Sudah berapa lama ini berlangsung?
Masih terbayang dalam benak ku saat kami bertemu; di bawah teriknya matahari pada Sabtu pagi, kami berkendara menuju Pondok Rajeg untuk ziarah makam. Kami tidak merencanakan itu. Kami pun dipasangkan oleh orang lain—dengan alasan mereka, "Biar bisa lebih kenal ama adek kelas."
Mungkin, mereka tidak menyangka kami bisa menjadi sedekat ini. Seorang lelaki yang berisik dan populer sepertinya jatuh hati kepada seorang perempuan pendiam dan... terasingkan.
Ceritanya amat klise, tapi itulah yang terjadi. Bagaimana bisa, aku pun tidak begitu mengerti. Yang ku tahu, perjalanan kami menuju dan kembali dari makam itu merupakan pengalaman terindah yang pernah ku alami selama bersekolah di SMK ini.
"Heh," tangannya membelai pipiku lembut, matanya menatap ku langsung. "Mikirin apaan, sih?"
Seulas senyuman menghiasi wajah ku. Kedua tangan ku perlahan menariknya ke dalam dekapan ku sembari membuang nafas. "Mikirin kamu."
"Gombal terus..."
KAMU SEDANG MEMBACA
SCANDALOUS? NEVER
Fiksi Remaja❝ YOU CALL IT A SCANDAL , WE CALL IT TRUE LOVE . ❞ Setelah sekian lama dihadapi dengan ucapan, hujatan, dan sindiran yang sama, aku memutuskan untuk menerima semua sebagai masukan. Mungkin, aku tidak sempurna; dia tidak sempurna; begitu pula denga...