Vomment Juseyo~
"Apakah kami terlambat?"tanya Jun dengan nafas yang tersenggal-senggal. Begitupun dengan Minghao yang masih sibuk mengatur nafasnya.
Tanpa disadari ternyata sisa 10 menit lagi waktu latihan sudah dimulai sedangkan mereka masih di dalam bus. Jadi seturunnya dari bus, Minghao dan Jun bergegas lari ke ruang latihan.
"Hanya satu menit. Jika kalian berdua terlambat lagi, aku tidak segan-segan menghukum kalian."Soonyoung menatap mereka sinis. Ingatlah bahwa semalam Soonyoung tidak pulang sama sekali. Dia hanya tertidur sebentaran di dalam mobil. Sisanya hanya sibuk menatapi air di Sungai Han yang mengalir.
"Maafkan kami Soonyoung-ssi.."Jun membungkuk sedikit sebagai permintaan maaf walaupun mereka tahu bahwa Jun hanya sekedar membual.
Soonyoung mendehem. "Lo tahukan nama panggilan gue itu Hoshi bukan Soonyoung?"sinis Soonyoung.
Jun mendecak sebal. "Dasar sipit banyak mau,"gumamnya.
"Bilangin aja gue teros!"teriak Soonyoung. Baiklah Jun lupa kalau Soonyoung mempunyai pendengaran yang kelewat jeli.
"Noona? Berangkat dengan Jun Hyung?"tanya Chan yang menghampiri Minghao guna memberi sebotol air mineral. Tanpa banyak bicara, Minghao langsung meneguk habis air mineral itu.
"Noona tidak berangkat dengannya. Hanya bertemu dengannya di tengah jalan,"jawab Minghao dengan nafas terengah-engah.
Chan menyipitkan matanya. Memberi tatapan curiga kepada Noona-nya yang satu ini. "Bertemu apa bertemu?"
"Mwo? Hentikan tatapan seperti itu mu Chan,"protes Minghao lalu langsung berlari meninggalkan Chan yang masih diselimuti rasa penasaran.
Minghao berjalan ke lokernya dengan Chan yang mengekorinya dari belakang. "Kau kenapa sih Chan?"Minghao jadi merasa risih sendiri diintilin terus sama Chan. Chan malah tersenyum lebar. Membuka lokernya dan mengambil handuk kecil yang biasa dia siapkan.
"Tidak terjadi apa-apa padaku Noona,"
Minghao menghela nafas panjang. "Butuh Noona antar ke Rumah Sakit?"Minghao mengajak Chan tapi Chan menggeleng. "Heol untuk apa aku kesana Noona? Aku dalam keadaan sehat kok!"tukas Chan.
Minghao merampas handuk yang Chan sedang pakai dan membantu Chan nge-lap keringatnya. "Bagaimana hubunganmu dengan Dongjin anak muda?"
Chan yang diperlakukan seperti itu, langsung merampas kembali handuk kecil itu. "Apakah Noona menggodaku?"
Minghao tersenyum dan mendudukkan diri di salah satu kursi. "Tidak. Noona tidak sedang menggodamu,"
Chan malah menatap Minghao semakin tajam. Ayolah jelas sekali Minghao sedang menggodanya.
"Noona sudah bilang bahwa Noona tidak menggodamu bukan? Noona hanya bertanya hubunganmu dengannya sudah sejauh mana."
Chan enggan bersuara setelahnya. Dia malah pergi membaringkan diri di ruang istirahat dan memejamkan matanya. Minghao yang merasa diabaikan, segera mencubit paha Chan yang tertutupi celana training sehingga membuat Chan memekik kesakitan.
"Yakk Noona! Apa yang Noona lakukan?!"
Minghao memelototkan matanya sambil memajukan bibirnya. "Makanya kalua Noona bertanya, itu dijawab,"cerocos Minghao yang mendapat gerutuan tidak suka dari Chan. "Habisnya Noona mengangguku.."
"Heol..Noona hanya ingin memastikan hubunganmu dengan Dongjin. Noona tidak ingin kau menyakiti Dongjin, Kau mengerti itu Lee Chan-ssi?"ancam Minghao dan Chan hanya mengangguk malas. Minghao yang notabenenya sangat sabar dan tidak mudah marah malah memukul kepala Chan dengan gulungan kertas yang dia ambil dari lokernya tanpa ampun.
"apa lagi sih Noona?"akhirnya Chan jengkel sendiri. Minghao yang tadi tidak direspon akhirnya membalas Chan dengan meninggalkannya sendirian di tempat istirahat.
---
"Channie-yaaa...eodiseo?"
"Masih di tempat latihan. Ada apa heum?"
"Kau sedang istirahat? Bagaimana kalau kita bertemu?"
Chan tersenyum kecil. "Baiklah. Kirimkan lokasimu. Aku akan kesana secepatnya,"
Suara gumaman terdengar sebelum telfonnya mati. Chan dengan cepat merapikan dirinya dan keluar dari tempat latihan. "Kau akan kemana Lee Chan?!"tanya Soonyoung ralat Hoshi setengah berteriak.
"Bertemu teman. Masih jam istirahat kan?"
Tanpa memedulikan perintah Hoshi, Chan dengan cepat menuju tempat dimana dia akan bertemu 'temannya'.
Chan membuka pintu Cafe. Mendapati perempuan yang sedang sibuk dengan ipnya, Chan kembali tersenyum. Chan mendatanginya dan mencoba untuk mengejutkannya.
Dengan langkah yang pelan tapi pasti, Chan secepat kilat mencium pipi perempuan tersebut.
"Omo! Kamjagiya!"kaget perempuan itu. Chan tersenyum lagi. Sebelum duduk, Chan menyempatkan diri untuk menggusrak rambut perempuan itu.
"Lee Chan-ssi..you surprised me.."Dongjin mengelus pelan dadanya karena masih kaget. Tapi kalau diingat, tadi Chan menciumnya dipipinya. Hal itu membuat pipinya perlahan-lahan memerah.
Chan terkekeh. Dia tidak habis pikir kenapa perempuan dihadapannya begitu imut. Chan mencubit pipinya. "Aigoo Dongjin-ah..neo jinjja kiyowo.."
Dongjin menatap tajam Chan tapi mulutnya manyun lucu. "Mwo? Kau bilang hidupmu penuh dengan kejutan bukan?"
Chan menggenggam tangan Dongjin yang berada diatas meja lalu mengecup tangan itu. "Aku ingin menjadi salah satu orang yang selalu memenuhi hidupmu dengan kejutan,"
"Chan-ah? Aku meninggalkanmu berapa lama? Kenapa kau menjadi semakin cheesy?!"
"Hanya 2 tahun tapi aku merasa seperti kau meninggalkanku selama 2 abad,"gurau Chan.
Dongjin berdiri lalu duduk disamping Chan. Memeluk lengan dari lelakinya sejak masih sekolah menengah pertama.
"Kenapa kau jadi begitu tampan eoh Chan?"Dongjin berganti memeluknya dari samping. Sedangkan tangan Chan melingkar di bahu Dongjin.
"Entahlah. Aku juga tidak tahu,"Chan mencium pucuk kepala dari Dongjin.
Dongjin menjauhkan tubuhnya dari Chan beberapa centi lalu menatap curiga. "Aku jadi curiga kau melirik perempuan sewaktu aku pergi,"
Chan tertohok lalu lanjut dengan tertawa. Chan menangkup kedua pipi Dongjin. Mendekatkan hidungnya pada hidung Dongjin. "Mana mungkin aku mau melirik perempuan lain jika aku sudah mempunyai malaikat dihadapanku?"
"Ekhm. Aku terlihat menyedihkan disaat seperti ini,"
Suara mengintrupsi kegiatan romantis mereka. Chan dan Dongjin terpelonjak kaget. Baiklah mereka berdua dipergok langsung oleh 2 laki-laki lebih tua dan 1 perempuan lebih tua dari mereka.
"Kalian berani bermesraan di tempat umum? Heol..kalau Seungcheol mengetahuinya, habislah kalian berdua,"ujar Jun menakuti.
"Inikah yang kau sebut teman aegi? Dia lebih tepat disebut sebagai yeochin. Bukan teman,"Soonyoung menjelaskan.
"Dongjin-ah. Kalau Chan menyakitimu lapor pada Eonnie, eoh? Eonnie akan menghabiskannya dengan nun-chuck yang kau berikan pada Eonnie heum?"Minghao menyeringai lalu memberikan winknya.
Chan bergidik ngeri. Berbeda dengan Jun mencoba untuk tidak memeluk Minghao gemas.
B/N : Sudah lama banget aku ngga up. Pemikiranku sih seperti itu. Oh iya kalian jaga kesehatan yaa. Rajin cuci tangan. Juga jangan keliaran dulu untuk mencegah penyebaran virus covid-19^^
Stay healthy everybadehh😊☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
Unruly - SVT (GS)
Fiksi Penggemar[Discontinue] Enam perempuan yang mempunyai sifat berbeda. Mereka keras dan susah diatur. Mereka juga hanya menurut kepada orang tertentu. Tapi siapa sangka sifat mereka yang seperti itu ada faktor permasalahannya? Uke - GS