chapter 8

3.1K 91 10
                                    

Setelah melihat kejadian itu, orang tersebut pergi meninggalkan tempat persembunyiannya untuk menemui seseorang.

Reva yang menyadari bahwa seseorang sedang mengintainya pun tersenyum smirk, raffa yang melihat smirk reva menjadi heran.

"Kamu kenapa senyum kek gitu?seram tahu!" tanya raffa dengan nada menggerutu

"Gak" jawab reva singkat

"Kamu bicara jangan singkat gitu, aku gak suka" ucap raffa

"Bodo amat" cuek reva, seketika muka raffa menjadi datar saat mendengar jawaban reva yang cuek.

"Pokoknya jangan bicara kek gitu sama aku, aku tuh pacar kamu!
Ujar raffa dengan nada yang datar

"Masalah buat lu?" tanya reva santai tanpa melihat wajah raffa yang lebih datar dan dingin karena menahan amarah

"REVA!!" bentak raffa dengan wajah marahnya, reva yang mendengar bentakkan raffa terkejut. Pasalnya dia dari tadi sedang memikirkan orang yang menguntitnya, jadi tidak terlalu fokus dengan raffa.

"APA! " bentak balik reva karena dia tidak suka diganggu jika sedang memikirkan masalah yang dianggapnya serius. Mendengar bentakkan reva, wajah raffa yang tadinya datar dan dingin kini menjadi sedih dan ingin menangis.

"Kamu bentak aku" ucap raffa dengan wajah yang menunduk, entah kenapa dia tidak suka jika reva membentaknya.

"lu yang duluan" jawab reva

"Abisnya kamu gak nurut sama aku" balas raffa masih menunduk

"Gue gak suka diatur atur" ujar reva lalu beranjak pergi meninggalkan raffa, raffa terkejut melihat reva yang akan pergi meninggalkannya. Tangan raffa dengan cepat memegang pergelangan tangan reva dengan maksud menghentikannya

"Mau kemana?" tanya raffa

"Kantin" jawab reva

"Aku ikut" balas raffa, lalu menarik reva agar mereka jalan bersama menuju kantin

Sekaligus modus buat pegang tangan reva

Batin raffa senang

Mereka pun berjalan ke kantin dengan bergandengan tangan serta diiringi ekspresi berbeda dari raffa dan reva. Raffa yang tersenyum senang sehingga menambah kegantengannya, sedangkan reva hanya menunjukan mimik muka malas.

Dalam perjalanan menuju kantin, banyak tatapan berbeda dari murid murid sekitar

Raffa tambah ganteng ya kalau senyum kek gitu

Mereka pacaran ya

Reva cantik banget sih pengen deh gue nikahin

Raffa yang mendengarnya pun segera pergi menghampiri orang yang memuji reva bahkan ingin menikahinya, memikirkannya saja raffa sudah muak

"Heh lu! Jangan mimpi deh pengen nikahin reva, dia tuh bakal nikah sama gue, paham! " ucap raffa dengan dingin dan menatap tajam lawan bicaranya yang ternyata adalah adik kelasnya

"Ma..af kak, ta..tadi itu cuma main main" ujar adik kelas tersebut sambil menunduk karena takut pada tatapan tajam dari raffa, reva yang sedikit merasa risih karena menjadi pusat perhatian segera melepaskan genggaman raffa dan berlalu pergi meninggalkannya.

Raffa yang merasa ditinggalkan reva semakin menatap tajam adik kelas tersebut, dia merasa penyebab reva meninggalkannya adalah adik kelas yang sudah dianggap musuh itu. Baginya semua laki laki adalah musuhnya jika sudah bersangkutan dengan reva yang sudah dianggap menjadi kekasihnya,kecuali keluarga gadisnya.

RaVaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang