14

1.9K 184 7
                                    

Vomment Juseyo~

"Sepertinya saat ini aku ingin menyantap Bungeoppang,"Seungkwan memegangi perutnya.

Tapi apa dayanya. Semua Eonnienya sedang keluar rumah. Dan berhubung mereka dipindah sekolahkan, mereka tidak akan sekolah selama satu minggu. Mereka akan masuk sekolah minggu depan hari senin di Pledis High School.

Ia mencoba menelfon Jungwoon Oppa tapi nihil. Itu juga tidak diangkat olehnya.

"Hwaaa aku ingin makan Bungeoppang!!"teriak Seungkwan. Matanya memerah. Air mata sudah mengumpul di pelupuk matanya.

Seungkwan akan menangis jika ia sangat menginginkan sesuatu. Tapi itu hanya berlaku pada makanan.

"Hiks...aku ingin makan Bungeoppang,"lirih Seungkwan. Mukanya semakin memerah. Kini air matanya sudah jatuh ke pipi gembilnya.

Ting ting

Seungkwan mengusap pelan pipinya yang basah. Menghampiri pintu depan dan membukanya.

"Kau?! Apa yang hiks kau lakukan disini hiks?!"Seungkwan masih terisak pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau?! Apa yang hiks kau lakukan disini hiks?!"Seungkwan masih terisak pelan.

Awalnya Hansol terlihat tenang, tapi sesaat setelah menyadari ada yang salah dengan Seungkwan Hansol langsung menghampirinya dengan wajah khawatir.

"Seungkwan-ah? Gwaenchanha?"Hansol mengusap pelan kedua pipi tembem Seungkwan.

Seungkwan malah tambah terisak.

"Maaf maaf. Aku hanya ingin menenangkanmu,"Hansol melepas tangannya dari pipi Seungkwan.

Kini mereka berdua duduk disofa ruang tengah. Seungkwan masih terisak pelan. Matanya sesekali mengeluarkan air mata.

"Kenapa kau datang hiks?"tanya Seungkwan.

"Hanya ingin. Kenapa kau...eum menangis?"tanya Hansol.

"Bukan urusanmu!"Seungkwan mengusap kasar pipinya.

"Jangan keras kepala heum? Kau kenapa?"bujuk Hansol. Menatap kedua mata belo Seungkwan.

"Aku sangat ingin Bungeoppang,"lirih Seungkwan.

Setelah mendengar tuturan Seungkwan, Hansol mengangguk pelan.

"Kau mau ikut? Kita beli Bungeoppang diluar,"ajak Hansol.

Seungkwan mengangguk pelan. Ternyata Hansol membawa motornya. Hansol membonceng Seungkwan menuju penjual Bungeoppang. Setelahnya Seungkwan sibuk menyantap Bungeoppangnya sampai ia membuka suara untuk menghilangkan kesan canggung.

"Bukannya hari ini sekolah?"tanya Seungkwan.

"Sekolah sedang mengadakan rapat. Lebih baik bolos karena tidak belajar,"jawab Hansol enteng.

Seungkwan membulatkan mulutnya tanda ia mengerti.

"Rupanya kau menangis hanya karena Bungeoppang, eum?"Hansol tersenyum.

Unruly - SVT (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang