearah Satya dan duduk dikursi disebelahnya yang sebelumnya diduduki oleh Celine.

Sedangkan Qila hanya diam duduk disofa dan memainkan handphone nya bersama Celine yang ada disebelahnya

"Sat lo gapapa kan?, Kata Syifa kemarin lo dikeroyok orang." Vya memegang tangan Satya yang terbebas dari infus.

Celine yang melihat hal tersebut hanya bisa tersenyum menahan cemburunya, dia hanya bisa memaklumi.

"Buta mata lo buta" sahut Dika dengan fokus nya pada handphone yang tadi terjatuh lalu tersiram air, kasihan sekali handphone itu.

"Satya lo disini gak ngerasa janggal atau ada hal-hal mistis gitu?, Ko gue merinding ya tadi ada yang ngomong tp gak ada wujudnya." Vya berpura-pura ketakutan sembari mengelus kedua telapak tangannya.

"HAHAHAHAHAHA, DIKA DIKATA SETAN." Tawa Darrel pecah ketika mendengarkan omongan Vya.

Dika langsung melempar guling yang ada disebelahnya ke arah Darrel, muka nya masam, bisa-bisa nya dia disebut setan padahal ganteng gini.

"Anjing guling lo bau jigong bangsat, gua jadi mendadak pusing." Mereka semua terkekeh melihat kelakuan mantan pasien rumah sakit jiwa tersebut.

"Gua gak papa Vy, ya yang bisa lo liat gua cuma luka kecil biasa lah," Satya tersenyum "Sorry Vy tangannya gak enak diliat cewe gua." Satya menjauhkan tangannya dari Vya, dia melihat Celine tatapan nya mengatakan bahwa ia tak senang melihat hal tersebut.

"Hah cewe lo?!, Siapa?, Darrel?." Sunggu Vya terkejut, dia berusaha menutup apa yang dia rasakan sekarang.

"Ya kali gila gua sama Satya," Darrel memutar matanya jengah, lalu melanjutkan usapan nya,"Gua jones-jones begini masih lurus alhamdulillah."

"Terus cewek yang lo maksud siapa?"

"Dia Celine." Satya menyuruh agar Celine mendekat, lalu Satya memegang tangannya.

"Hai Vya, aku Celine." Celine mengulurkan tangannya kearah Vya, Ucapan nya begitu lembut, terlihat bahwa Celine anak yang baik. Tidak seperti Vya yang suka keluyuran tiap malem.

"Gue Vya." Tanpa membalas uluran tangan Celine, Vya buru-buru bangun dari duduknya "Eh gue balik dulu, get well soon ye." Buru-buru Vya berjalan kearah Qila lalu mereka keluar dari ruangan tersebut.

Sedangkan satu orang yang memperhatikan dari tadi hanya menggelengkan kepalanya.

"Menarik."

Follow ig : @kheylayaptr

Hallo readers yang baik hati, gua baru ada niat lagi nih hehe.
Dah berapa lama ye kaga up ni cerita.
Maklum aja otak nya susah di ajak kompromi. Jangan lupa jejak nya ya sayang.

 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HI MBLO....Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang