Vomment Juseyoo ~~
Seokmin tengah terduduk di suatu taman. Melamun. Dia bingung. Pikirannya kembali teringat oleh ucapan Jisoo malam itu.
Jisoo menggumamkan nama Appanya. Ada hubungan apa Jisoo dengan Appanya?
Pertanyaan itu seakan berputar-putar di otaknya. Tanpa menunggu lama, Seokmin segera mengendarai motornya menuju perusahaan Appa nya.
Tanpa basa basi, Seokmin melangkahkan kakinya memasuki ruangan Appa nya. Lee Jaeseok yang melihat kehadiran anaknya tersenyum.
"Masuklah Seokmin,"ujar Jaeseok.
Seokmin mendudukkan dirinya di kursi yang tersedia di depan meja kerja sang Appa.
"Bagaimana studi mu?"tanya Jaeseok untuk memecahkan keheningan.
Seokmin menghela nafas pelan, "bagus."
"Lalu untuk apa kedatangan mu kesini?"tanya Jaeseok kembali.
Seokmin cukup ragu untuk bertanya. Entahlah lidahnya terasa kelu hanya untuk membahas Jisoo dengan Appa nya. Tapi dia tidak bisa diam terus.
"Ini soal Jisoo.."
Jaeseok tampak kaget, tapi kemudian mencoba untuk bertingkah biasa saja. "Ada apa dengan Jisoo?"
Seokmin menghela nafas, ujung bajunya ia remas dengan kuat. "Berhenti berbohong, Appa. What did you do to her?"
Jaeseok terdiam sejenak, bingung harus menjawab apa. Dia tidak mungkin berkata yang sejujurnya atau anaknya itu akan marah padanya.
"Itu bukan urusanmu. Yang kau perlu lakukan saat ini hanyalah fokus pada studimu.."jelasnya pada anak semata wayangnya.
Seokmin mendecih, kesal dengan tingkah Appa nya yang sangat kekanakan. "Studi, studi, studi. Studi is not everything Appa.."
Jaeseok tertawa begitu keras hingga membuat Seokmin bingung. Seokmin sedang dalam keadaan serius, lantas mengapa Appa nya tertawa?
"Aku sedang tidak bercanda dan berhenti mengalihkan pembicaraan. Jisoo, dia kenapa?"
Jaeseok menatap serius anaknya, ia menyanggah kepalanya menggunakan tangannya diatas meja, mendekatkan wajahnya pada Seokmin. "Menikahlah dengan Yuju. She's a good girl,"ujar Jaeseok yang membuat kedua bola mata Seokmin sukses membulat detik itu juga. Tolakan keras Jaeseok dapatkan dari Seokmin.
"Yuju, Yuju, Yuju. Kenapa bukan Appa saja yang menikah dengannya?"marah Seokmin melipat tangannya di dada.
"Itu yang kau mau? Well..jujur saja itu bisa merusak reputasiku. Menikah dengan bocah SMA sangat menjatuhkan harga diriku,"
Seokmin menatap tidak percaya dengan penuturan Ayahnya. "Kau gila. Apapun yang kau lakukan, aku tidak akan membiarkanmu mengganggu Jisoo,"tegas Seokmin yang sekarang sudah berdiri dari kursinya.
"Kau bisa mendapatkan apa dari perempuan bodoh dan nakal seperti Jisoo? Yang hanya bisa membuat onar, merusak reputasi. Dia merusakmu Lee Seokmin,"ucap Jaeseok pada Seokmin yang membuat Seokmin berhasil terpaku ditempatnya. "Well at least, dia lebih bisa menghargaiku dibanding Appa. Dia lebih berharga bagiku, dibanding Appa,"
Setelahnya, Seokmin cabut dari gedung kantor milik sang Ayah menuju tempat tinggal (mantan) sahabatnya. Bersyukurlah bahwa Hansol telah memberi tahu dirinya alamatnya hingga Seokmin tidak harus bingung bagaimana cara bertemu dengan gadis cantik yang serupa dengan kucing itu.
Begitu tiba, Seokmin membunyikan bel yang disediakan. Hoki 2 kali. Seokmin beruntung Jisoo yang membuka pintunya. Sepertinya takdir sedang berpihak padanya.
"Seok? Lu ngapain disini?"tanya Jisoo dengan heran setengah kaget terlihat dari suaranya yang meninggi, ia kini celingak-celinguk memeriksa keadaan sekitar untuk memastikan tidak ada yang melihat interaksi keduanya.
Seokmin terdiam di depan pintu membuat Jisoo merasa risih dengan sikap Seokmin. Baru saja akan menutup pintu, tangan Jisoo sudah terlebih dahulu di genggam oleh Seokmin. "Soo..please gue cuman butuh ngomong sama lo,"ujar Seokmin dengan lirih membuat Jisoo sedikit tidak tega. Kuingatkan lagi hanya sedikit, walau begitu dia tetap setia untuk menunggu Seokmin untuk berbicara. Terhitung sekitar 5 sampai 10 menit dan Seokmin tak kunjung membuka suara.
"Lo mau ngomong ya ngomong. Don't waste my time,"ketus Jisoo sembari mencoba menarik tangannya dari genggaman Seokmin. Tapi kekuatan Seokmin jauh lebih kuat dibanding Jisoo, terlebih lagi Seokmin semakin meremas erat tangan lentik nan halus milik Jisoo.
"Gue ga tau lo ada masalah apa sama Appa gue, but please jangan jauhin gue. Gue butuh lo, Soo. Gue mau lo tunggu gue.."
"Otak lo dimana, Seok? Masih punya akal lo ngomong gitu? Tunggu? In your dreams, sampai kapan pun gue ga bakal tunggu lo,"
Seokmin yang awalnya tertunduk kini menatap lurus mata Jisoo. Mata Jisoo indah. Mengingatkan dirinya terhadap ibunya. Walau Jisoo dalam keadaan kesal seperti ini, Seokmin masih dapat melihat tatapan hangat darinya. Seokmin seperti sedang ditatap oleh sang Ibu.
"Then tell me..apa yang perlu gue lakuin biar lo ga menjauh lagi. Biar lo bisa tunggu gue,"
"Gada. Gada yang perlu lo lakuin karena gue akan selalu menjauh dari lo. Lo ngerti?"
Seokmin melepas genggaman tangan Jisoo dengan perasaan kecewa. Seokmin ingin tertawa dengan kebodohannya. Kenapa dia harus berharap pada satu perempuan yang jelas menolaknya ketika ada begitu banyak perempuan yang sedang mengantre untuk dirinya?
"Kenapa?"gumam Seokmin dengan pelan.
Jisoo memijit pelan pangkal hidungnya merasa pusing dengan pertanyaan pertanyaan dari Seokmin.
"Karena gue ga pernah ditakdirin sama lo, bahkan jadi sahabat sekali pun,"jawab Jisoo dengan tegas.
"Pasti karena Appa gue kan?"
Jisoo kembali dibuat tak dapat berkutik oleh Seokmin membuat Jisoo bingung mengapa Seokmin selalu melontarkan pertanyaan yang tepat sasaran?
"Lo gila. Appa lo gila. Bahkan si Yuju juga gila. Bilang ke dia kalau gue ga mau sama lo jadi gausah gangguin hidup gue ataupun sahabat gue,"jelas Jisoo sebelum menutup pintu dan membiarkan Seokmin berdiri terdiam di depan pintu.
Seokmin menatap kosong pintu itu. Dia tidak hoki, takdir sedang mempermainkan dirinya. Dia tidak mendapat jawaban sedikit pun dari pertanyaannya. Lalu bagaimana Seokmin akan mendapatkan Jisoo kalau seperti ini?
B/N : HAIIIII
Aq update nich uwuk
yaa walau pendek sependek ujik
/digebuk sama ujik
jk
anyways thanks for your support, aku jadi semangat juga terharu masih ada yang nungguin cerita ini...yaa walau ada yang bilang udah lupa sama jalan ceritanya, asal qm tau akupun udah lupa sama jalan ceritanya ini sangking lamanya ga pernah lanjut 😭😭
enough for the bacotan, semangat nunggu lanjutannya ya, i'll update secepat mungkin kl ada ide numpang lewat di otak
oh iya kinda bingung part selanjutnya mau fokus ke siapa soonhoon, meanie, jeongcheol, seoksoo, verkwan, atau junhao..maybe ada yang mau ngasih saran (?) comment aja ya ^^
aq lagi uas/pas nih, kalau kalian juga lagi uas..semangat ya!!
salam hangat dari paduka
KAMU SEDANG MEMBACA
Unruly - SVT (GS)
Fanfic[Discontinue] Enam perempuan yang mempunyai sifat berbeda. Mereka keras dan susah diatur. Mereka juga hanya menurut kepada orang tertentu. Tapi siapa sangka sifat mereka yang seperti itu ada faktor permasalahannya? Uke - GS