Sampai dirumah, kayla disambut dengan kata kata menyebalkan dari neneknya yang duduk di kursi roda."Lama banget sih? Pasti jalan jalan ya?"
Neneknya memang tinggal bersama dengan kayla sejak 2 tahun yang lalu. Karena sakit dan tidak bisa ditinggal sendirian dirumahnya. Tapi sayangnya rumah saudara saudaranya sudah penuh dan satu satunya yang memiliki ruang sisa hanya rumah kayla.
Kayla pura pura tidak dengar dan langsung masuk ke kamarnya.
Menenangkan diri sendiri dan selalu mengingat perkataan papa yang katanya bijak padahal jatuhnya ngakak.
Throwback
"Kenapa kok lesu gitu kayla?" Tanya papinya lembut
"Tadi disekolah temen kayla bilang kalo gambaran kayla yang paling jelek dari pada yang lain, terus temen temen kayla malah ketawa" kata kayla cemberut tapi malah membuat papanya gemas.
"Itu jelas sekali kayla, temanmu itu pasti iri sama hasil gambaranmu yang bagus. Coba sini mana gambaranmu?" Kata papi kayla mencoba menghibur anak semata wayangnya.
Kayla menyodorkan selembar kertas yang terdapat gambar padang rumput luas, langit biru yang cerah, dan terdapat 3 orang yang sedang berpiknik di atas rerumputan.
"Lihat, kayla memang berbakat menggambar. Memang bakatmu itu menurun dari papamu yang ganteng ini" kata papi kayla percaya diri.
"Wahh, gambar kayla dapat nilai 5 bintang. Temanmu dapat bintang berapa?" Tanya papinya.
"3 bintang"
"Dia hanya iri denganmu kayla, jangan dimasukkan ke hati" kata papi kayla sambil tersenyum lembut.
"Semangat kaylaa!! Kamu sudah lakukan yang terbaik. Ingat! Banyak yang benci sama kamu! Jadi kamu harus hidup dengan nyaman agar mereka merasa kesal!"
"Gimana? Papa sudah kelihatan bijak belum?" Tanya papi kayla."Bijak apanya?" Kata kayla sambil bermain dengan kumbang yang ada di tanaman.
Throwback end.
Kayla sedang asik bermain block puzzle ketika seseorang mengetuk pintu kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAKAK - X1 [ HIATUS UNTUK REVISI ]
FanfictionThis Queen Don't Need A King - Kayla But A Queen Need Brothers - X1