Ada Cikal disini.
▪
▪
▪
▪
▪VOTE DULU BARU BACA, ABIS BACA BARU KOMEN. BOLEH NGGAK GENGS?
🙋🏻♀️🙋🏻♀️🙋🏻♀️
"Di sini senang di sana senang,
Di mana-mana hatiku senang,
Di sini senang di sana senang,
KARENA, DISINI ADA CIKAL." Bandri bernyanyi dengan diiringi tabuhan ember dari tangan Aksa."La la la la la-la-la
La la la la la-la-la...."Sekiranya.. ada satu gerombolan cowok-cowok dari pecahan beberapa kelas IPS yang datang ke kelas Cikal, kelas 12 IPS 3. Gerombolan itu biasa menyebut diri mereka adalah Lalajies. Laki-laki berjiwa sukses. Beranggotakan lebih dari 70 siswa laki-laki yang tergabung dari beberapa kelas 12 jurusan IPS.
Tidak ada ketua geng disana. Mereka menyama-ratakan kedudukan, semua sama. Tidak ada bos, tidak ada ketua, tidak ada leader. Semua adalah anggota Lalajies.
Geng mereka itu sangat terkenal di kalangan anak sekolah. Tentunya, terkenal dengan keseruan mulut rombeng-nya, dan kekompakannya. Banyak siswi perempuan di SMA Gunayasha yang ingin menjadi pacar dari anggota-anggota Lalajies. Karena, percaya tidak percaya anggota Lalajies itu anak-anaknya ganteng-ganteng sekali, humble, dan tentunya penyayang juga. Bahkan, banyak dari mereka yang dari kalangan anak ber-uang. Siapa yang tidak mau dengan mereka?
Kalau, pacaran dengan anggota Lalajies. Dijamin, akan langsung dikenal oleh kalangan anak-anak sekolah. Istilahnya, akan jadi hits.
"Berisik, Ban!" sahut Cikal memutar bola matanya malas. Cikal paling malas kalau namanya udah dibawa-bawa buat nyanyi.
"Et, jangan ngambek dong, Kal!" ujar Bandri pura-pura cemberut. Bandri, cowok yang tadi mengomandoi Lalajies untuk bernyanyi lagu disana senang disini senang.
"Udah sono, ah! Gue mau lanjut tidur lagi nih," ucap Cikal menatap tajam Bandri.
Bandri menahan kepala Cikal yang ingin telungkup lagi di mejanya. "Jangan dong, Kal! Kita seru-seruan dulu, pagi ini! Ngerayain karena sekarang bisa sekelas sama lo!"
"Betul tuh!" ujar Khairul, tetangga kelas Cikal sewaktu kelas 11. Yang biasa dipanggil, Irul.
"Lo tau nggak, Kal?" tanya Ikhwan, cowok pendek nan mesum.
Cikal menggeleng, "Nggak lah, bego! Lo 'kan, belom ngasih tau!"
Memang seperti itu Cikal, kalau ngomong nggak di filter dulu. Asal ceplos dan tak mau peduli dengan perasaan orang yang sering ia panggil bego, goblok dan sebangsanya itu.
"Oh, iya!" Ikhwan menepuk jidatnya, "Lupa! Gue ama Bandri nih, udah nunggu moment ini lama banget, Kal! 2 tahun Kal, lo bayangin deh! Nunggu 2 tahun dulu baru bisa sekelas sama lo!"
Cikal mengelap muka Ikhwan didepannya, "Lebay lo, cebong!"
"Nggak percayaan amat dah," bela Bandri, "Kalo ada lo 'kan, jadi seger mata kita."
Anggota Lalajies yang lain hanya tertawa mendengar ucapan Bandri.
"Gue dong! 12 tahun sekelas terus ama Cikal." sahut Renald, teman sekelas Cikal dari SD sampai SMA, tentunya Renald juga merupakan salah satu jejeran dari mantan-mantan Cikal.

KAMU SEDANG MEMBACA
CIKAL
Подростковая литератураCikal baru tau, kalo menyukai orang secara berlebihan ternyata sakit hatinya juga berlebihan ya.