chapter 5

3.6K 126 0
                                    

Naya, ini luna paling cantik nanti save yaa nomor gue, oiya gue mau minta id line lu dong buat bikin grup chat nanti.

Itulah isi pesan dari teman barunya itu, entah dari mana dia mendapatkan nomornya yang berharga. Reva pun membalas esan itu dengan singkat tanpa menanyakan kepada luna darimana dia mendapatkan nomornya

Rvcnd

Itulah balasan singkat dari reva untuk luna. Lalu lanjut mengerjakan tugas yang tertunda tadi, tanpa menyimpan nomor luna. Setelah mengerjakan tugasnya, dia bergegas untuk tidur agar bisa bangun pagi besok pagi.
.
.
.
.
.
.
Pagi harinya reva sudah bersiap siap untuk pergi ke sekolah.

"DEK....BANGUN OYYY SUDAH PAGI INI! LU MAU TERLAMBAT KE SEKOLAH!! teriak gavin dari luar pintu kamar reva

Reva pun keluar dari kamarnya karena malas mendemgar suara teriakan tikus terjepit itu.

"Lah tumben lu udah selesai siap siap dek, kan biasanya masih dibangunin dulu gitu" ucap gavin heran melihat reva sudah siap untuk ke sekolah

"Hmm" jawab reva

Mereka berdua pun berjalan menuju ruang makan untuk sarapan seperti biasanya.r

"Adik kamu mana?belum bangun?" tanya bunda yonna kepada putranya itu

"Nih dia bunda, ternyata reva bangunnya kepagian" jawab gavin sambil menunjuk reva yang ada dibelakangnya

"Baguslah kalau begitu, yaudah mari sarapan bersama" suruh bunda pada gavin dan reva.

Setelah sarapan, reva dan gavin pergi ke sekolah menggunakan mobil masing masing.perjalanan menuju sekolah membutuhkan waktu sekitar 15 menit.
Seperti biasa, mereka berdua menjadi sorotan siswa dan siswi saat sampai di sekolah.

"Dek gue ke kelas dulu yaa" pamit gavin

"Ya" balas reva seperti biasa,singkat padat dan jelas. Gavin yang mendengar balasan dari adiknya hanya mendengus dan melongos pergi ke kelas. Reva pun belok kanan menuju kelasnya, dan mendudukan dirinya di tempat duduk yang sudah ditempatinya sejak kemarin.

" pagi reva" sapa mina yang baru saja tiba dikelas.

"Hmm" balas reva

"Pagi semuanya, luna yang paling cantik susah sampai dengan keadaan sehat sentosa tapi kurang doi yang berjalan disamping luna yang imut ini, sehingga membuat sedih hati luna yang paling dalam sedih sesedih- sedihnya" cerocos luna dari depan pintu kelas dilanjutkan curhatan alaynya

"Curhat mbak?" tanya mina sedangkan reva masih setia memasang wajah datarnya

"Iya, berharap ada yang memberitahukan solusi atas sedihnya hatiku" balas luna mendramatis

" solusi gue sih lu sama pak beno, satpam kita tuh" balas mina dengan wajah yang dibuat serius

"Astaga minaku sayang, masa luna yang cantik dan imut ini di pasangin sama pak beno yang mukanya terlampau jelek" elak luna dengan membandingkan dirinya dan pak beno.

"Cantik apanya muka kek ubur ubur dibanggain" balas mina

"Daripa lu muka belalang" balas luna tidak mau kalah

RaVaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang