C h a p t e r | 10

3.4K 330 45
                                    

Warn! Typo bertebaran


Kini semuanya duduk di ruang tamu apartemen Shikamaru. Naruto menangis dengan Kushina memeluknya sambil ikut menangis.

Hanabi memeluk Hinata dan keduanya menangis terisak. Ini benar-benar sebuah keajaiban yang tidak terduga.

"Naruto.. Anak ku.. Hiks.. "Ucap Kushina sambil memeluk sang anak. Naruto juga menangis.

Minato menatap itu haru. Semua benar-benar di luar dugaannya. Dia tidak tahu jika Fuuka menyukai Naruto bahkan sampai terobsesi pada anaknya.

Mereka saling melepas rindu. Hanabi menatap sang kakak dengan mata berkaca-kaca.

"Nee-sama.. Nee-sama baik-baik saja kan? "Tanya Hanabi pada sang kakak. Hinata tersenyum manis pada Hanabi.

Dia mengenggam tangan sang adik. "Nde.. Hanabi.. Nee-sama baik-baik saja.. "Ucap Hinata dengan senyumannya. Dan Hanabi meneteskan airmata nya.

Dia benar-benar bahagia sang kakak sudah sembuh seperti sedia kala.

Semua akhirnya bisa menghela nafas lega. "Selesai sudah.. Masalah kita hanya satu.. Fuuka. Selama dia masih bebas berkeliaran semua takkan tenang. "Ujar Minato.

Mereka mengangguk setuju. Naruto mengenggam erat tangan Hinata begitu pun Hinata dia juga mengenggam erat tangan Naruto. Mereka tidak ingin di pisahkan lagi.

"Hinata-chan.. Kau pergi kemana tadi? Kami mencari mu. Kau tahu kamar rawat mu di masukkan gas beracun lalu di bakar. Dan untungnya kau tidak di sana. "Ucap Kushina pada Hinata.

Hinata terdiam. Dia mencoba mengingat apa yang dia lakukan saat itu. Dia ingat dia keluar kamar setelah sepuluh menit Kushina pergi.

"Aku.. Aku keluar kamar rawat 10 menit setelah kaa-san pergi. Saat itu aku tidak tahu mau kemana.. Aku berjalan dan sampai di sungai. Aku merasa ingin menjatuhkan diri ke sana.. Lalu seseorang menarik ku dan setelahnya aku tidak ingat. "Ujar Hinata.

Shikamaru dan Temari saling tatap sampai akhirnya Temari buka suara. "Aku dan Shika melihat Hinata ingin lompat ke Sungai.. Lalu kami menarik Hinata turun dari pembatas jembatan. Dan membawanya bersama kami. Dan soal Naruto- aku tidak tahu karena aku tertidur di perjalanan menuju ke sini. "Jelas Temari.

Shikamaru yang kini bergantian bercerita. "Di perjalanan.. Aku melihat Naruto berjalan di trotoar sendiri seperti orang bodoh. Lalu aku mengajak nya ikut dengan ku karena dia mengatakan dia tidak memiliki tujuan.. Dan setelahnya Naruto dan Hinata bertemu di sini. "Tambah Shikamaru.

Mereka mengangguk paham. Mereka bersyukur karena Shikamaru dan Temari, Naruto dan Hinata bisa bersama.

"Dan Naruto apa yang terjadi pada mu selama ini? "Tanya Minato. Naruto menatap Minato lalu dia mencoba mengingat apa yang terjadi padanya.

"Aku.. Aku sadar di rumah sakit dan Mom-"

"Jangan sebut dia ibu! Dia itu wanita ular Naruto! Kaa-san tidak mau kau menyebutnya ibu! "Potong Kushina. Dia tidak mau anaknya menyebut Fuuka ibu karena wanita ular itu tidak pantas.

Naruto menatap sang ibu lalu mengangguk dan tersenyum. "Lalu.. Fuuka, dia mengatakan aku kecelakaan karena mengendarai motor dalam kondisi emosi setelah bertengkar dengan Otou-san. Dan dia mengatakan Hinata meninggalkan ku. Karena saat itu aku lupa ingatan jadi aku percaya padanya. "

"Namun, semakin hari dia bertingkah aneh. Dia suka memeluk ku, mencium kening ku dan terakhir dia memegangi bibir ku saat aku berpura-pura tidur. "

That One Person, You |naruhina✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang