Episode 6 - Lamaran

51 3 0
                                    

Beberapa hari kemudian , dia kembali mendekatiku lagi, mengajakku satu kelompok dengannya, sungguh tingkat sukaku sudah over sampai aku akhirnya menerima ajakannya itu.

Kemudian kami berunding dengan teman kelompok lain , dan akhirnya kita harus sepakat untuk mengerjakan tugas kelompok itu dirumah neng.

Ya tepatnya hari itu, hari minggu, waktunya untuk berkumpul untuk mengerjakan tugas kelompok, namun aku sempat berfikir ,

"wah hari bebas gabisa pake seragam sekolah lagi, duh mana gapunya baju bagus, kan mau ketemu calon mertua" ucapku dalam hati

akhirnya aku berdiskusi dengan mamah,

"mah pilihin baju yang bagus"

"buat apa emang mas?" katanya kebingungan

"buat kerja kelompok, tapi harus yang bagus dan rapih, karena kerja kelompoknya dirumah masa depanku, kan nanti ketemu mamahnya juga"

"hah? siapa si itu dari kemarin cuma diceritaiin aja, gapernah dibawa kerumah" memang sebelumnya aku sering cerita kepada mamah tentang neng, tapi katanya dia suruh aku belajar dulu baru memikirkan hal itu. memang rada aneh dia.

Dijalan seperti ingin bertemu dengan polisi, suasanya saat rusuh, tidak tenang, panik setengah bingung, padahal cuma ingin kerja kelompok.

Lalu sesampainya dirumah neng, yang lain sudah didalam. Aku jadi trending topic disana, semua menatapku,

"tumben, kamu rapih banget mau kemana?" ucap neng

"gapapa, pengen rapih aja"

"udah kaya mau lamaran aja haha" sambil menunjukan senyum manisnya itu

"hehe." ya memang nanti aku akan melamarmukan , kataku dalam hati

"yaudah , masuk"

"mana mamahmu?"

"ada didalam , ko nanyain mamah, kamu bener mau lamaran apa gimana?"

"engga lah, aku mau liat wajah calon mertuaku dulu sedikit" pintaku sambil senyum atau bisa dibilang cengagas cengesesan

"dia lagi pergi sama papah"

"yah, yasudah lain kali saja" kecewa dalam hati, padahal sudah rapih kaya gini, mana bau banget sabun mandi ini sampe kebaju baju.

Saat sedang mengerjakan kelompok, aku malah terus bercanda dengan dia, tidak fokus sama sekali. memang sial perempuan ini.

sedikit perbincangan ku yang waktu itu kuingat.

"neng?"

"iya kenapa"

"aku ingin cerita sesuatu, tapi tolong jangan kasih tau siapa-siapa" mintaku kepadanya

"iya-iya"

"serius ya, gabakal kasih tau siapa-siapa"

"iya feeky" jawabnya dengan memanja dan rasa ingin tau

"aku ini sebenarnya suka sesama jenis" sambil tertawa dalam hati aku mengucap hal ini, gila sekali aku

"hah? serius" dengan muka kaget nya yang lucu waktu itu

"tuhkan jangan kaya gitu , nanti semua orang tau"

"tapi, kamu serius ga?" terus menerus menanyakan hal itu sambil memasang wajah penasaran

"Bisakah lebih mendekat sedikit? Berbicara lebih pelan" Mintaku kepadanya.
"Memang ada siapa? Adakah yang mendengar kita?" Tanyanya kepadaku.
"Bukan, aku hanya ingin selalu didekatmu." dengan mengeluarkan senyum manis andalanku

"tadi bukannya kamu bilang, kamu suka sesama jenis?" haha, sial dia sampai percaya kesitu

"engga, aku cuma bercanda lagi, selagi ada kamu, aku gaakan suka sesama jenis haha"

"kamu bohong" sambil terus memasang muka penasaran

entah setelah itu aku malas membahas hal ini, berkali-kali dia melontarkan pertanyaan yang sama, seakan-akan aku memang menyukain sesama jenis.

padahal aku cuma ingin didekatnya, tapi tak apa lah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Namamu Di InstagramkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang