Warn! Typo bertebaran
Karin terus berlari sepanjang trotoar. Tangannya memegang erat ponselnya yang masih dia tempelkan di telinganya.Dia harus menemukan sang penelpon. Karin yakin orang itu ada sangkut pautnya dengan keberadaan Naruto.
Karin menghentikan langkahnya dan menatap ke sebrang nya. Wanita itu menatapnya dengan senyuman licik di wajahnya.
Dia mematikan sambungan telpon tersebut. Karin menurunkan tangannya lalu memasukan ponselnya ke sakunya.
Karin sudah curiga dari awal. Wanita itu ada sangkut pautnya dengan semuanya. Melihat lampu jalan menandakan boleh menyebrang Karin langsung berlari ke arah wanita itu.
Dia mencengkram kerah baju wanita itu dan menatap nya dengan tatapan tajamnya.
"Aku sudah menduga.. Kau ada sangkut pautnya dengan ini. "Ujar Karin pada wanita itu.
Wanita itu hanya tersenyum. Dia adalah kepala rumah sakit dimana Hinata di rawat. Wanita yang kemarin memarahi nya karena membawa Hinata keluar rumah sakit.
Wanita itu hanya diam. "Kau tahu. Menangkap ku pun kau takkan mendapat informasi sedikit pun. "Ucap wanita itu.
Ayolah Karin sedang malas untuk bertele-tele dengan semuanya. "Hakuto-san. Aku tidak suka sesuatu yang berbelit.. Sangat tidak suka. Kau berurusan dengan ku berarti.. Aku akan mempermudah semuanya. "Ucap Karin.
Wanita itu hanya terkekeh remeh. Hakuto, wanita itu terlihat menampilkan senyuman liciknya. Dan Karin tahu keadaan nya dalam bahaya. Dari belakang seseorang akan melakukan hal buruk padanya.
Trap!
Dor!!!
"Akh! "
Karin menatap ke belakang nya. Orang berpakaian hitam itu memegang tembakan. Menyadari Karin mengetahuinya. Orang itu langsung berlari pergi.
Tempat kejadian itu menjadi ramai. Karin memiliki insting tinggi. Di hampir tertembak dan dengan cepat dia menghindar dan tembakan itu mengenai Hakuto.
Karin menatap Hakuto yang berbaring dengan darah membasahi tubuhnya. Orang-orang mulai mengerumuni.
"Tolong telpon ambulans. Aku akan mengejar pelakunya. "Ucap Karin pada kumpulan orang-orang itu yang langsung mengangguk paham.
Karin menatap Hakuto dan beranjak pergi dari sana. Itu bukan salahnya.. Kejadian ini salah Hakuto sendiri. Dia bermain licik tapi dia sendiri yang kena.
Karin berjalan cepat untuk mengejar pelaku tadi. Yang Karin tahu bersekongkol dengan Hakuto.
~~~
Kushina menatap Hinata yang terdiam menatap lurus keluar jendela rumah sakit. Tangan Kushina dengan telaten menyisir rambut panjang gadis itu.
Rambut yang panjang tetapi kusam dan tidak terurus. Hinata sudah tidak menggunakan pakaian rumah sakit jiwa lagi. Atas permintaan Hanabi, yang meminta Hinata untuk menggunakan baju yang lebih layak lagi.
Karena bagi Hanabi kakak nya tidak gila. Walau dia di rawat di rumah sakit jiwa sekali pun. Kakaknya hanya terlalu syok dengan apa yang telah di alaminya.
Dress berwarna putih polos sebetis dengan lengan panjang itulah yang kini Hinata gunakan.
"Sayang.. Anak kaa-san.. Apa kau ingin sesuatu? "Tanya Kushina membuka pembicaraan.
Hinata hanya diam dan menatap lurus ke depan tanpa merespon ucapan Kushina. Wanita itu diam dengan ekspresi datarnya.
Tatapan kosong seolah dia tidak memiliki tujuan untuk tetap hidup. Kushina memegang tangan Hinata. Tangan wanita itu kini benar-benar sangat kurus tidak seperti sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
That One Person, You |naruhina✅
FanfictionPercaya atau tidak wanita itu selalu hadir dalam mimpi Naruto. Dengan wajah yang terlihat memohon. Tapi Naruto- tidak mengenal siapa wanita itu. Sebenarnya apa maksudnya? -Naruto & Hinata |Naruto Uzumaki x Hinata Hyuuga |2020, Ldy-aran. |all cha...