jam menunjukkan jam 11 malam. Kayla yang awalnya rebahan di kasur jadi ketiduran.Dari luar seseorang menggedor nggedor pintu kamar kayla dengan sangat keras.
Kayla yang sedang tidur kaget dan langsung beranjak dari kasur untuk menanggapi orang itu.
"Kemana mamamu?! Jam segini kok belum pulang?! Cewek macam apa dia pulang selalu malam?!" Kata wanita tua itu sambil marah marah.
"Masih kerja lah nekk" kata kayla malas dan juga masih mengantuk.
"Apa sih? Ngomong apaa gadenger?!" Katanya.
"Masih kerjaa nekk!!"
"Gadenger aduhh.. kalo ngomong itu yang bener!"
"MASIH KERJA!" Kayla lalu membanting pintu kamarnya.
"Dasar anak gatau sopan santun! Main tutup pintu aja! Dosa tau ga! Jadi cucu kok jahat banget!" Katanya didepan kamar kayla sambil memukul mukul pintu menggunakan tongkatnya.
Kayla hanya bisa menahan amarahnya. Jika tadi ia tidak cepat cepat menutup pintu, bisa bisa ia sudah lepas kendali dan menghancurkan barang barang disekelilingnya.
Tak lama mamanya pulang. Dari dalam kamar kayla mendengar jika neneknya menangis dan mengadu kepada menantunya itu.
Dia berkata bahwa kayla tidak mau menjawab panggilanya dan membentak bentaknya yang jelas saja kenyataannya tidak begitu.
Kayla memang seorang pendendam. Tapi ia tidak bisa melampiaskan kemarahannya kesiapapun dan bahkan ke satu barang sekalipun. Karena dia selalu berpikir jika mamanya membelikan barang ini menggunakan uang jadi tidak mungkin ia merusak pemberian mamanya.
Yang bisa ia lakukan hanyalah melampiaskannya ke diri sendiri. Kayla selalu memukul mukul kepalanya sendiri atau menjambak rambutnya jika dia sudah stress atau marah seperti ini.
Dia hanya bisa menangis dalam diam. Dia tidak mau menangis di depan mamanya. Karena dia tidak bisa terlihat lemah didepan mamanya. Dia ingin terlihat kuat didepan mama agar mamanya merasa aman.
Sebenarnya ini sudah sering terjadi cukup lama.
Semuanya berawal sejak...
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAKAK - X1 [ HIATUS UNTUK REVISI ]
FanfictionThis Queen Don't Need A King - Kayla But A Queen Need Brothers - X1