Episode 5 - Kembali

48 3 0
                                    


Halo, mari kita lanjutkan cerita indah tentang neng lagi, sebelum memulai lebih jauh ada baiknya kita membahas hal-hal indah yang belum kuceritakan kemarin.

Seperti aku memberinya kejutan ketika dia ulang tahun, mengantarnya pulang, berjalan berduaan, bermain gitar bersama, mau tau? mari kuceritakan.

Pada saat dikelas 2 sebenarnya banyak yang ingin kubagi kepada kalian, tapi kadang membuatku kembali teringat akan kebahagiaan dan juga kesedihan kala itu, rupanya ini perkara neng lagi.

Hari itu , rabu sepertinya. aku pernah bilang kepada kalian, neng pernah memintaku membuat pilihan bukan? iya karena dihari rabu itu , perempuan yang masih menjadi pacarku berpapasan langsung kepada neng, dan berbicara masalah hubunganku.

Dan kalian tau? apa yang neng bicarakan? "laki-laki ini akan seterusnya menyayangiku" haha gila kurasa dia. Tapi jelas itu memang benar, buktinya saat jam istirahat pacarku memintaku untuk bertemu dan disitu jelas. aku ditampar dan memilih perempuan itu , iya neng.

Seperti gila kufikir, ada yang sudah jelas, memilih orang yang benar-benar belum pantas kurasa untuk mendapat kasih sayangku. Namun setelah kejadian itu, neng menghiburku dia mengambil gitar , dan duduk disebelahku sambil bernyanyi lagu UNGU waktu itu.

"saat bahagiaku, duduk berdua denganmu, hanya bersamamu" seperti itu kata yang kudengar entah benar atau salah, tapi aku melihat senyumnya yang paling tulus hari itu. benar-benar indah sekali, dia bilang "kamu tak usah khawatir, kan ada aku" memang benar ada kamu, tapi bisakah lebih cepat kamu jadi milikku.

Sembari aku menanyakan sebuah kata

"Pergilah ke ujung dunia" ujarku.
"Memang disana ada apa?" menatapku, dengan kebingungan.
"tak ada apapun disana, tetapi ada sesuatu dihatiku, yaitu dirimu."

Dia tersenyum, sambil melanjutkan memainkan lagu yang membuatku tenang saat itu.

oh tidak, neng. aku bahagia saat dimanapun kuceritakan tentang dirimu.

Kemudian sore itu aku mengantarnya pulang, karena tadi kusempat mengajaknya ketika saat mengobrol, awalnya kufikir takkan mau, ya kalau akhirnya seperti ini aku ingin setiap hari, saat dimotor dia sedikit memeluku. kupelankan motor dan berbisik padanya,

"kalau mau, lakukan saja, lagipula dia juga sudah inginkan hal itu dengan erat"

"jangan dulu hari ini" katanya, sambil membuat ku senyum karena dia tau apa maksudku itu.

"kamu terus menunda, kita tak tau tentang esok, lebih baik lakukan sekarang, dan semuanya akan tenang" dengan nadaku terus memancingnya sambil berharap

Kukira mimpi dan akhirnya dia memeluk ku saat itu dimotor, untuk pertama kalinya, sebetulnya banyak pelukan yang terjadi seiring waktu , namun banyak sekali fase yang tak kuceritakan. karena itu membuatku jenuh , karena harus mengingat kembali seluruh kebahagiaan itu.

Lalu sesampainya dirumah,

"salimnya nanti saja ya, kalau kita akhirnya satu rumah" ucapnya dengan melepas helm dari kepalanya.

"haha, percaya diri sekali kamu" jawabku dengan penuh kebahagiaan

"aku tau kamu inginkan itu" dengan tertawa sambil masuk kedalam rumahnya

Senang sekali hari itu kurasa, aku pulang dengan penuh senyuman, kebahagiaan.

Malamnya kita lanjutkan dengan kebahagiaan yang lain, menanyakan tentang hal-hal yang tak masuk akal, menggombalinya sesekali membuat ku seakan-akan pasangannya dihari itu.

Namun di esok hari, aku benar-benar tidak mengenalinya lagi, dia tak menyapaku, dia tak membalas pesanku, dia tak menolehku dan berbicara sedikitpun, sesekali aku mencoba untuk mendapat perhatian darinya.

Kenapa makhluk hidup satu ini, bisa berubah-ubah setiap waktu. membuatku semakin bingung.

Dihari itu dia terlihat murung, mungkin sedang banyak masalah fikirku.

Namamu Di InstagramkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang