23

1.7K 153 6
                                    

Vomment Juseyoo~~

Kalian bertanya dimana Jihoon dan Wonwoo?

Wonwoo baru saja akan menjemput Jisoo di hotel karena Jisoo yang mengiriminya pesan. Sedangkan Jihoon? Entahlah..dia tidak ingin ikut tapi dia ditinggal dalam keadaan perut kosong.

Jihoon sekarang sangat lapar. Jadi terpaksa harus menembus dinginnya angin malam saat ini. Jihoon memilih untuk naik mobil saja daripada harus pergi berjalan kaki. Yang ada nanti ditengah jalan dia disapa om-om lagi. Jihoon ogah.

Jihoon mengemudi dengan kecepatan rata-rata menuju sebuah market. Sesampainya di market, Jihoon dengan tenangnya menyeduh sebungkus ramyun dan beberapa onigiri.

Jihoon menyantapnya dengan rakus karena merasa sangat lapar. Dan asal kalian tahu, Jihoon belakangan ini hanya menyantap onigiri dan ramyun.

Tiba-tiba orang yang familiar bagi Jihoon, terduduk disampingnya dengan ramyun ditangannya. "Aku biasa melihatmu makan disini. Belakangan ini kau hanya makan ramyun eoh?"cakapnya.

Jihoon menekuk mukanya. Kenapa bisa lelaki ini mengetahuinya?

"Kau bukan penguntit kan?"tanya Jihoon tanpa memikirkan. Lelaki semi sipit itu tertawa. "Aku lelaki di UKS saat itu. Kau ingat?"

Jihoon memutar kembali ingatannya. Oh ya dia lelaki yang melarangnya dan Wonwoo untuk ribut. Dia juga yang Jihoon tidak sadari kedatangannya.

"Kau si lelaki aneh itu rupanya?"Jihoon manggut-manggut meremehkan. Yang diremehkan tampak tidak terima.

"Bukannya kau yang aneh?"cibir Soonyoung. Jihoon dengan cepat menyeruput ramyun yang sedang dia makan dan dengan pipi yang masih gembung penuh makanan Jihoon bertanya. "Opo meksyudmu dengun koto oneh itu?"

Trans : Apa maksudmu dengan kata aneh itu?

"Telan makananmu dahulu baru berbicara,"Soonyoung menasehati yang langsung dilaksanakan oleh Jihoon.

"Apa maksudmu dengan kata aneh itu hah?!"Jihoon menatapnya sinis. Soonyoung malah tertawa renyah. "Kau seharusnya tahu dengan kata aneh yang kumaksud. Kita satu kelas dan kuyakini pasti kau tidak mengetahui namaku,"Soonyoung menyeringai sehingga membuat bulu kuduk Jihoon berdiri.

"Berhenti tersenyum seperti itu! Kau seperti pedo!"Jihoon menjauhkan dirinya dari Soonyoung. Soonyoung kembali tertawa. "Sepertinya sekarang kau mengerti definisi aneh ku bukan? Karena aku sudah mengetahui namamu, mungkin kau juga harus mengetahui namaku walaupun menolak. Namaku Kwon Soonyoung,"

Jihoon mendehem pelan mengiyakan. Soonyoung pun yang merasa tidak akan mendapat respon lebih hanya terdiam. Tidak ada yang bersuara setelahnya. Hanya ada suara seruput mie dari Jihoon dan Soonyoung.

Setelah makan, Jihoon dan Soonyoung berjalan keluar. Soonyoung melihat ada mobil yang terparkir dengan apiknya di depan market. Dapat Soonyoung tebak bahwa mobil itu adalah milik Jihoon.

"Kau naik mobil kesini?"tanya Soonyoung sekedar memastikan. Jihoon tidak menjawab. Jihoon melenggang masuk kedalam mobil dan membuat Soonyoung mengangguk mengerti.

Soonyoung mengetuk jendela mobil Jihoon. "Bagaimana kalau kita balapan? Aku akan mengambil mobilku di rumah lalu kita bertemu di lapangan Kyeongju?"Soonyoung memberi ide.

B/N : Ketahuilah bahwa Kyeongju itu hanya karanganku saja. Kyeongju itu bahasa korea yang artinya balapan.

Jihoon mempertimbangkannya sejenak sebelum menyetujui ide Soonyoung. Jihoon mengecek jam di ip nya. Jam 10.35.

"Aku akan menunggumu jam 11.15. Jika kau tidak datang aku akan membunuhmu!"ancam Jihoon dengan nada terkesan dingin. Soonyoung menyengir lebar lalu menghilang entah kemana.

Sesuai dengan janji, Jihoon langsung mengendarai mobil sport putih kesayangannya menuju Kyeongju.

Jihoon menyempatkan dulu mengisi bensin lalu melanjutkan perjalanan ke Kyeongju. Sudah biasa memang Jihoon dan teman-temannya mengadakan balapan untuk bersenang-senang di Kyeongju. Tapi balapan itu sudah sedikit lama jadi Jihoon ingin kembali merasakan kesenangan saat balapan.

Tidak butuh lama untuk Jihoon sampai di lapangan Kyeongju. Sekarang jam 10.55 dimana perjalanan dari market ke Kyeongju hanya memakan 20 menit dengan kecepatan diatas rata-rata. Jihoon sedikit membalap tadi karena diselimuti rasa tidak sabar dan senang mungkin?

Jam 11.10, Soonyoung datang dengan mobil sport hitamnya. Juga sepertinya dia sudah berganti baju karena yang awalnya hanya memakai sweater kebesaran, kini berganti dengan jaket denim.

 Juga sepertinya dia sudah berganti baju karena yang awalnya hanya memakai sweater kebesaran, kini berganti dengan jaket denim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah lama nunggu?"tanya Soonyoung mendekat kearah Jihoon yang sedikit terpesona. Terpesona? Sadarlah Jihoon.

Jihoon menggeleng dengan wajah memerah. Hoshi yang melihat semburat samar pada pipi Jihoon merasa aneh. "Kau sakit?"Soonyoung menempelkan punggung tangannya pada dahi Jihoon sekedar mengecek suhu tubuh perempuan mungil dihadapannya.

Jihoon yang tertunduk langsung mendongak karena perlakuan Soonyoung dan bertatap langsung dengan mata semi sipit lelaki itu. Hal ini membuat pipinya semakin merah.

"Jihoonie?"Soonyoung kembali memanggil untuk memastikan Jihoon tidak apa. Rupanya ketika dia bertanya, Jihoon tidak menyahut sama sekali.

"A-ah. Aku tidak apa kok.."Jihoon memundurkan dirinya sehingga tersandung batu kerikil kecil. Sebelum Jihoon jatuh, Soonyoung dengan sigap menahan tubuh Jihoon. Jihoon dengan gugupnya kembali menatap kedua mata Soonyoung yang entah kenapa Jihoon benci mengakuinya tapi tatapannya sangat menenangkan bagi Jihoon.

"Berhati-hatilah,"Soonyoung berujar sambil membantu Jihoon berdiri dengan kakinya sendiri tanpa ada penopang dari dirinya.

B/N : Yang ngga ngerti ini maksudnya gimana, ini tuh adegan yang paling sering aku lihat atau baca di film, drama, atau novel. Bagian dimana si cewe hampir jatuh terus ditahan sama si cowo. Omegad bhay gue baper😖

Dapat Jihoon rasakan pipinya sudah semerah tomat karena adanya hawa panas yang berasal dari pipinya.

Soonyoung tidak berpikir untuk mencari tahu kenapa bisa mukanya memerah.

Malu mungkin? Tapi dia malu kenapa coba? Bomat lah - ksy

Jihoon menutup mukanya dan langsung berlari masuk kedalam mobil. Soonyoung mengernyit. Tingkah Jihoon sangatlah aneh.

Soonyoung mengetuk pelan kaca mobil Jihoon. Dapat Soonyoung lihat Jihoon masih berusaha keras untuk tidak membuka jendela dan tetap menutup mukanya.

Satu hal yang Jihoon lupa.

Soonyoung dengan santainya membuka pintu mobil dari perempuan mungil itu. Jihoon terpelonjak kaget.

Jihoon benar-benar lupa bahwa dia belum mengunci pintunya. "Balapnya jadi kan?"tanya Soonyoung untuk memastikan.

Jihoon berusaha untuk menghentikan semburat merahnya dan menutupinya dengan wajah tegasnya. Jihoon mengangguk pasti, "Tentu saja jadi!"

Soonyoung tidak berkutik. Dia memasuki mobilnya dan membuka jendelanya. "Baiklah kita mulai balapan ini,"seru Soonyoung setengah berteriak.

B/N : Boom! Sudah berapa lama ku tidak up? Sudah bertahun-tahun😓
Ngga dengg...
Aku baru punya ide lagi hehe maapin:((
/aku cerewet emang/

Unruly - SVT (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang