Chapter 1

49 14 2
                                    

Aku tidak yakin pada diriku sendiri, bahwa aku hanya mengagumi dirimu. Bisa saja mengagumi ini berubah menjadi mencintai kan?

-Anne.R

"Aku mencintaimu Felix. Tolong jangan pergi" Kata diri ku kepada sesosok  pria tinggi berwajah tampan.


  Felix mengulurkan tangannya,seolah olah mengajak ku untuk ikut bersamanya. Saat aku ingin meraih tangannya,ada sesosok pria lain yang meraih tangan ku dan menarik ku kebelakang. Tatapan pria tersebut seolah olah, tak ingin aku pergi bersama Felix.

Tetapi aku tidak mengetahui siapa pria yang menarik ku ke dalam pelukannya. Saat aku berusaha melepas diriku dari pelukan pria tersebut. Deg,tepat didepan mataku Felix tertabrak mobil dengan sangat kencang.Dan ia langsung terjatuh ke tanah dan bersimbah darah

" FELIXX!!!!" teriak ku sekuat tenaga dan menangis sejadi jadinya.
.
.
.
.

"ANNE,KENAPA KAMU BERTERIAK DI KELAS SAYA?! " kata Mr. Thomas dengan setengah berteriak membuat anak anak disini melihat ke arah ku.

"Kenapa harus felix? Tidak ku sangka aku memimpikannya.Dan kenapa aku berkata bahwa diriku mencintainya di mimpi tersebut? " kata ku dalam hati.

"JAWAB ANNE! ATAU KAMU MAU KELUAR DARI KELAS SAYA?! "kata Mr. Thomas sambil mendatangi  meja ku.

"Maaf Mr. Thomas, saya ketiduran  dan bermimpi buruk.." kata ku  sambil menggaruk kepala padahal tidak ada rasa gatal disana.

"Oh, jadi selama saya mengajar.kamu tidur ya daritadi?bagus-bagus. Keluar kamu sekarang  dari kelas saya." kata Mr. Thomas dengan nada dinginnya.

"I....iya Mr.. Maafkan saya" kataku sambil menunduk dan berdiri dari bangku untuk keluar dari kelasnya.

Saat aku berjalan menuju pintu keluar kelas, seseorang menahan tangan ku.

"Felix? Kenapa dengan dia? Dan kenapa hatiku berdebar? Apakah aku sudah melakukan kesalahan kepadanya?" tanya diriku dalam  hati.

"Maaf Mr,sepertinya tidak perlu sampai mengeluarkan dia dari kelas. Cukup di tegor saja." kata Felix dengan nada tidak kalah dingin dengan Mr. Thomas

"Deg,Felix kenapa? Kok bisa bisanya belain aku? Ada apa ini?." kataku dalam hati.

"Felix kamu berani, memerintah saya?!"kata Mr. Thomas sambil berjalan ke arah Felix.

"Saya tidak memerintah Mr,saya hanya memberi saran"kata Felix enteng, tetapi tangannya masih memegang tangan gw.

"Baiklah kalo itu mau kamu,nanti sehabis jam saya kita bertemu dihadapan kepala sekolah"kata Mr. Thomas sambil  berjalan ke tempat duduknya.

"iya Mr, kita bertemu saja nanti dengan pak kepala sekolah. Lagian saya ingin bertemu dengan papa saya sendiri karena ada suatu hal." kata Felix tanpa ekspresi dan dia langsung menyuruh aku kembali  ketempat duduk.dan aku meng iyakan nya.

"tanpa ekspresi dan seperti biasa mengeluarkan  aura dinginnya.tetapi kenapa aku  menyukai sifat nya dia yang berani berbicara ya?..sudahlah hanya mengagumi saja mungkin." kata ku dalam hati

  Mr. Thomas yang mendengar ucapan Felix,kagetnya bukan main. Dia ternyata tidak tahu bahwa papa nya Felix adalah kepala  sekolah disini. Mr.thomas hanya diam dan termenung karena perkataan Felix  barusan. 5 menit kemudian Mr.thomas,memilih melupakan  masalah tadi dan melanjutkan pelajaran.
.
.
.
.
Bel istirahat berbunyi.

  Aku merenggangkan badan, karena rasanya pegal sekali. Dan aku beranjak dari tempat duduk, untuk keluar beristirahat. Saat aku beranjak dari tempat duduk,pandangan mata ku tidak bisa beralih kemana mana karena hanya terfokus pada Felix. Kenapa dia tidak beranjak dari tempat duduknya?apakah dia tidak  lapar?. Akupun  mendekati dia, saat baru melangkah sedikit Felix membalikan  badannya dan berkata.

"Tidak usah menghampiri ku."kata dia dengan nada dinginnya  dan langsung  baranjak  dari tempat duduknya dan pergi keluar kelas.

  Apa apa an dia itu? Aku hanya ingin menanyai nya, tetapi  sudah diberi tolakan  duluan huh. Sudahlah aku tidak peduli juga,tetapi kalau dilihat lihat kenapa ia begitu tampan ya?. Eh tunggu kenapa aku berkata seperti itu? Sudah lah lebih aku ke kantin saja,kasian Cristin sudah menunggu ku.

  Saat berjalan menuju kantin,aku melihat ada sebuah keramaian di dekat kantin. Tunggu,ada apa itu?kenapa ramai sekali?. Saat kulihat kedalam keramaian tersebut ternyata ada maha siswa baru, dia tinggi,kulit nya sawo matang, dan juga tampan.  Pantas saja, rata rata di dalam keramaian tersebut  banyak wanita-wanita berkumpul.

  Sudahlah aku tidak peduli dengan orang tersebut, aku pun melanjutkan  jalan ke dalam kantin. Dipojok kantin, ternyata Cristin sudah menunggu ku. Dia langsung melambaikan tangannya memberi kode bahwa dia ada di situ,aku pun langsung menghampirinya.

  Sesampai nya disana,aku memesan makanan dan minuman. Setelah memesan, aku menceritakan kejadian yang didekat kantin tadi. Cristin juga sudah mengetahuinya,ia berkata bahwa lelaki  yg di kerumuni para wanita-wanita itu sangat manis. Ia pun langsung  menanyai  namanya,ternyata namanya adalah Ryan cornell melivan. Ryan pria yang barusan ku lihat,mirip dengan pria yang ada di mimpi ku. Apakah itu kebetulan? Entah lah, aku tidak terlalu memikirkan  itu sekarang.

Yang terpenting sekarang adalah, aku harus mengisi perutku dengan makanan yang baru saja di hidangkan oleh pelayan kantin tersebut. Karena jika terlalu  lama di diamkan, makanan tersebut tidak akan enak lagi.
.
.
.
Bel masuk kelas berbunyi

  Aku langsung menyelesaikan makanan ku yang tersisa,dan Cristin pun  terburu buru menyelesaikan makanannya karena  saat jam istirahat dia hanya sibuk  menceritakan Ryan kepada ku. Aku sudah biasa dengan  kelakuan Cristin yg seperti itu,sekalinya dia menyukai seseorang pasti langsung  bercerita panjang tentang  orang tersebut.

  Aku pun pamit ke Cristin untuk memasuki kelas duluan,karena dosen yang akan masuk dikelas ku adalah Mrs. Cathrine dia terkenal galaknya kepada murid murid yang telat masuk kelas.
.
.
.

  Saat aku berjalan ke koridor untuk menuju kelas, ada seseorang yang menepuk  pundak ku. Aku kaget karena di koridor tersebut,aku kira aku hanya sendiri. Dan ternyata orang yang menepuk pundak ku adalah Ryan.

"Kau Anne kan? "kata Ryan sambil tersenyum

"iya aku Anne, ada apa ya? Eh sebelumnya aku mau tahu kenapa kau bisa mengetahui nama ku?"kata ku bingung.

"Tadi aku,bertanya kepada seorang dosen dimana aku harus memasuki kelas. Dan kata dia tanya kan saja pada Anne sambil  menunjuk kamu" kata Ryan sambil menunduk dan memegang tengkuk lehernya.

"oh yasudah. Kita jalan bersama aja ke kelas"kata ku dengan nada datar.

"baiklah" kata Ryan sambil  tersenyum lebar.
.
.
.
.

Lanjut chapter selanjutnya yaa epribodeh.jangan lupa vote dan komen okeh.  Waff u - Z.A❤

Forever We TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang